ilustrasi (F.mpssoft blog/Anews)
Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 64,19 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan 99,92 persen diantaranya tergolong ke dalam Usaha Mikro Kecil (UMK). Hampir 82,9 persen diantara mereka merasakan dampak Covid 19 sehingga 63,9 persen diantaranya mengalami penurunan omzet mencapai 30 persen (Katadata.co.id). penurunan omzet tersebut secara lansung berimplikasi pada terganggunya keuangan bisnis dan bahkan dapat mengarah kepada kepailitan. Kiat mengelola keuangan baik dalam masa krisis maupun dalam periode ekonomi yang berkembang pesat sangat dibutuhkan sehingga keberlanjutan bisnis terus berjalan.
Kunci keberhasilan mengelola keuangan bisnis sebenarnya terletak pada dua hal utama, yakni pertama, senantiasa melatih diri, baik melalui Pendidikan dan pelatihan serta belajar sendiri secara otodidak. Kedua, menata organisasi menjadi lebih dinamis dan efektif dengan menata baik struktur maupun alur kerja. Semua lini terdokumentasi proses kerja hasilnya. Sasaran-sasaran kinerja yang bermutu dibuat untuk dilaksanakan oleh semua orang dalam organisasi dengan proses pengendalian yang ketat. Termasuk mengantisipasi dan mengelola risiko yang ada dan mungkin timbul.
Khusus dalam pengelolaan keuangan diperlukan cara yang cermat sehingga usaha yang dikelola tidak tergelincir pada situasi keuangan yang buruk dan dapat mematikan usaha. Pemilihan pendanaan yang digunakan menjadi penting diperhatikan. Bila menggunakan dana sendiri harus dipertimbangkan kemampuan penyediaannya sehingga tidak terkuras sedemikian rupa sehingga tidak mampu menjaga likuiditas usaha. Namun seandainya harus menggunakan dana pinjaman haruslah dengan pertimbangan yang matang karena setiap hutang yang dibuat sudah pasti mengandung biaya. Jangan sampai besar pasak dari tiang dan sisa hasil usaha tidak pula cukup untuk membayar bunga hutang yang timbul.
Pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus dengan telaten dan konsisten menjaga kedisiplinan dan tata kelola keuangannya. Jangan sampai tergelincir pada kebiasaan pengelolaan yang buruk sehingga suatu saat akan membahayakan keberlansungan usahanya. Menurut Matt D’Angelo dalam Business News Daily terbitan 29 Juni 2022 ada beberapa tip pengelolaan keuangan yang dapat dijadikan acuan.
Pertama, bayarlah diri sendiri meskipun anda adalah pemilik bisnis itu. Pemilik usaha tidak boleh mengabaikan peran dirinya sendiri dalam usaha yang dikelolanya. Bila ia membayar dirinya dengan keuangan usaha sesuai dengan kepantasannya maka itu akan mendorong pemisahan keuangan usaha dengan keuangan pribadinya. Temasuk memotivasi untuk mengelola keuangan dengan baik agar kelansungan usaha senantiasa dapat dipertahankan.
Kedua, pemilik bisnis harus senantiasa memperhatikan masa depan. Ia mesti mampu memilih investasi untuk pengembangan perusahaan namun tidak boleh dilakukan secara serampangan. Tingkat pengembalian investasi harus dikalkulasi secara matang agar tidak menjadi beban dikemudian hari. Jangan menghabiskan semua keuntungan perusahaan untuk kepentingan pribadi pemilik. Berinvestasilah ketika perusahaan sedang tumbuh, baik untuk meningkatkan dan mempertahankan pelanggan, mengembangkan inovasi dan kreativitas karyawan maupun mengembangkan teknologi usaha untuk efisiensi dan keluasan jangkauan usaha.
Ketiga, jangan takut meminjam. Memang seringkali pinjaman mendatangkan persoalan kebangkrutan. Namun dengan pinjaman pengembangan perusahaan bisa dilakukan. Hanya saja sasaran penggunaan dana pinjaman haruslah tepat dan terkendali dengan baik. Biaya dananya dihitung secara cermat dan dikaitkan dengan nilai tambah yang bakal diperoleh dari penggunaan dana pinjaman tersebut. Adanya dana yang dapat diperoleh dengan pinjaman dapat dilakukan upaya-upaya pengembangan kapasitas bisnis dan peningkatan kualitas karyawan serta peningkatan penjualan melalui perluasan pasar.
