Masyarakat Nagari Unggan Cemas, Illegal Logging dan Sawmill di Hulu Batang Unggan Dikhawatirkan Bakal Memicu Banjir Bandang

Jumat, 13 Mei 2022

Lumpur dan potongan kayu sisa banjir bandang tahun 2012 yang menutupi Los Pasar Nagari Unggan, Sijunjung (Sumbar). Ancaman serupa dikhawatirkan terjadi akibat pembalakan liar yang kini terjadi di hulu Batang Unggan. (Ft.Dok FB Warga Unggan)

UNGGAN SIJUNJUNG, SUMBAR (ANEWS) - Masyarakat di Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung (Sumbar), kini mengkhawatirkan meluapnya Batang (Sungai) Unggan dan terjadinya banjir bandang jika curah hujan tinggi melanda kawasan itu.

Pasalnya kawasan hutan di bagian hulu Batang Unggan dan beberapa anak sungai sekitarnya sudah sejak beberapa tahun belakangan jadi sasaran penebangan liar atau illegal logging. Parahnya lagi di bagian hulu sungai yang melintasi Koto Unggan dan jadi sumber irigasi ratusan hektar sawah masyarakat setempat diketahui ada aktivitas beberapa sawmill.

"Ancaman serius Nagari Unggan jika datang musim hujan dengan curah hujan tinggi adalah meluapnya Batang Unggan dan menyebabkan banjir bandang. Sebab yang kami cemaskan itu terjadinya banjir bandang kalau luapan sungai menghanyutkan sisa potongan kayu pembalakan liar yang saat ini banyak menumpuk di bagian hulu Batang Unggan tersebut seperti kejadian tahuan 2012," ungkap M Datuak Rajo Endah, ninik mamak dan pemuka masyarakat Unggan kepada Redaksi Amanah News di Unggan baru baru ini.

Datuak Rajo Endah menyebutkan, sisa potongan kayu yang banyak bergelimpangan di bagian hulu sungai Batang Unggan itu diduga sisa penebangan liar yang dilakukan sejak beberapa tahun belakangan. 

Dia bahkan memastikan ada beberapa kilang pengolahan kayu (sawmill) yang masih beroperasi sampai sekarang di pinggiran Batang Ibuag sekitarnya yang merupakan anak sungai utama di bagian hulu Batang Unggan.

"Lokasi illegal logging atau pembalakan liar itu merupakan kawasan hutan yang selama ini berfungsi sebagai daerah tangkapan air dimana hutan dan kayunya dijaga sejak nenek moyang kami masyarakat Unggan. Tetapi sekarang kayu di bagian hulu Batang Unggan itu malah dibabat dan diolah pemilik sawmill," kata Datuak Rajo Endah.

Dalam kaitan itu, Datuak Rajo Endah meminta aparat terkait baik dari Dinas Kehutanan, aparat penegak hukum dan lain-lain untuk segera turun ke lapangan dan menindak para pelaku pembalakan liar di hulu Batang Unggan tersebut tanpa pandang bulu.

"Siapa pun yang terlibat pembalakan liar dan mendirikan sawmill di kawasan hutan hulu Batang Unggan kami minta untuk ditindak. Sebab, masyarakat Unggan sangat trauma dengan terjadinya banjir bandang akibat luapan Batang Unggan tahun 2012 yang sempat memporakporandakan los pasar, belasan rumah penduduk dan puluhan hektar sawah masyarakat. Beberapa jembatatan pun sempat rusak dan hanyut akibar banjir bandang kala itu," ujarnya. (ZET)