Warga Protes, Ada 'Lobang Maut' di Trotoar Jalan Soebrantas Pekanbaru

Selasa, 16 Juni 2020

Ketua RT 03 RW 04 Sidomulyo Barat Yuhailis memancangkan kayu di 'lobang maut' trotoar Jalan HR Soebrantas, Tampan Kota Pekanbaru sebagai rambu darurat agar warga tidak terperosok. Pic.Ist/ANews

Pekanbaru (ANews) - Sejumlah warga RT 03/RW 04, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru (Riau), kini protes kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru yang terkesan membiarkan adanya 'lobang maut' di trotoar Jalan HR Soebrantas, Sidomulyo Barat Tampan. 'Lobang maut' itu berada persis di trotoar depan Burger King di samping Jalan Manggis. 

"Atas nama warga baik pejalan kaki maupun pengendara, kami benar-benar minta perhatian Pemprov Riau maupun Pemko Pekanbaru atau pihak-pihak mana saja yang bertanggung jawab untuk segera memperbaiki 'lobang maut' itu sebelum jatuhnya korban. Sebab, lobang berukuran lebih kurang setengah meter itu persis menganga di tengah trotoar yang ramai dilintasi warga dan pengendara kendaraan bermotor," ujar Yuhailis, Ketua RT 03 / RW 04 Sidomulyo Barat dalam penjelasannya kepada wartawan Harian Amanah News dan www.amanahnews.com di Pekanbaru, Selasa (16/06/2020).

Hal senada juga dibenarkan oleh Makmun Rasyid, salah seorang tokoh masyarakat di RT 03 RW 04 Sidomulyo Barat yang menyebutkan lobang di trotoar Jalan HR Soebrantas persis pintu masuk Jalan Manggis itu benar-benar dapat mengundang jatuhnya korban. Bahkan, jika ada yang terperosok baik warga maupun pengendara jelas ujung-ujungnya luka-luka dan maut. "Makanya, kami menyebutnya 'lobang maut'," kata Makmun.

Disebutkan, 'lobang maut' tersebut sebetulnya sudah lama muncul di tengah trotoar Jalan Soebrantas. Herannya, walaupun telah berbulan-bulan lobang menganga tetap saja sampai saat ini dibiarkan, tanpa ada upaya perbaikan sama sekali.

"Kami warga di sini yang saban hari melihat lobang maut itu, jadi heran saja sepertinya tidak ada yang peduli. Lobang di trotoar itu ternyata dibiarkan begitu saja. Apa harus menunggu jatuhnya korban baru diperbaiki," tutur Yuhailis dan Makmun Rasyid.

Kedua tokoh masyarakat RT 03 RW 04 Sidomulyo Barat itu, saat ini benar-benar berharap perhatian pemerintah. Jangan sampai adanya jatuh korban atau ada warga dan pengendara yang terperosok, baru lobang ditutup atau trotoar diperbaiki. 

"Terus terang saja, kalau hari hujan deras keberadaan lobang di trotoar Jalan Soebrantas tersebut betul-betul sangat rawan. Sebab, jika hujan terus ada genangan air, lobang di trotoar itu sama sekali tidak terlihat. Kalau warga yang melintas tidak hati-hati sudah pasti akan terperosok. Padahal, gorongh-gorong di bawah trotoar Jalan Soebrantas itu cukup dalam, hampir dua meter. Airnya berwarna hitam pekat dan berlumpur," kata Yuhailis.

Untuk antisipasi dan berjaga-jaga agar tidak jatuh korban, maka pihak warga di RT setempat kini berinisiatif memancangkan kayu sebagai rambu darurat. Sehingga, warga atau pengendara yang melintas dari jauh sudah melihat bahwa ada 'lobang maut' di depan.

"Ini untuk antisipasi darurat saja, sambil menunggu respon dari pihak-pihak berkompeten. Kami RT di sini tidak ingin disalahkan jika nanti ada jatuh korban, makanya warga berinisiatif pancangkan kayu dekat lobang maut itu," katanya menambahkan. RED