Keempat, lunasi angsuran dan semua hutang anda segera setelah anda memperoleh pendapatan yang memadai. Jangan menunggu sehingga anda akan terperangkat dalam bunga hutang yang berlipat-lipat. Jika hutang telah lunas maka anda juga akan bisa membuat hutang baru karena kepercayaan para pemberi dana akan terpelihara. Ini akan menumbuhkan kepercayaan pula pada para pemasok yang mungkin anda mendapatkan pasokan dengan fasilitas pembelian kredit yang mereka berikan.
Kelima, buat strategi penagihan hutang yang baik. Dalam berbisnis tidak mungkin anda sepenuhnya melakukan penjualan secara tunai. Penjualan secara kredit diperlukan agar terjadi peningkatan pendapatan. Namun demikian pengelolaan piutang dagang ini harus dilakukan secara strategis agar tidak mengganggu aliran kas perusahaan. Buat pelanggan anda menjadi nyaman baik untuk bermitra dalam mendapatkan produk anda maupun dalam melakukan pembayaran terhadap fasilitas pembelian kredit yang ada tawarkan.
Keenam, jangan lupa untuk menyisihkan uang secara bulanan untuk pembayaran pajak. Kewajiban pembayaran pajak disetiap tahun dapat diangsur dengan berdisiplin menyisihkan pendapatan untuk itu. Ini berarti bisnis yang dikelola senantiasa akan berjalan tanpa harus direcoki oleh kewajiban membayar pajak.
Ketujuh, pantau terus pembukuan anda setiap bulan atau bahkan bila perlu setiap minggu. Analisa semua peristiwa bisnis yang terjadi dan temukan solusinya untuk perbaikan ke depan. Upaya ini juga akan sangat membantu anda untuk semakin mengakrabkan diri dengan proses bisnis yang berlangsung setiap harinya.
Kedelapan, fokuskan perhatian pada semua pengeluaran yang terjadi dan kemampuan bisnis mengembalikan investasi yang telah ditanamkan. Semua pengeluaran harus dikendalikan agar efisiensi dapat dilakukan secara optimal. Disisi lain kemampuan menghasilkan pendapatan dan profitabilitas usaha harus dikaitkan senantiasa dengan tingkat pengembalian investasi usaha yang ada, baik dari sisi kelayakan jumlah maupun waktu pengembaliannya. Semakin cepat investasi itu Kembali maka semakin baik bagi pengembangan bisnis ke depannya.
Kesembilan, atur protokol keuangan internal usaha dengan baik.Senantiasa mendedikasikan diri untuk memberbaiki tata Kelola keuangan akan semakin memperkecil pembusukan proses bisnis yang bersumber dari dalam. Artinya, kemampuan dan daya tahan keuangan akan semakin baik untuk menghadapi dinamika bisnis eksternal yang mempengaruhi keuangan perusahaan. Standar Tata Kelola Keuangan harus senantiasa diperbaharui dan disempurnakan untuk menciptakan proses pengelolaan keuangan yang dapat menunjang kinerja bisnis pada sector lainnya seperti produksi dan keuangan. Tata Kelola yang tidak berkesesuaian dengan proses bisnis juga dapat mereduksi kinerja bisnis.
Kesepuluh, susun rencana ke depan dengan melakukan evaluasi dan pencermatan terhadap semua aspek bisnis yang ada. Keuangan yang terencana akan sangat membantu pengembangan usaha dan tahapan-tahapan pencapaiannya. Uang tetap saja tidak akan pernah cukup tetapi bila alokasinya terencana dengan baik maka hasilnya menjadi optimal. Pembatas dari semua keinginan untuk tumbuh adalah kemampuan sesungguhnya yang tersedia untuk senantiasa berkembang.
Penting untuk diingat bahwa keuangan bisnis bukan hanya tentang penghasilan tetapi tentang bagaimana membelanjakan uang dan dari mana mendapatkannya. Jangan sampai anda mengelola usaha hanya untuk memperkaya para pemberi dana atau malah hanya sekedar untuk menjadi pintu keluar bagi dana-dana pribadi anda yang pada akhirnya justru malah menguras pundi-pundi uang anda.**
(Ingin mahir mengelola bisnis dan keungannya? Ikuti Terus Petuah Bisnis Datuak).