33 Destinasi Baru Siap Dikembangkan di Danau Toba

Jumat, 16 Agustus 2019

Salah satu sudut pandang kawasan wisata Danau Toba. (Foto: net/anews)

JAKARTA, ANEWS - Pengembangan super prioritas 5 destinasi pariwisata terus digenjot, salah satunya di Danau Toba, Sumatera Utara. Pengembangan wisata ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi.

Tim Quick Win Super Prioritas 5 Destinasi kini sudah masuk pada tahap eksekusi pengembangan destinasi.

“Kami bagi fokus pengembangan menjadi empat, yakni product  development, pembiayaan, pemasaran, dan human capital alias masyarakatnya. Product development berkaitan dengan destinasi dan atraksi," kata ketua tim quick win Irfan Wahid dalam keterangannya, sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com, Jumat (16/8/2019).

"Dari yang semula dilaporkan ke presiden sejumlah 28 destinasi/atraksi, kini total yang dipetakan dan siap dikembangkan jadi 33 destinasi,” sebut dia.

Masing-masing, kata Irfan, didesain dengan memiliki USP (unique selling proposition) yang berbeda.

Khusus untuk Danau Toba, imbuhnya, pihaknya sedang membuat sebuah wahana yang berbasis self experience.

Fokus kedua adalah pembiyaan. Ipang menuturkan, selain diambil dari APBN melalui beberapa kementrian, pembiayaan pengembangan destinasi toba ini juga akan didapat melalui para investor.

"Dalam seminggu ini, kami sudah bertemu dengan 3 calon investor, untuk 3 destinasi berbeda. Mereka sangat tertarik. Kami langsung kordinasi dengan para bupati,” ungkap Irfan.

Ia menjelaskan, pihaknya mendorong para investor untuk berinvestasi secara terpadu, mulai dari mulai atraksi, restoran hingga amenitas.

Fokus ketiga terkait pemasaran, 33 destinasi tersebut dibagi dalam 4 klaster dengan pintu masuk bandara yang berbeda. Semuanya  dikemas dalam beberapa paket wisata menarik sehingga wisatawan memiliki banyak opsi saat berkunjung ke Toba.

Menurut Irfan, setelah persiapan destinasi rampung, pemasarannya akan dilakukan dengan pendekatan kekinian dengan optimasi strategi pemasaran digital berbasis machine learning.

Yang tidak boleh ketinggalan, kata dia, adalah SDM. Pihaknya sudah mulai berkomunikasi dan mengajak sejumlah komunitas untuk turut meningkatkan kualitas SDM yang sadar wisata. (kps/zet)