Kebakaran Hutan & Lahan

Dampak Kabut Asap: Kualitas Udara di Kota Pekanbaru Makin Tidak Sehat

Beginilah kondisi udara di Kota Pekanbaru, Riau, seperti yang terekam kamera Wartawan 'Amanahnews.com' di perempatan jembatan layang Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Soekarno Hatta, Selasa (10/9/2019) pagi sekitar pukul 07.30 Wib. (Foto: net/anews)

PEKANBARU, ANEWS - Kualitas udara di Kota Pekanbaru, Riau, hari Selasa (10/9/2019), dilaporkan semakin tidak sehat. Ini terkait dengan kondisi udara di ibukota Provinsi Riau ini yang diselimuti kabut asap yang semakin pekat.

Hasil pantauan Wartawan 'Amanahnews.com' sejak Selasa pagi, tampak jelas kabut asap yang sangat pekat sudah benar-benar menutup ruang udara Kota Pekanbaru. Jarak pandang diperkirakan tidak lebih dari 500 meter - 800 meter.

Di jembatan layang perempatan Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Soekarno - Hatta  misalnya, lampu kendaraan yang biasanya tampak jelas dari kejauhan yakni dari jarak 500 meter hingga 800 meter, sekarang sama sekali tidak terlihat karena tertutup kabut asap pekat.

Matahari yang dalam kondisi normal bersinar terang, sekarang sejak pagi tampak berwarna orange. Walaupun sinar matahari di Pekanbaru tampak redup, namun udara terasa sangat panas menyengat.

Sesuai dengan kebijakan Gubernur Riau Syamsuar, jika udara di daerah ini semakin tidak sehat maka Dinas Pendidikan serta Bupati dan Walikota di daerah ini diinstruksikan untuk meliburkan sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA. Di Kota Pekanbaru sendiri, sejumlah sekolah memang telah diliburkan sejak hari Senin (9/9/2019).

Udara tidak sehat

Sementara itu, dari data CPI angka PSI sudah mencapai 489 dan ini menandakan kualitas udara sangat tidak sehat. Begitu juga dengan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kualitas udara di Pekanbaru PM10 mencapai 219, menandakan kualitas udara tidak sehat, sejak Selasa (10/9/2019) pagi.

Selain kualitas udara di Pekanabru tidak sehat, jarak pandang di Bandara SSK II Pekanbaru juga berada di bawah 1 Km. Dengan kondisi jarak pandang hanya 800 Km sesuai aturan penerbangan pesawat yang akan take off dan landing tidak dibenarkan melakukan penerbangan.

Analis BMKG Pekanbaru, Sanya, mengatakan, kualitas udara di Pekanbaru sudah tidak sehat. Dan jarak pandang di Bandara SSK II hanya 800 meter, asap yang menyelimuti Pekanbaru ini juga berasal dari sebaran asap akibat Karhutla di wilayah Riau.

“Dari data PM10 kualitas udara di Pekanbaru ada di angka 219, dan ini tidak sehat. Kalau jarak pandang di Bandara hanya 800 meter, untuk Aktifitas penerbangan di Bandara SSK II itu tergantung dari pihak penerbangan di SSK II. Yang jelas jarak pandang sekarang hanya 800 meter,” jelas Sanya.

“Untuk sebaran asap berasal dari hotspot yang ada di wilayah Riau, terbanyak itu di Inhil, Inhu dan Pelalawan. Jadi asap di Pekanbaru ini dari sebaran yang ada di daerah itu,” jelas Sanya lagi. 

Dari pantauan di lapangan cuaca di Pekanbaru mulai dari pukul 07.00 WIB hingga saat ini, kondisi gelap seperti kondisi di sore hari, karena asap tebal yang menyelimuti Pekanbaru menutupi sinar matahari, sehingga cuaca di Pekanbaru pagi ini seperti mencekam diselimuti asap tebal.

Sejumlah orang tua siswa dan warga Pekanbaru, mengatakan anaknya terpaksa harus diliburkan walaupun tidak ada instruksi dari sekolahnya untuk libur sekolah. Karena melihat kondisi udara yang cukup parah, dan informasi kualitas udara di Rumbai sudah sangat tidak sehat.

Sementara itu, dari data data CPI kualitas udara di Kota Dumai PSI 462, Duri PSI 475, Libo PSI 444; Minas PSI 410; Petapahan PSI 287, Rumbai PSI 489. Sementara data ispu di depan Kantor walikota lama jalan sudirman, ISPU masih sedang. (zet)



Tulis Komentar