Tangani Semburan Gas, ESDM Rapat Koordinasi dengan SKK Migas

Ahad, 07 Februari 2021

Dinas ESDM Provinsi Riau melakukan rapat koordinasi dengan SKK Migas dan instansi terkait membahas mengenai penanganan aktifitas semburan gas di Ponpes IBS II Tenayanraya, Pekanbaru. (F: JAF/ANEWS)

PEKANBARU (ANEWS) - Memasuki hari keempat, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau melakukan rapat koordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Ahad (7/2/2021) terkait penanganan semburan gas di lokasi Pondok Pesantren Al-Ihsan Boarding School IBS II Tenayanraya.

Rapat juga dihadiri instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kabag OPS Polresta Pekanbaru, Kapolsek Tenayan Raya, Koramil 0450 Tenayan Raya dan Camat Tenayanraya.

Bertempat di sebuah tenda khusus yang tak jauh dari lokasi, rapat koordinasi berlangsung dari pagi hingga siang. 

Haryanto dari SKK Migas menyampaikan bahwa dari data sistemik di lokasi pesantren memang ditemukan lapisan gas dan minyak. "Sesuai data disini, memang ditemukan lapisan gas dan minyak,"tuturnya. 

Sementara Kadis ESDM Provinsi Riau Indra Agus Lukman mengatakan terkait semburan yang masih ada ia meminta SKK Migas untuk dapat memantaunya. Pekerjaan ini juga dibantu oleh perusahaan Energy Mega Persada (EMP) Bentu Ltd yang memantau monitor aktifitas semburan gas.

"Dikarenakan EMP memiliki peralatan dan bahan yang lengkap untuk menutup ini kami meminta bantu ke EMP melalui Area Manager pak Yoyok untuk membantu menindak lanjuti,"ujarnya.

Yoyok pun menyampaikan bahwa dari pentauan di lapangan untuk sementara ini belum bisa menutup lubang semburan karena aktivitas semburan masih tinggi. "Tapi kami akan tetap terus memonitor kondisi semburan,"jelas Yoyok.

Untuk keterangan dari BNPB Pekanbaru, Jim G dalam menjelaskan informasi semburan gas ini ke publik diharapkan satu pintu dan ditunjuk orang yang dipercaya dan bisa menjelaskan informasi dengan benar kepada publik. "Kami mengharapkan pihak yang menyampaikan informasi adalah dari ESDM Provinsi Riau sebagai sumber berita," terangnya.

BNPB juga menghimbau kepada msyarakat untuk berperan aktif dalam memantau situasi di lapangan. "Kita harap kepada RTRW setempat dan kelurahan untuk turut memantau situasi meskipun dari jarak yang jauh,"imbuhnya.

Dari keterangan Camat Tenayan Raya : Indah Vidiya Astin di wilayah Tuah Negri ini memang rawan bancana yakni longsor karena pengerukan tanah Batu Bata. "Dengan semburan Gas ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi namun 1 hari bisa teratasi," ucapnya.

Lebih lanjut Camat mengatakan berkaitan dengan kasus semburan gas ini semua sepakat informasi dapat sati pintu dapat dilakukan. "Supaya informasi ke publik tidak simpang siur,"jelasnya. (JAF/RNM)