Wakil Bupati bersama Sekda jumpa camat bahas masalah kebakaran hutan di Meranti. (F:BOM/ANEWS)
MERANTI (ANEWS) - Wakil Bupati Kepuluan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar, menyikpai serius kemunculan titik api yang terjadi di 3 Kecamatan di Kepulauan Meranti, untuk mengantisipasi agar titik api tidak semakin meluas dan segera dspat ditanggulangi, Wabup bersama Sekdakab. Meranti Dr. H. Kamsol MM, langsung menggelar Rakor bersama BPBD dan seluruh Camat, bertempat dikantor BPBD Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, Ahad pagi (28/2/2021).
Diinformasikan berdasarkan data yang terdapat pada Dasboard Aplikasi Lancang Kuning saat ini di Meranti terdapat Titik Api di 3 Kecamatan dengan rincian, yakni Kecamatan Tebing Tinggi Barat 3 Titik Api yang berada di Desa Tj. Pranap dan Lalang Tanjung. Kecamatan Rangsang Pesisir 10 Titik Api yang berada di Desa Tenggayun Raya dan Tanjung Kedabu. Kecamatan Rangsang 19 Titik Api, yang berada di Desa Gayung Kiri dan Tj. Gemuk.
Menyikapi munculnya titik api dibeberapa wilayah di Kepulauan Meranti itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Asmar bersama Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Dr. H. Kamsol, langsung menggelar Rakor bersama Kepala BPBD dan seluruh Camat Se-Meranti.
Dalam Rakor tersebut Wakil Bupati Meranti menekankan memasuki musim panas ekstrim saat ini diharapkan Camat tidak main-main dengan Karlahut yang terjadi diwilayahnya. Jika terpantau titik api Para Camat dan Kades diminta segera gerak cepat untuk melakukan pemadaman, dengan melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) berkoordinasi dengan Polsek, Babin Kamtibmas, dan pihak Koramil serta Perusahaan yang berada diwilayah tersebut.
Hal itu dijelaskan Wabup sesuai dengan Intruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2020, yang meminta Bupati/Walikota Se-Indonesia untuk melakukan upaya penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diseluruh wilayah Republik Indonesia yang meliputi 1. Upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, 2. Jika terjadi Karlahut lakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, 3. Lakukan penangananan pasca terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Saya minta kepada Camat wajib mengkooridnasikan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan secara terencana, terpadu dan menyeluruh, dengan melibatkan MPA, Babin Kamtibmas dan Koramil untuk melakukan pemadaman," ujar Wabup Asmar.
Bahkan pensiunan Polisi berpangkat AKBP itu, mengintruksikan kepada Camat dan Kades untuk tidak meninggalkan tempat jika muncul titik api diwilayahnya. Camat harus turun langsung melakukan pemadaman bersama MPA, Kepolisian dan TNI.
"Jika terjadi kebakaran Camat harus ikut melakukan pemadaman jika perlu tidur disana, dan saya akan cek posisi Camat, termasuk Kepala Desa karena jika terjadi bencana Karlahut bukan saja menjadi masalah daerah tapi juga Nasional dan Internasional, apalagi untuk kawasan yang berbatasan dengan negara tetangga semua bisa komplain kekita," jelas Wabup.
Untuk memastikan proses penanggulangan Karlahut berjalan dengan baik, Wabup Asmar mengaku akan turun langsung kelapangan untuk melihat bagaimana Camat dan Kepala Desa mengatasi Karlahut diwilayahnya.
Selain itu untuk mengantisipasi terjadinya Karlahut yang tak kalah penting menurut Wabup H. Asmar adalah sosialisasi oleh Camat dan Kades kepada masyarakat terkait bahaya membakar lahan khususnya pada saat cuaca ekstrim saat ini. Karena dirinya tak ingin ada masyarakat yang terpaksa berurusan dengan hukum karena kedapatan membakar lahan.
"Saya juga meminta kepada Camat mensosialisasikan bahaya membakar hutan dan lahan termasuk perkarangan rumah kepada warga, karena sesuai Intruksi Presiden masalah titik api ini sangat Urgen dan Camat jangan main-main. Kita juga tidak ingin ada masyarakat yang terangkut hukum akibat membakar lahan, kasihan hidup mereka sudah susah," ujar Wabup.
Kemudian disinggung soal keterbatasan anggaran dan peralatan yang acap kali menjadi alasan kurang optimalnya proses penanggulangan Karlahut khususnya di Kecamatan dan Desa, dikatakan Wabup Asmar, Pemkab. Meranti akan berupaya meningkatkan alokasi anggaran ditiap Kecamatan.
"Kita akan alokasikan anggaran penanggulangan Karlahut ditiap Kecamatan agar penanggulangan Karlahut dapat dilakukan dengan optimal, begitu juga dengan pengadaan peralatan pemadaman. Tapi dari informasi yang diperoleh peralatan yang ada saat ini berfungsi dengan baik dan cukup memadai," pungkasnya. (BOM)