Rokhmin Dahuri : Cetak Biru Program Kelautan

Jumat, 17 Desember 2021

Rokhmin Dahuri (Foto.ist/ANews)

 

Oleh :  Masud HMN*)

Membayangkan  laut sumber daya ekonomi  sama  sebagaimana halnya tanah, maka  alangkah  kayanya   Indonesia ! Karena  kita memiliki tanah dan juga memiliki air, laut yang luas, Bahkan  perbandingan wilayah Indonesia  Antara laut dan tanah  adalah 70 berbanading 30. Artinya  wilayah Indonesia  70 persennya adalah lautan. Termasuk juga  area air danau ,dan sungai.
Bukan tanpa  alasan menyimpulkan  laut adalah sumber daya ekonomi. Karena laut memiliki ikan dengan segala jenisnya,Tidak salah  untuk menetapkan  Cetak Biru Program Kelauatan. Seperti symbol Tentara Nasional Angkatan laut kita yaitu  Yales Veva  Yayamahe  atau   Di laut kita jaya
Dengan kata lain bisa menjadi penghasil uang, menjadi  penghasil  dollar. Menjadi sumber daya  ekonomi,  sebab dilaut ada dollar. Tinggal lagi bagaimana  laut menghasilkan dollar,
Ahli kelautan dari IPB Bogor, Profesor Rokhmin Dahuri  baru baru ini  menyatakan perlunya Indonesia  membangun  ekonomi kelautan untuk mensejahterakan rakyat.

“Bumi air  dan ruang angkasa  serta apa yang  didalanya harus  digunakan untuk sebesar besarnya  untuk kepentingan rakyat. Jadi tidak boleh  lautan kita mubazir, jadi lahan yang tidur, tanpa fungsi kesejahteraan untuk rakyat”;tegas Rokhmin Dahuri.

Kata  mantan  Menteri Kelautan dan Perikanann itu, potensi yang tekandung  pada perikanan darat dan  prikanan laut harus menyumbang pada  pembangunan.” Termasuk kontribusi  pada  anggaran pembangunan daerah (APBD) Sumatera  Barat” ujarnya  dihadapan forum Dinas   Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, 10 Desember 2021 yang lalu.
Bagaimanapun, Rokhmin Dahuri sebagai  guru Besar  Kelautan dan Perikanan IPB Bogor, amat terbuka.Tanpa tedeng aling aling ia tegar dalam bidang keahliannya ini dan  berjuang   untuk menjadikan cetak biru pembangunan Indonesia kedepan.Diakuinya  memang hal itu tidak mudah setidaknya karena  ada  9  masalah. Yaitu:
Pertama, terbatasnya infra struktur perikanan, seperti transportasi, irigasi ,pelabuhan.
Kedua,  masalah pencemaran degradisi fisik.
Ketiga, dampak perubahan iklim. Keempat,  suku Bunga Bank yang tinggi.
Kelima, ego pejabat daerah dan konflik kewenanganan.
Keenam, iklim investasi.
Ketujuh, kualitas SDM, ethos kerja dn akhlak rendah.
Kedelapan, kerjasama pemerintah,,Swasta, akademi dan masyarakat.
Kesembilan,  kebijaksanaan politik ekonomi belum kondusif.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas  diajukan  3  strategy yaitu:
Pertama, modernisasi,peralatan ,transportasi, pengolahan.
Kedua , diversikasi usaha berbasis komodity, jenis tangkap dan sebagainya.
Ketiga, pengembangan kawasan
Dari strategy diatas tujuannya ingin mencapai pensejahteraan masyarakat.
Yang  terutama ditujukan masyrakat  pesisir dalam arti peningkatan pendapatan dan mengurangi kemiskinan.
Akhirnya bagi kita tampilan  Rokhmin Dahuri  dengan gagasan laut yang mensejahterakan  dari   program yang disampaikan merupakan harapan kita bangsa Indonesia.

Sukses  ini menjadi  langkah brilian  kedepan dalam memaksimalkan  laut sebagai  pengganti tanah yang selama ini menjadi sumber  utama ekonomi . Semoga !.

Jakarta  13 Desember 2021

*) Dr Mas ud HMN adalah putra desa Serosa, Kaunsing. Kini  Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah  Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.