Melalui Unilak, Kemendikbud Ristek Bantu Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Riau

Jumat, 29 Juli 2022

Rektor Universitas Lancang Kuning Dr Junaidi. (F:ist-ANews)

PEKANBARU (ANews) - Kabar gembira bagi penyandang disabilitas, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memberikan bantuan inovasi pembelajaran dan teknologi bantu untuk mahasiswa berkebutuhan khusus.

Pada tahun 2022 ini, Prodi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning Pekanbaru mendapat program bantuan tersebut. 

Bantuan itu merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). 

Hal ini diketahui beradasarkan surat pengumuman Dikti pada tanggal 22 Juli 2022, ditandatangani oleh Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sri Gunani Partiwi. 

Dalam daftar pengumuman itu terlampir daftar nama perguruan tinggi penerima bantuan. 

Menariknya Universitas Lancang Kuning (Unilak) menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Sumatera yang berhasil meraih bantuan.

Berdasarkan SK yang diterima, ada 36 perguruan tinggi di Indonesia yang menerima bantuan dan dibagi dalam 2 klaster. 

Untuk klaster satu ada 14 perguruan tinggi penerima bantuan, dan klaster dua ada 36 perguruan tinggi, dan Unilak masuk di klaster dua. Pada klaster dua, perguruan tinggi dari pulau jawa paling banyak.

Atas keberhasilan ini, bagi perguruan tinggi penerima bantuan akan diundang untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek).

Rektor Unilak Dr Junaidi saat dikonfirmasi Jumat, (29/7/2022) memberikan apresiasi kepada tim yang telah mampu meraih bantuan. 

"Kita acungkan jempol kepada tim, mulai dari WR (wakil rektor) 1, dekan, wakil dekan, kaprodi, panitia, dan dosen yang telah menyiapkan proposal dan akhirnya disetujui," ujar Dr Junaidi. 

Ditegaskan Dr Junaidi, bahwa Unilak berkomitmen memberikan perhatian kepada saudara-saudara penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses pendidikan, sarana, prasarana yang ramah, freendly dan nyaman.

Bahkan beberapa tahun lalu, Unilak telah melakukan MoU dengan yayasan bergerak pada akses disabilitas di Riau. Kemudian, Unilak telah menerima mahasiswa baru dari penyandang disabilitas, bahkan telah menjadi alumni (sarjana) dan telah mendirikan pusat studi bagi yang konsen pada hak-hak kawan kawan disabilitas.

"Kami berprinsip bahwa, education for all/ pendidikan hak semua orang termasuk dari kawan-kawan disabilitas. Maka dari itu, akses bagi mereka harus dibarengi dengan sarana dan prasarana," kata Dr Junaidi. 

Kampus kebanggaan warga Riau itu, juga telah mendirikan Prodi Pendidikan Khusus yang dapat dipilih oleh guru sekolah luar biasa, maupun lulusan sekolah luar biasa untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi. 

"Untuk  proses belajar kami telah menyiapkan dosen/tim psikologi dalam membantu mahasiswa  berkebutuhan khusus," ucap Dr Junaidi.(*)