Ilustrasi Minang. (Foto: net/anews)
PADANG, ANEWS - Ribuan perantau Minang atau Sumatera Barat (Sumbar) yang berada di Papua dan Papua Barat diminta waspada dari aksi demonstrasi yang melanda dua wilayah tersebut.
Bahkan kalau tidak mendesak benar, para perantau diminta untuk mengurangi aktivitas terutama pada saat aksi demonstrasi yang diwarnai anarkis di kedua wilayah provinsi tersebut.
"Kami minta perantau waspada dan menghindar dari aksi massa yang terjadi," kata Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat, Luhur Budianda seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (31/8/2019).
Menurut Luhur, dari informasi terakhir yang diperolehnya, tidak ada korban nyawa atau harta yang berasal dari perantau Sumbar.
"Alhamdulillah, belum ada laporan korban dari perantau. Semuanya masih baik-baik saja," kata Luhur.
Luhur menyebutkan, jumlah perantau asal Sumbar yang berada di dua wilayah itu sekitar 5.000 kepala keluarga.
Perantau Minang yang berada di Papua mencapai 3.000 KK. Mereka tersebar dan berdomisili di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jaya Wijaya, Kabupaten Mappi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Nabire dan Kabupaten Timika.
Sedangkan di Papua Barat, perantau Minang diperkirakan berjumlah 2.000 KK yang berdomisili di Kota Manokwari, Kota Sorong, Kabupaten Sirong, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Bintuni.
"Kami selalu memantau perkembangan yang terjadi dan berkoordinasi dengan tokoh dan perantau Minang di Papua dan Papua Barat,” katanya.
Luhur juga meminta agar masyarakat Sumbar memberikan doa yang terbaik untuk Papua dan para perantau Minang di sana.
Ia berharap, kondisi kembali normal dan permasalahan di Papua segera berakhir.
“Perantau mohon doa dari kita yang berada di kampung halaman agar keadaan menjadi lebih baik,” katanya. (ant/kps/zet)