Daerah

Beri Kemudahan Siswa Belajar Online

ARJUNIWATI, M.Pd

KOMITMEN MAN 4 Kampar menghadirkan pembelajaran bermutu kepada peserta didik, diwaktu libur melalui pembelajaran tatap muka tetap dilakukan secara online atau daring, hal ini untuk mencegah covid 19.

Senin,(21/9) Arjuniwati, M.Pd selaku Kepala MAN 4 Kampar menyebutkan sejatinya proses belajar mengajar (PBM) tidak libur, hanya dialihkan saja dari yang awalnya ke Madrasah menjadi cukup dari rumah saja.
Guru menyiapkan rancangan pembelajaran daring untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai kompetensi.

Para peserta didik tak lagi berangkat kesekolah untuk tatap muka menerima ilmu dan berinteraksi dengan teman sejawat.

"Sebenarnya guru yang sudah lama merindukan ingin bertatap muka dengan peserta didik. Langkah ini dilakukan guna meminimalisir penyebaran virus corona atau covid 19 yang sudah zona merah" Ujar Arjuniwati sesuai masukan dari Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag Riau).

Pembelajaran tatap muka diganti dengan e-learning (belajar online)  madrasah yang sudah diracik melalui Dirjen KSKK yaitu Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan.

Arjuniwati menambahkan bahwa peserta didik seutuhnya tidak bisa menerima pembelajaran secara online. Dimana banyaknya durasi yang tidak bisa diterima peserta didik dari guru gurunya secara utuh.

Arjuniwati, ketika ditemui awak ANews juga menyampaikan di MAN 4 Kampar setelah dievaluasi selama 2 bulan berjalan peserta didik banyak kendala kendala yang timbul. Kalau dikatagorikan ada 3 katagori yaitu:
1. Ada sebagian ada android dan ada juga yang  android nya rusak.
2. Ada jaringan tapi daerahnya sulit untuk mendapatkan jaringan.
3.Ada jaringan tetapi peserta didik tidak mampu untuk membeli kuota nya dikarenakan ekonomi yang kurang mampu.

Solusi yang telah dilakukan oleh Arjuniwati selaku Kepala MAN 4 bagi yang tidak punya kuota android berkisar 75% diberi kemudahan untuk datang kemadrasah untuk menggunakan wifi madrasah juga belajar melalui LKS yang  dikerjakan oleh peserta didik dimana tugas ini nantinya langsung diserahkan ke guru.

"Kita telah berusaha untuk peserta didik mendapatkan paket dari Telkomsel melalui kerjasama Kanwil dengan bantuan 50 paket, dan ini belum mencukupi karena jumlah 171 peserta didik dan 35 guru. Juga kerjasama dengan Indosat dan pihak lain nantinya sehingga Pembelajaran ini dapat berjalan." ujar Arjuniwati.  (JEF)



Tulis Komentar