Bahas Soal Pekerja Migran Asal Meranti, Permaskab Fasilitasi Pertemuan PPMLN dengan Disnaker

Rabu, 24 Mei 2023

Pengurus Permaskab Meranti Riau dan pengurus PPMLN foto bersama usai audensi di Disnaker Riau Jalan Pepaya Pekanbaru Rabu, (25/5/2023). (F:ist/ANews)

PEKANBARU (ANews) - Persatuan Masyarakat Kabupaten (Permaskab) Meranti memfasilitasi pertemuan Perkumpulan Pemuda Meranti Luar Negeri (PPMLN) dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, Rabu (24/5/2023). Berbagai isu tentang pekerja migran, terutama yang berasal dari Meranti, menjadi topik pembicaraan. 

Di antara yang dibahas pada pertemuan itu yakni mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja migran, pelatihan yang relevan guna meningkatkan daya saing dan upah serta program pendukung lainnya. Terpenting bagaimana agar ada kemudahan dalam pengurusan dokumen keimigrasian, paspor dan permit kerja. 

Kadisnaker Riau Dr Imron Rosyadi ST MH menyambut baik audiensi yang difasilitasi Permaskab Meranti tersebut. Menurutnya, PPMLN telah melakukan kegiatan yang sangat mendukung program kerja Disnaker. 

Ke depan, banyak yang bisa  dilaksanakan PPMLN. Misalnya, program pelatihan yang melibatkan pekerja migran sesuai bidang keahliannya, kegiatan padat karya bagi mereka yang sudah tidak bekerja lagi di Malaysia, dan lainnya.

"PPMLN melakukan kegiatan yang sangat mendukung program Disnaker. Ke depan banyak program kerja yang bisa dilakukan PPMLN untuk pekerja migran, terutama bagi mereka yang sudah tak lagi bekerja di luar negeri," ujar Imron yang saat pertemuan itu didampingi Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Eva Ismail SSos MSi dan Kasi Penempatan dan Perluasan Kerja Iit Susanti SSos MAk. 

Ketua PPMLN Husbi sangat berterima kasih atas dukungan Disanaker Riau. Banyak didapat ilmu baru yang bermanfaat pada pertemuan itu. 

"Silaturahmi ini sangat bermanfaat bagi kami. Banyak hal baru yang dipelajari. Tujuan kita membantu anak-anak Meranti," ujar Husbi didampingi H Hamzah Ahmad, Safril dan Elzawir. 

Menurut Husbi, Disnaker sangat mendukung, tinggal bagaimana  mereka memanfaatkan dukungan tersebut. "Sudah sinkron, Disnaker sangat mendukung. Tinggal kami lagi yang bergerak," lanjutnya. 

Ke depan akan dilaksanakan pelatihan bagi tenaga kerja migran. Namun, pendataan akan didulukan agar program tepat sasaran. 

"Nanti didata, siapa yang berangkat atau tidak. Kita kan tahu siapa yang punya paspor dan siapa yang tidak. Nanti mereka yang berangkat disiapkan berbagai kebutuhannya, terutama keterampilan untuk bekerja di luar negeri," lanjutnya. 

Bagi yang tak lagi bekerja di Malaysia, baik itu karena faktor umur, keluarga dan lainnya, turut dibantu sesuai bidangnya masing-masing. 

"Terbuka peluang, banyak yang disampaikan oleh Disnaker. Program bagi mereka yang tamat sekolah disekolahkan ke Jepang, juga sangat bagus," kata Husbi lagi.

Husbi juga mengapresiasi perhatian Permaskab terhadap PPMLN, juga terhadap masyarakat Meranti. 

"Alhamdulillah atas dukungannya. Permaskab seperti orangtua kami, tempat kami minta tunjuk ajar. Di sana banyak senior-senior yang terpelajar, yang bisa membantu masyarakat Meranti," pungkasnya. 

Ketua Umum Permaskab Meranti Nazaruddin didampingi Sekretaris Umum Muhammad Irwan SH mengaku telah mendapatkan gambaran latar belakang dan tujuan dibentuknya PPMLN. Yaitu wadah berkumpulnya lebih dari 6.000 pekerja migran asal Kepulauan Meranti yang bekerja di negeri jiran Malaysia.

Saat badai pandemi Covid-19 melanda, banyak di antara mereka yang terpaksa dipulangkan. Tentu, pemulangan tersebut menimbulkan permasalahan semakin besarnya angka pengangguran di Meranti. 

PPMLN yang telah mempunyai legalitas dari Kemenkum HAM, telah membuat terobosan, bekerjasama dengan Pemkab Meranti untuk mengatasi permasalan yang dihadapi tenaga kerja eks Malaysia tersebut. Namun, masih banyak kendala yang dihadapi secara organisatoris maupun kewenangan daerah pada saat pandemi.

Pasca melandainya wabah Covid-19, peluang kerja di Malaysia kembali dibuka. Tenaga kerja asal Meranti kembali berbondong-bondong bekerja ke Malaysia.

Permasalahan menjadi lebih kompleks, karena ribuan pegawai honorer yang diberhentikan Pemkab, ikut menambah membludaknya jumlah tenaga kerja yang mengadu nasib ke Malaysia.

"Menyadari kompleks persoalan yang dihadapi, Permaskab melakukan terobosan untuk mensupport PPMLN dengan melaporkan kondisi yang dihadapi para pekerja migran tersebut kepada Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, untuk mendapatkan arahan," ujarnya.

Sesuai arahan gubernur, Permaskab Meranti pun lalu memfasilitasi pertemuan antara jajaran pengurus PPMLN dengan Disnaker Riau. (**/rls)