17 Orang Terkonfirmasi Positif di Bandara SSK II Pekanbaru, Diisolasi di Asrama Haji

Selasa, 06 Juli 2021

Petugas membawa salah satu penumpang setelah rapid antigen menunjukkan hasil positif, di Bandara SSK II Pekanbaru, Selasa (6/7/2021). (F: mcr-ANEWS)

PEKANBARU (ANEWS) - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan rapid antigen di Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, kembali bertambah hingga mencapai 17 orang. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan lebih ketat lagi terhadap orang yang masuk dari Bandara SSK II Pekanbaru.

Juru bicara Satgas penanganan Covid-19, dr Indra Yovi mengatakan, dengan diberlakukannya PPKM darurat dan orang yang masuk Riau, wajib menunjukkan hasil tes negatif Swab PCR, pemeriksaan rapid antigen harus tetap dilakukan. Karena ini bisa mendeteksi langsung, orang yang terkonfirmasi positif. 

“Sampai saat ini sudah terdeteksi sebanyak 17 orang yang positif Covid-19, setelah dilakukan pemeriksaan rapid antigen. Sekarang pemberlakuan swab PCR sudah dijalankan, termasuk sudah vaksin satu kali, tapi pemeriksaan rapid antigen di Bandara tetap dilakukan lebih ketat lagi,” ujar Indra Yovi, Selasa (6/7/2021) dilansir dari mcr.go.id.

Dijelaskan Indra Yovi, saat ini Kota Pekanbaru masuk dalam PPKM mikro dari Pemerintah pusat, setelah meningkatnya kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari ini. Perlu dilakukan pelaksanaan PPKM Mikro sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat. 

“Pekanbaru masuk dalam PPKM mikro, tentu teknis pelaksanannya ada di Kota Pekanbaru yang harus menjalankannya, sesuai arahan. Seperti diketahui di Pekanbaru beresiko tinggi peningkatan kasus, tentu harus dilakukan pengetatan pengawasan untuk PPKM mikro, agar tidak semakin tinggi kasus di Pekanbaru,” kata Indra Yovi.

Disinggung mengenai masuknya varian Delta pada bulan Mei 2021 lalu yang telah diumumkan oleh Kementrian Kesehatan, Indra Yovi belum bisa menjelaskan. Karena hasil pemeriksaan laboratorium dari Kementrian Kesehatan belum diterimanya.

“Kalau itu nanti kita pastikan, apakah varian Delta itu ada masuk di Riau. Hasil pemeriksaan di Lab Kementrian Kesehatan itu kan lama bisa sampai tiga minggu. Nanti informasinya melalui Diskes hasil pemeriksaan yang sample,” kata Indra Yovi. 

Terpisah sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, sesuai arahan Gubernur Riau, untuk upaya pencegahan Covid-19 pihaknya bersama pengelola bandara SSK II melakukan pemeriksaan rapid antigen khusus bagi penumpang pesawat yang tiba dari pulau Jawa. 

Dijelaskan Mimi, jika hasil tes rapid antigen terdeteksi positif, selanjutnya petugas melakukan uji usap atau polymerase chain reaction (PCR) swab test, kemudian orang yang dinyatakan postif itu diisolasi di asrama haji Riau.

"Yang positif rapid antigen langsung dibawa ke asrama haji untuk menjalani isolasi mandiri, sampai hasil swab PCR keluar. Biasanya kalau hasil positif rapid antigen jarang yang negatif PCR, jadi mereka diisolasi selama 14 hari. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masuknya dari daerah lain, terutama dari Jawa,” tambahnya. (*)