TNI AL Siapkan Dua Sekenario untuk Mengangkat KRI Nanggala-402 ke Permukaan

Ahad, 25 April 2021

Robot yang digunakan untuk mencari dan mengangkat kapal selam. (F:infokomando-ANEWS)

BALI (ANEWS) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) menyiapkan dua skenario untuk mengevakuasi kapal selam KRI Nanggala-402 yang saat ini ada di dasar laut perairan utara Bali.

Dilansir dari laman infokomando.id diperkirakan kapal selam tersebut tenggelam dengan kedalaman 800 meter di bawah permukaan laut.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan, setelah dilakukan upaya pencarian selama tiga hari, KRI Nanggala-402 diperkirakan tenggelam di kedalaman 850 meter. Namun demikian, untuk saat ini keberadaan pasti kapal selam tersebut masih belum diketahui.

"Unsur-unsur kami yang melaksanakan pendeteksian dan unsur-unsur lain akan berjuang keras, karena kedalaman laut yang dideteksi adalah kedalaman sekitar 850 meter," kata Yudo dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).

Dalam upaya pencarian itu, ungkap dia, TNI telah mendapatkan bantuan dari sejumlah negara sahabat seperti Australia, Singapura, Malaysia, India, Vietnam hingga Amerika Serikat.

Ada dua skenario yang telah disiapkan oleh TNI AL untuk mengevakuasi kapal selam. Pertama, dengan metode diembus. Yaitu, memasukan selang pada pipa yang terdapat pada kapal selam untuk kemudian diangkat naik.

"Jadi di kapal selam itu ada seperti pipa-pipa yang dapat dicelupkan dengan selam bungkus sehingga (kapal selam) bisa naik kepermukaan," jelas dia.

Selain itu akan dicoba pula cara kedua evakuasi yakni dengan menggunakan robot. Teknologi itu saat ini dimiliki oleh MV Swift Rescue milik Singapura.

"Swift Rescue punya Singapura juga memiliki kapal selam mini seperti robot yang dapat memasang peralatan," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan oleh KompasTV sebelumnya, setelah dilakukan pencarian selama tiga hari, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers pada Sabtu (24/4/2021).

"Pagi dini hari tadi adalah batas akhir live support yaitu berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur pencari TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," ujar Panglima TNI.

Adapun bukti-bukti yang ditemukan itu antara lain pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye pelumas periskop kapal selam.

Dengan adanya bukti otentik tersebut status submiss (kapal selam hilang) ditingkatkan menjadi subsunk (kapal selam tenggelam) dan terdeteksi di kedalaman 850 meter. (*)