Semburan Gas di Pesantren Al-Ihsan Tenayan Raya, Suara Gemuruh Terdengar Hingga 800 Meter

Kamis, 04 Februari 2021

Semburan gas di Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding School (IBS) II Tenayanraya. (F:JAF/ANEWS)

PEKANBARU ANEWS - Para penghuni Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding School II Tenayanraya Pekanbaru Kamis siang tadi (4/2/2021) dikejutkan oleh bunyi suara gemuruh yang mengagetkan penghuni pondok. Bunyi gemuruh yang terjadi sekira pukul 14.00 WIB itu terdengar hingga jarak 800 meter dari bunyi asal ledakan.

Dari pantauan AmanahNews.com di lokasi, semburan gas mencapai 75 meter dari titik pengeboran sumur tersebut. Semburan berasal saat mengebor air bersih di kedalaman 130 meter.

Melihat fenomena yang tak lazim ini teknisi dan team produksi perusahaan gas di wilayah tersebut datang ke lokasi dan melakukan pengecekan. Pihak perusahaan mengaku semburan bukan berasal dari pipa gas milik perusahaan tersebut. 

"Iya, memang benar setelah kami cek semburan gas ini bukan berasal dari pipa gas milik perusahaan kami,"ungkap Jony Ridas team produksi dari perusahaan gas Energy Mega Persada (EMP) menjawab AmanahNews.com.

Dari keterangan penggalian sumur, Ramadhan menyatakan semburan gas tersebut berada di titik kedalaman 130 meter. Sementara kedalaman sumur saat kejadian berada di titik 116 meter.

Sementara dari pihak Ponpes Al Ihsan Ustadz Hazim mengatakan, terkait kejadian ini pihak pesantren telah menghubungi instansi terkait seperti Dinas Pertambangan dan Energi, Camat dan Polsek setempat. "Kami sudah menghubungi pihak terkait untuk mengatasi kejadian ini," terangnya.

Dari pihak Ponpes sendiri, lanjut Hazim yang merupakan koordinator dan pengawas santri di IBS II Tenayanraya ini, kondisi santri saat ini sudah dievakuasi ke IBS I di Kubang. " Yah, setelah kejadian tadi, kami langsung mengevakuasi santri ke Kubang," tuturnya.

Untuk santri yang berada di IBS II Tenayanraya ini kata Hazim merupakan santri Tahfidzul Ikhwan/laki-laki, para penghafal Al-Qur'an. Dia berharap kondisi ini segera terasi. " Kita berharap kondisi ini bisa segera diatasi dan santri kembali belajar seperti biasa," harapnya. (JAF)