Sosialisasi Siap Siaga Bencana yang Terjadi secara Periodik di Kota Mihara, Hiroshima

Jumat, 01 Juli 2022

Muhammad Imam Mudlofar, penterjemah (kiri) dan pemateri dari kantor wali kota Mihara (kanan). (F:ist-ANews)

Oleh : Suzanna Hadi Ma’rifat

Mihara merupakan salah satu kota yang terletak di Prefecture Hiroshima yang didipimpin oleh seorang wali kota. Luas wilayahnya ±470.98 km² dimana sebagian besar berupa pegunungan dan perairan. Menurut hasil sensus penduduk tahun 2020,  kota ini memiliki populasi 90,573 jiwa, terdiri dari  88.139 jiwa penduduk asli setempat dan 2.130 jiwa pendatang, termasuk WNI.  

Seperti kota-kota lain di seluruh Jepang, secara normal ada 4 musim di kota ini yaitu musim panas, semi, gugur dan dingin. Dan seperti biasa, kisaran antara bulan Juni dan Juli (semi – panas), curah hujan akan semakin meningkat terutama di kota Mihara ini.

Musim hujan memang tidak terlalu populer terutama di negara-negara dengan 4 musim, namun hujan selalu turun secara periodik pada bulan Juni dan Juli setiap tahun. Pada periode tertentu curah hujan yang turun bisa begitu deras diiringi dengan hembusan angin dengan kecepatan  sangat tinggi dan menyapu semua yang ada di sekitarnya. Mulai dari manusia, kendaraan bermotor, pepohonan maupun bangunan. Tidak jarang curah hujan dengan intensitas tinggi ini  menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor.

Kondisi kota ketika bencana banjir melanda

Untuk mengantisipasi bencana yang terjadi, baik akibat banjir maupun cuaca panas ekstrim di musim panas, Management Planning Divition kantor walikota Mihara mengadakan acara Sosialisasi Siap Siaga Bencana dan bagaimana menyikapinya khusus untuk WNI diadakan di balai kota Mihara pada hari Ahad, tanggal 19 Juni 2022.
 
Acara dimulai pukul 13.30 hingga 15:30. Materi yang disampaikan  meliputi tentang bencana yang sering terjadi, perlengkapan siap siaga bencana, penggunaan ambulan, portal info bencana dan diskusi kebencanaan.

Bencana yang sering terjadi khususnya di kota Mihara pada musim hujan adalah banjir dan tanah longsor. Dalam kondisi buruk, kereta api akan dihentikan beroperasi pada rute yang terdampak dan masyarakat pengguna kereta api akan dialihkan untuk melanjutkan perjalanan dengan memakai bus kota. Kedua moda transportasi ini dikelola oleh perusahaan yang sama milik pemerintah yaitu Japan Railway (JR). 

Masyarakat termasuk warga asing diminta untuk selalu waspada akan bencana yang terjadi terutama di lingkungan tempat tinggal masing-masing, karena tidak tertutup kemungkinan diri sendiri termasuk keluarga bisa jadi mengalami atau menjadi korban terdampak bencana tersebut.

Mengutip data bencana pada tahun 2018 di kota Mihara, akibat bencana banjir dan tanah longsong telah memakan korban meninggal dunia sebanyak 28 orang, 10 orang cedera atau luka berat, 1503 unit rumah mengalami kerusakan, 836 unit bangunan rusak, 1114 jalan raya rusak ringan dan berat. Hujan deras dan banjir juga mengakibatkan beberapa ruas rel kereta api ambrol. Perbaikan rel kereta api akibat banjir memerlukan waktu yang tidak sebentar. Longsoran lumpur dan batu kerikil maupun batu seukuran mobil dari pegunungan memenuhi jalan-jalan mengakibatkan kerusakan yang cukup parah. Kemudian data bencana di bulan Juli tahun 2021  terdapat lebih kurang 500 kasus yang muncul akibat banjir.

