Kuliah Umum Universitas Awal Bros Dihadiri Kepala LLDikti Wilayah XVII Riau dan Kepulauan Riau

Senin, 03 Maret 2025

Kepala LLDikti XVII Dr Nopriadi SKM, MKes, usai memberi kuliah umum di Universitas Awal Bros Pekanbaru, Jumat lalu (28/2/2025). Ft.ist-dokhms

PEKANBARU (ANews) - Universitas Awal Bros, Pekanbaru, Riau, menggelar kuliah umum dengan tema “Membangun Ketahanan Mental: Kunci Sukses Akademik dan Kehidupan” di aula kampus universitas itu, di Pekanbaru, Jumat (28/2/2025).

Hadir dan tampil sebagai pembicara pada kuliah umum di Universitas Awal Bros itu adalah, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XVII Riau dan Kepulauan Riau, DR Nopriadi SKM, MKes dengan moderator R. Sri Ayu Indrapuri, M.Pd.

Pelaksana tugas (Plt) Rektor Universitas Awal Bros Dr. Yulianti Wulandari,SKM.,MARS dalam sambutannya  menyampaikan bahwa menjaga ketahanan mental itu sangat penting. Karena dengan membangun ketahanan mental akan sukses di kehidupan dan dunia akademik.

Harus berjejaring

Kepala LLDikti Wilayah XVII, Dr Nopriadi, menyampaikan bahwa ilmu itu tidak hanya didapat dari bangku kuliah saja. Akan tetapi juga harus berorganisasi dan berjejaring karena kesuksesan kadang juga bisa didapat dari pertemanan dan persahabatan.

Sebagai ilustrasi, Nopriadi lalu bercerita bagaimana perjuangan dan perjalanan hidupnya sebagai seorang mahasiswa kala itu yang berasal dari sebuah kampung kecil di Kuantan Singingi yang bernama Kopah.

Dia menjelaskan kondisi kampungnya pada saat itu serba terbatas seperti listrik tidak ada dan jalan yang belum di aspal. Bahkan koran saja dibaca setelah tiga minggu terbit dan itupun koran bekas yang digunakan untuk pembungkus belanjaan di warung.

Terkait dengan membangun ketahanan mental, Nopriadi mengatakan, ketahanan mental itu erat kaitannya dengan fighting spirit atau semangat juang yang memotivasi seseorang untuk berjuang menghadapi tantangan. 

Teori Resilience

Dalam paparan kuliah umumnya lebih lanjut Nopriadi menyampaikan, Teori Resilience atau Ketahanan Mental menjelaskan bagaimana individu bertahan dan berkembang meskipun menghadapi tantangan atau tekanan. Faktor-faktor yang berperan dalam resilience meliputi dukungan sosial, optimisme, dan kemampuan mengatasi stres. “Sikapi segala sesuatu nya secara optimis dan tidak pesimis,” ujarnya.

Dikatakannya, ketahanan mental sebagai kunci sukses akademik dapat merujuk pada beberapa teori psikologi yang relevan, terutama yang berkaitan dengan resiliensi, motivasi, dan prestasi akademik.

Resilience, tambah Kepala LLDikti XVII, merupakan konsep yang kompleks dan multidimensional yang mencakup faktor internal dan eksternal.

“Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana resilience berkembang dan bagaimana cara meningkatkannya, individu dan komunitas dapat lebih siap menghadapi tantangan hidup. Pengembangan strategi berbasis penelitian dapat membantu meningkatkan ketahanan mental dalam berbagai konteks kehidupan,” tutup Nopriadi. (*/ZET)