Walikota Pekanbaru, DR Firdaus MT
Pekanbaru (ANews) - Para orang tua atau wali murid belakangan ini mulai disibukan untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah, karna Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP dimulai, Rabu (1/7). Usai PPDB, proses belajar mengajar di sekolah kemungkinan baru akan berlangsung Desember mendatang.
"Sistem belajar kita masih dari rumah sampai Desember. Setelah selesai nanti proses penerimaan, proses belajar berikutnya kita akan menerima arahan dari kepala sekolah, Information technology (IT), belajar dari rumah," kata Walikota Pekanbaru, DR Firdaus MT saat meninjau PPDB di SMP Negeri 20 Pekanbaru.
Walikota menambahkan, dalam PPDB tahun ini ada beberapa jalur. Seperti ada zonasi, afirmasi, perpindahan orangtua dari luar daerah, serta prestasi.
"Itu sudah ada persentasenya. Dan paling banyak zonasi. Sebenarnya tentang zonasi dari kebijakan Permendikbud ini, pemko sudah lebih dahulu menerapkan, kita menyebutnya anak tempatan," jelasnya, seperti dikutip dari Cakaplah.com.
Selain itu, Walikota juga melihat penerapan protokol kesehatan saat PPDB. Menurutnya, di sekolah itu sudah sesuai protokol kesehatan. Pihak sekolah sudah menyediakan sejumlah loket guna mencegah kerumunan.
Ada loket pendaftaran terpisah untuk jalur zonasi, afirmasi, berprestasi dan pindahan. Ia menyebut setiap jalur punya persentase masing-masing.
"Di SMP 20, tahun 2020 ini kita melepas anak kita yang tamat ada 10 ruang belajar.
Kita juga punya kapasitas untuk menerima 10 kelas," jelasnya.
Sementara itu, DPRD Kota Pekanbaru menghimbau bagi orang tua yang memiliki latar ekonomi yang serba berkecukupan untuk dapat berlapang dada dengan memasukkan anaknya di sekolah swasta.
Hal tersebut dikarenakan keterbatasan sekolah dan jumlah ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Pekanbaru.
"Mau tidak mau orang tua yang memiliki ekonomi lebih baik harus menerima dan menempatkan anak didiknya di sekolah-sekolah swasta," cakap Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Yasser Hamidy.
Yasser tak menampik bahwa untuk dapat bersekolah di sekolah swasta wali murid atau orang tua harus merogoh kocek yang cukup dalam jika dibandingkan dengan sekolah negeri.
"Mau tidak mau harus menerima kenyataan, dan kita berharap pihak sekolah juga jujur dalam penerimaan siswa baru di tingkat SD dan juga SMP," jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. HRZ