Lalu bagaimana cara untuk mengetahui bencana yang akan terjadi? Pertama mencari tahu dari sumber yang kompeten besaran bencana yang terjadi di tempat atau lokasi tempat tinggal masing-masing. Kedua mencari tahu pada peta lokasi mana yang memiliki risiko tinggi terjadi  bencana. Ketiga mengakses website kota Mihara untuk mengetahui lokasi-lokasi yang harus diwaspadai yang ditandai dengan warna tertentu. Warna kuning dan coklat merupakan area dengan resiko tertinggi bencana banjir danlongsor dan area yang terdampak bencana lainnya.

Dengan melihat peta, setiap orang bisa menandai lokasi tempat tinggal atau tempat kerja atau akses jalan yang biasa dilewati setiap hari pulang pergi kerja sebagai wujud siap siaga akan bencana. Hal ini  perlu  dilakukan agar dapat mengambil langkah bagaimana cara menanggulanginya.

Setelah mengetahui resiko bencana, langkah selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana dan kemana harus mengungsi. Di dalam peta yang ada di website kota Mihara, terdapat pos-pos pengungsian  yang telah di tandai dan dapat diketahui dengan segera. Namun pemerintah juga mengingatkan bahwa tidak setiap terjadi bencana masyarakat harus mengungsi di tempat yang disediakan. Masyakat juga dapat mengungsi di tempat-tempat yang aman lainnya seperti di rumah teman, rumah saudara atau tempat-tempat beribadah seperti masjid bahkan dapat tetap berdiam diri di rumah sendiri selama tempat tersebut adalah benar-benar aman guna menyelamatkan diri.

Perlengkapan dan barang-barang yang perlu dipersiapkan secara pribadi bila terjadi bencana adalah makanan, pakaian, obat-obatan, alat mandi, dokumen-dokumen penting seperti passport dan KTP, baik KTP Indonesia maupun KTP Jepang, uang atau ATM atau kartu kredit dan lain-lain. Pesan khusus kepada setiap individu adalah pentingnya kesiapsiagaan terutama bagi diri sendiri dan anggota keluarga. Jangan lupa untuk mendaftarkan alamat email serta nomor telepon aktif untuk memudahkan mendapatkan informasi tentang bencana terutama dalam keadaan darurat bencana.

Kemudian ada sesi penggunaan ambulan yang benar, yang disampaikan oleh pemateri dari Dinas Kebakaran Itozaki, kota Mihara. Penggunaan ambulan adalah tidak dikenakan biaya alias gratis. Ambulan dapat di pergunakan oleh setiap penduduk yang sedang sakit dan perlu penanganan dari dokter segera, bencana kebakaran maupun bencana alam serta kondisi-kondisi darurat lainnya.

Data dari bulan Maret 2021 hingga bulan April 2022, panggilan darurat ambulan terjadi rata-rata 14 panggilan setiap hari. Sepanjang kurun waktu tersebut terjadi lebih kurang 5000 kasus pemanggilan ambulan di kota Mihara. 

Ambulan dapat dipanggil baik dari telefon rumah, telefon umum maupun telefon seluler dengan nomor kode 119. Sebelum menelefon aktifkan terlebih dahulu pengaturan lokasi yang ada pada telefon seluler agar lokasi dapat dideteksi dengan segera dan akurat. Selama proses pemanggilan, biarkan telefon dalam keadaan menyala dan tetap berkomunikasi dengan petugas.

Pada musim panas, saat cuaca sangat ekstrim,  dalam keadaan darurat medis, disarankan untuk segera hubungi nomor telefon 119. Beri tahu operator lokasi yang akan dituju. Bila tidak tahu alamatnya, berikan informasi bangunan atau persimpangan yang ada di sekitar lokasi untuk dapat dijadikan petunjuk. Sebutkan gejala dan kapan mulai timbul gejala tersebut, sebutkan berapa usia, sebutkan juga nama dan nomor telepon agar petugas dapat menghubungi kembali bila lokasi tidak ditemukan.

Musim panas di Jepang pada umumnya kondisi akan menjadi sangat lembab dan panas, suhu udara terkadang bisa mencapai lebih dari 35 derajat Celcius. Setiap tahun diperkirakan ada lebih dari 40.000 orang di bawa ke rumah sakit karena mengalami “Penyakit Akibat Cuaca Panas (Sengatan Panas)”. 

