'Buaya Siluman' Ditangkap Sebelum Dikubur Kepala Dipenggal-Dikafani

Senin, 10 Agustus 2020

Babel (ANews) - Buaya raksasa di Desa Kayubesi, Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), diyakini warga sebagai siluman. Buaya berbobot 500 kilogram dan panjang 4,8 meter ini pun dikuburkan dengan ritual khusus.
"Warga menyakini buaya raksasa itu merupakan buaya siluman. Itu buaya peliharaan (siluman). Kalau buaya yang bersalah, dipanggil dengan ritual khusus lalu memakan pancing. Bagi yang tidak bersalah, tidak akan kena walau dipancing," jelas Sekretaris Desa Kayubesi, Junaidi, dilansir dari detikcom, Kamis (6/8/2020).

Karena dipercaya sebagai siluman, warga kemudian memenggal kepala buaya tersebut. Menurut kepercayaan warga sekitar, antara bagian kepala dan tubuh si 'buaya siluman' harus dikubur terpisah agar tak dapat hidup kembali.

"Penguburan terpisah antara badan dan kepalanya. Karena buaya siluman, jadi harus terpisah, kepalanya dikafani, ditakutkan hidup kembali. Sebelum pemotongan, juga ada ritual khusus," jelas Junaidi.

Buaya itu ditangkap karena dinilai kerap mengganggu warga yang memancing di alur Sungai Kayubesi. Buaya raksasa itu ditangkap dengan cara dipancing menggunakan monyet oleh warga, dengan dibantu pawang buaya.

Sebelumnya viral video seekor buaya raksasa diarak warga dengan buldoser. Buaya raksasa itu ditangkap warga setelah beberapa kali hendak menerkam pemancing.

Video itu berdurasi 19 detik. Warga menggunakan motor mengawal jalannya buldoser pembawa buaya tersebut.

Di sisi lain, Kepala BKSDA Bangka Belitung Septian Wiguna mengatakan pihaknya, setelah mendapat informasi penangkapan, berencana mengevakuasi buaya raksasa itu. Namun, menurut Sekdes, ada aturan adat atau kepercayaan setempat bahwa buaya tersebut tidak boleh dievakuasi karena dipercaya akan memberikan musibah.

Menurutnya, kasus ini merupakan yang kedua kalinya. Pada 2016, pihaknya juga ditolak untuk mengevakuasi buaya.

"Kepercayaan warga atau dukun setempat untuk menguburkannya langsung dengan ritual khusus," kata Septian.

Dia mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati beraktivitas di lokasi yang terindikasi kuat adalah habitat buaya.

"Biarkan buaya tersebut hidup di rumahnya sendiri. Apabila terpaksa ditangkap, diimbau untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan kami agar dapat diantisipasi langkah-langkah penyelamatan buaya sehingga tidak terjadi kematian buaya," imbaunya.*