Siti Zuhro: Ironi, Wacana Rektor Asing Bisa Pimpin PTN

Ahad, 04 Agustus 2019

Peneliti LIPI Siti Zuhro. (Foto: net/anews)

JAKARTA, ANEWS - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai wacana rektor asing bisa memimpin perguruan tinggi negeri (PTN) sebagai ironi. Menurutnya, Indonesia harus memperbaiki SDM-nya sendiri.

"Itu ironi bagi saya. Kalau Indonesia sampai mengimpor rektor (asing), itu ironi bagi kita tentu dalam konteks dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan jumlah SDM kita sendiri yang memang ini harus dalam proses perbaikan," ujar Siti kepada wartawan, Sabtu (3/8/2019).

Siti mengaku tidak setuju dengan wacana rektor asing bisa memimpin PTN tersebut. Menurutnya, lebih baik merekrut akademisi Indonesia yang saat ini sedang bekerja di luar negeri.

Saya yang termasuk tidak setuju dengan impor rektor asing, apapun bunyinya. Meskipun kita punya kelemahan tentu kita punya kekuatan dan kekuatan kelemahan yang kita miliki itu tentu kalaupun ada kelemahan, kita perbaiki. Bukan berarti mengimpor, apalagi di lembaga akademis ini. Saya tidak pernah setuju. Apalagi jumlah kampus sangat banyak. Kalau mau dilakukan, fit dan proper testterhadap calon-calon rektor (lokal) itu luar biasa banyak yang kualitas. Jangan lupa orang Indonesia yang intelektual yang dipekerjakan di luar negeri banyak sekali di kampus-kampus terkenal," ujar Siti.

Siti menganjurkan pemerintah mengintrospeksi diri dan lebih menghargai para akademisi dalam negeri. Dia berharap kebijakan pemerintah lebih berpihak terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, seperti meningkatkan anggaran riset.

"Kalau memang berpihak, punya empati yang tinggi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, semestinya anggaran untuk riset, anggaran untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada itu dibesarkan. Jangan mau 0,9 (persen) dari APBN untuk keseluruhan se-Indonesia ini. Jadi harus ada keberpihakan itu kepada pemerintah sendiri," ujar Siti.

Siti menegaskan perlunya evaluasi besar-besaran soal perekrutan rektor di Indonesia. "Makanya dievaluasi, bagaimana rektor direkrut di Indonesia. Bagaimana bisa seperti itu sehingga seorang yang bagus sebagai rektor malah tidak lolos. Jadi kita harus intropeksi," ujarnya.

Sebelumnya, Menristekdikti M Nasir mengatakan ada wacana merekrut rektor asing untuk memimpin PTN di Indonesia agar bisa menembus peringkat 100 besar dunia. Nasir menyebut sudah ada lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait usulan tersebut.

"Beliau setuju, tergantung bagaimana saya siapkan, kalau persiapan tidak bagus ya mungkin kita pending atau bagaimana," kata Nasir usai acara pengambilan sumpah dokter baru ke 227 di Undip, Semarang, Kamis (1/8).

Sejumlah negara disebut Nasir sudah mempercayakan pimpinan kampus ke rektor dari luar negeri dan hal itu terbukti mendongkrak peringkat akademik universitas yang dipimpin di tingkat dunia. Nasir pun berharap peringkat Indonesia juga melonjak dengan mengadopsi cara tersebut. (dtk/zet)