Apa itu penyakit akibat cuaca panas? Gejalanya ditandai dengan suhu tubuh tinggi, kepala pusing, malaise (istilah medis untuk menggambarkan perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan yang tidak diketahui apa penyebabnya), kejang dan gangguan kesadaran. Suhu tubuh yang tinggi dapat merusak keseimbangan air dan garam (natrium) dalam tubuh, sehingga tidak dapat mengontrol suhu tubuh, akibatnya orang yang bersangkutan akan terkena penyakit tersebut.

Suhu dan kelembapan yang tinggi dapat terjadi bahkan di dalam ruangan sehingga sulit untuk melepaskan panas dari tubuh. Disarankan setiap orang agar berhati-hati meskipun berada di dalam rumah agar terhindar dari penyakit akibat cuaca panas.

Berikut cara mencegah penyakit akibat cuaca panas. Pertama periksa suhu ruangan di rumah masing-masing sesering mungkin, sebaiknya letakkan sebuah termometer di dalam kamar. Kedua gunakan AC atau kipas angin untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil di bawah 28 derajat Celcius. Ketiga usahakan untuk minum sesering mungkin serta cukup walaupun tidak merasa haus. 

Keempat kenakan pakaian yang sejuk dan agak longgar serta selalu menggunakan alat pelindung dari sengatan cahaya matahari seperti topi atau payung ketika keluar rumah. Kelima istirahat yang cukup dan hindari bekerja berlebihan dan keenam konsumsi makanan dengan gizi seimbang agar tubuh tetap sehat.

Pertolongan pertama untuk Penyakit Akibat Cuaca Panas. Pertama pindahkan pasien ke tempat yang lebih sejuk, longgarkan semua pakaian yang melekat di tubuhnya dan baringkan. Kedua nyalakan AC dan arahkan angin ke tubuh pasien melalui kipas untuk menyejukkan tubuhnya. Ketiga dinginkan bagian tubuh di sekitar leher, ketiak dan paha. Keempat jika memungkinkan beri pasien minum air sedikit demi sedikit dan terakhir bila pasien memiliki penyakit kronis atau masih anak-anak silahkan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.

Disarankan untuk segera menghubungi ambulan bila mengalami kondisi tidak dapat minum atau bergerak karena merasa terlalu lemah dan lesu serta apabila melihat orang lain memiliki gejala seperti kehilangan kesadaran atau tidak stabil atau kejang di seluruh tubuh.

Kepada setiap invidu disarankan mendownload dan menyimpan aplikasi penting agar dapat memantau kondisi dan lokasi bencana sesegera mungkin seperti aplikasi Safety Tips. Terhubung dengan Facebook dan Line resmi kota Mihara. Berkunjung ke website Badan Mateorologi Jepang di https://www.jma.go.jp/jma/index.html tentang informasi cuaca seperti gempa, hujan lebat dan lainnya. Website NHK World Japan https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/ tentang berita NHK mengenai bencana dan lainnya. Web penanggulangan bencana Prefecture Hiroshima https://www.bousai.pref.Hiroshima.jp tentang informasi bencana di Prefecture Hiroshima. Terakhir masyarakat dipersilahkan untuk berkunjung ke balai kota Mihara jika ada yang ingin dikonsultasikan dan memperoleh informasi seputar kehidupan sehari-hari.

Sesi terakhir dari pertemuan adalah diskusi dan tanya jawab. Tepat jam 15.30 pertemuan diakhiri dengan foto bersama antara pemateri dari kantor wali kota Mihara dan peserta WNI yang hadir.

Penterjemah : Muhammad Imam Mudlofar 
Asisten direktur administrasi dan keuangan MMJ

Divisi Kominfo Mihara Mosque Japan (Masjid Mihara Japan – MMJ) Alamat : Kode pos 729-2251, Hiroshima Ken, Mihara Shi, Saizaki Kumaki 13-24, Japan. Nomor tilp.: +8190-8600-9308; email: masjidmihara@ gmail.com; FB: Mihara Masjid; Rekening: Japan Post Bank: Mihara Mosque Kyokai No. 15140-51154331 (JPY); BNI No. (009) 9055-66218 (IDR) an: Tarmizi Muhammad Umar