IKKS Apresiasi Polda Riau, Turunkan Tim Propam Usut Tuntas Oknum Terlibat PETI di KuansingĀ 

Kamis, 10 September 2020

Delegasi IKKS Pekanbaru berfoto bersama dengan Dir Reskrimsus Polda Riau , Kombes (Pol) Andri Sudarmadi,SIK.MH Kamis, 10/9/2020. (F. dok.IKKS)

Pekanbaru (ANews) - Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru Edyanus Herman Halim menyampaikan apresiasi atas keseriusan Polda Riau yang telah menurunkan Tim Propam untuk mengusut tuntas persoalan Penambangan Emas Tanpa Izin di daerah Kuansing.

"Kita sangat apresiasi pertemuan dan langkah yang sudah diambil Polda Riau menurunkan Tim Propam ke lapangan, sebagai mana yang diterangkan Dir Reskrimsus Polda Komisaris Besar (Pol) Andri Sudarmadi tadi untuk mengusut tuntas oknum-oknum yang terlibat" kata Edyanus kepada Wartawan Amanah News, usai pertemuan di Mapolda Riau, Kamis (10/9/2020).

Guna menindaklanjuti proses hukum tewasnya 6 penambang emas tanpa izin di Kuansing beberapa waktu lalu dan juga untuk mendesak pengusutan tuntas praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kuansing, jajaran IKKS yang dipimpin Ketua Umum IKKS Pekanbaru, dr . Taswin Yacub, Sp.S. dan Ketua Dewan Pembina Dr. Edyanus Herman Halim, SE. MS  beserta tim, melakukan audiensi dengan Kapolda Riau, Kamis (10/9). 

Delegasi IKKS Pekanbaru dalam pertemuan itu diterima langsung oleh Dir Reskrimsus Polda Riau, Kombes (Pol) Andri Sudarmadi,SIK.MH, Wadir Reskrim Umum AKBP Bambang YS.SIK dan Wadir Reskrimsus Polda Riau AKBP Fibri Karpiananto.SIK.

Dijajaran IKKS Pekanbaru selain Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina, juga hadir pengurus IKKS yang lain seperti,  Dr. Syafri Harto, M.Si.
Ketua I IKKS, Ir. Ahmiyul Rauf WakaBid. SDA, LH & Energi Terbarukan, Dr. Mexsasai Indra, SH, MH, KaBid. Advokasi, Hukum dan HAM, Drs. Eddie Yusti, MH, Ka Infokom dan Humas, Arman Lingga Wisnu, SE.Sekretaris Umum IKKS.

Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran IKKS mendesak Dir Reskrimsus dan Propam Polda Riau mengusut tuntas dan membasmi masalah PETI, Judi dan Narkoba di Bumi Kuantan Singingi.

"Ya kita mendesak Polda Riau dalam hal ini Direktur Reskrimsus dan Propam untuk bersinergi dengan aparat lainya serta pemerintah Kuantan Singingi agar serius dan transparan mengungkap kasus tewasnya enam penambang Peti beberapa waktu lalu dan juga kasus Judi serta Narkoba yang sudah kian marak di tanah Kuantan Singingi," beber Edyanus.

Selain dengan Kapolda Riau, Ketua umum IKKS, Taswin Yacub juga mengagendakan pertemuan dengan Danrem 031 Wirabima dan Gubernur Riau Syamsuar. Aspirasi yang akan disampaikan IKKS kepada Danrem dan Gubernur Riau adalah untuk meminta keseriusan Pemerintah Daerah dan Aparat hukum  untuk mengusut masalah Peti, Judi dan Narkoba di Kuansing.

"Setelah audiensi dengan Polda Riau ini, kita dalam waktu dekat akan melakukan roadshow dan audiensi juga dengan Danrem dan Gubernur Riau, Kita mensuport instansi terkait untuk menuntaskan masalah ini hingga kedepan semakin cepat penyelesaian ini semakin baik untuk kemajuan dan masa depan anak cucu kita di kuansing nantinya."ujar Taswin. 

4 Pokok Pikiran
 
Sementara itu Ketua I IKKS, Dr. Syafri Harto, M.Si mengatakan kepada wartawan Amanah News, ada empat poin pokok-pokok pikiran yang disampaikan IKKS seperti berikut:

1. Kita harus satu bahasa dan komitmen bersama tentang Peti mulai dari Gubernur, Forkompinda Provinsi, Forkompinda Kabupaten. 

2. Kepada yang merasa terlibat langsung dengan penambangan tanpa izin tersebut seperti Pimpinan aparat keamanan untuk bisa menahan diri dalam hal keterlibatan oknum anggotanya.

3. Harus ada edukasi tentang penyelamatan lingkungan yang terus menerus dilakukan kepada  masyarakat dengan melibatkan semua pihak Pemerintah, aparat keamanan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, ninik mamak dan tokoh pemuda setempat.

4. Harus ada upaya-upaya pembenahan pegiat-pegiat lingkungan minimal mengembalikan pungsi sungai atau pungsi-pungsi lingkungan seperti biasa.

Pada dasarnya, IKKS meminta harus ada pendekatan-pendekatan sosial kultural, jadi tidak seperti aparat keamanan datang ketempat peti tangkap, bakar karna itu tidak menyelesaikan masalah, itu sipatnya temporer dan akan jadi penyakit dibidang sosial kemasyarakatan dan memberikan pemahaman bahwa lingkungan yang digarap ini adalah warisan untuk anak cucu kita nanti.

"Ayo kita "Baliak Basamo" tengok kampung kita untuk bergotong royong bersama-sama untuk membedah Sungai Kuantan dan bersama-sama membawa bibit penghijauan untuk melestarikan alam sepanjang sungai kuantan untuk kita tanami minimal tanam satu pohon satu orang walaupun itu pohon ketapang," tambah Syafri Harto, Ketua I IKKS. HRZ