Kepala Disdagprin Siak, Wan Ibrahim saat melakukan sidak ke sejumlah mini market dan Pasar Rakyat Belatik, Siak. (F:ist-ANews)
SIAK (ANews) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten Siak melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah mini market dan pasar tradisional di Kota Siak. Sidak ini, dilakukan untuk mengecek secara langsung ketersediaan pasokan bahan pokok masyarakat (Bapokmas) dan kenaikan harga khususnya di Pasar Belantik dan Indomart yang ada di sekitar Kota Siak.
“Hari ini kita melakukan sidak di sejumlah mini market dan pasar rakyat belantik, hasil pengecekan kita di pasar, sebagian besar harga sembako masih stabil. Meski ada beberapa pedagang menaikan harga, tapi masih dalam batas kewajaran,”ujar Kepala Disdagprin Siak, Wan Ibrahim, di temui di sela-sela Sidak, Kamis (1/9/2022).
Tampak, Kadis Disdagprin beserta staf melakukan dialog satu persatu dengan para pedagang, mulai dari Pedagang telor ayam, cabe, ikan, ayam hingga pedagang minyak goreng.
“Sidak ini merupakan kegiatan rutin kita, dari pantauan kita tadi, harga cabe merah Padang mengalami kenaikan dari Rp 75 ribu menjadi Rp 85 ribu/kilo. Sedangkan cabe lokal seperti cabe merah masih di harga Rp 65 ribu perkilo nya. Harga tersebut sudah mengalami kenaikan sejak dua hari yang lalu, karena pemasok cabe terkendala masuk akibat transportasi tidak beroperasi kesulitan mendapatkan BBM,”urainya.
Di sela-sela pemantauan harga sembako Wan, menghimbau masyarakat Kabupaten Siak bisa membeli tanaman sayuran petani lokal yang harganya lebih murah, seperti cabe dan sayur-sayuran.
“Kita juga melakukan pemantauan harga daging, baik daging sapi maupun daging ayam, di pasar belantik saat ini belum mengalami lonjakan harga. Kita berharap, harga kebutuhan masyarakat tetap normal, “kata dia.
Sidak berlanjut, kadis dan rombongan menemukan minuman kaleng dan susu kaleng rusak di dalam kulkas di dua toko indomart dan Alfamart jalan sutomo kota Siak.
“Ini tidak boleh, jangan pajang minuman rusak, Ini sudah melanggar undang-undang konsumen, tolong di ganti ya,”tegas Wan.
Sementara itu salah seorang Pedagang cabe di pasar Belantik Siak Wida mengatakan, dirinya sejak dulu hingga sekarang hanya menjual komoditas pertani lokal tidak ada mengambil komoditas dari luar.
“Saya rasa cabe dari bungaraya sama kok, pedasnya dengan cabe sumbar dan jawa,”ucapnya sambil tersenyum. Saat ini cabe dari bungaraya masih normal di harga Rp 65 ribu/kg, sedangkan cabe dari padang naik mencapai Rp 85 ribu per/kg.
“Mulai sekarang, mari kita semua saya pedagang menjual hasil petani lokal, dan warga membeli hasil petani lokal yang juga segarnya sama,”pintanya.(INF)