Pra Mubes BPPKKH di Kecamatan Hulu Kuantan Solid Dukung Pemekaran DOB Kuantan Hulu

Rabu, 01 Maret 2023

Peserta Pra Mubes di Kecamatan Hulu Kuantan Rabu, (1/3/2023) sepakati untuk mendukung penuh Pemekaran DOB Kuantan Hulu. (F:ist-ANews)

HULU KUANTAN (ANews) -  Kegiatan Pra Musyawarah Besar (Mubes) yang diselenggarakan Tim Badan Pekerja Pembentukan Kabupaten Kuantan Hulu (BPPKKH) disambut dengan solid oleh seluruh kades, tokoh masyarakat Hulu Kuantan serta Ninik Mamak adat setempat tanpa syarat untuk rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) yakni Kabupaten Kuantan Hulu.

Pra Mubes yang dilaksanakan Rabu pagi, (1/3/2023) di Aula Kantor Camat Hulu Kuantan ini dihadiri Plt. Camat Hulu Kuantan, 
Sekcam Hulu Kuantan, Datuk Songgo IV Koto Lubuk Ambacang dan seluruh Kades, tokoh masyarakat serta para Ninik Mamak dan pemuka adat.

Sementara dari Tim BPPKKH dihadiri oleh Arman Lingga Wisnu, SE, Drs. Joyosman, MM, serta Alexander B. Eng., M. Eg.

" Demi kemajuan, kami mendukung penuh,' kata Datuk Songgo Syafrudin dengan penuh semangat di hadapan para peserta Pra Mubes tersebut.

Untuk mendorong berdirinya Kabupaten Kuantan Hulu, segenap tokoh masyarakat bahkan bersepakat untuk memecah Kecamatan Hulu Kuantan menjadi dua kecamatan. Yakni Kecamatan Hulu Kuantan Seberang.

Kecamatan Hulu Kuantan yang kini meliputi Desa Koto Kombu, Desa Mudik Ulo, Desa Tanjung Medang, Desa Sumpu, Desa Inuman dan Desa Serosa bakal dipecah lagi menjadi 10 desa.

Hal ini sesuai dengan keluhan yang disampaikan oleh Kepala Desa Serosa saat pra Mubes tadi pagi. Dimana, masyarakat Desa Serosa ingin bergabung dengan Kecamatan Kuantan Tengah karena jarak rentang dengan ibukota Kecamatan Hulu Kuantan cukup jauh.

"Kami memilih gabung dengan Kecamatan Kuantan Tengah. Jarak kami terlalu jauh dari ibukota kecamatan," kata Kades Serosa.

Namun, jika Kecamatan Hulu Kuantan Seberang berdiri, maka jarak rentang masyarakat Desa Serosa ke kawasan ibukota kecamatan akan menjadi pendek, dengan estimasi ibukota berada di pertengahan wilayah yakni Desa Mudik Ulo.

Keinginan mendirikan kecamatan Hulu Kuantan Seberang dinilai wajar, karena desa desa yang berada dalam kawasan itu sangat jarang tersentuh pembangunan pemerintah.

Masyarakat merasa merasa dianaktirikan soal pembangunan. Contohnya, sampai detik ini, jalan poros utama Desa Mudik Ulo masih jalan merah berlumpur.

Fenomena ini sangat ironis, karena Desa Mudik Ulo merupakan tanah kelahiran tokoh pendiri Provinsi Riau Buya Maarifat Mardjani. Mestinya pemerintah memberikan penghargaan terhadap desa tersebut dengan menggelontorkan anggaran pembangunan, terutama infrastruktur jalan.

Tapi faktanya, sejumlah desa yang berada diwilayah seberang Hulu Kuantan terbelakang dan jauh dari sentuhan pembagunan.(*)