Opini

Sholat Idhul Fitri 1 Syawwal 1443 H Di Masjid Mihara Japan (MMJ)

Jemaah Sholat Ied di gedung olah raga SD kira2 500 meter dari MMJ. (F:ist-ANews)

Oleh : Suzanna Hadi Ma’rifat

Jika dimulai dengan basmalah
Akhiri pula dengan hamdalah
Saatnya sambut hari yang fitrah
Mohon maafkan segala salah

Hari Kamis tanggal 5 Mei 2022, bertepatan dengan tanggal 4 Syawal 1443, kami mengunjungi Direktur Mihara Mosque Japan (MMJ) H. Tarmizi Muhammad Umar di MMJ untuk bersilaturrahim.

Selesai shalat zuhur berjamaah, silaturrahim di lanjutkan dengan obrolan ringan mengenai pelaksanaan sholat Idhul Fitri yang baru dilaksanakan, alhamdulillah berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan sukses.

Berikut petikannya.
Momen Ramadhan tahun 1443 H ini terasa lebih berkesan dari tahun-tahun sebelumnya, ucap direktur Tarmizi memulai obrolan.

Dimana sejak dari bulan Pebruari 2022 persiapan menyambut bulan penuh berkah tahun ini sudah di mulai. Diawali dengan memperluas area parkir dan membuat pagar pembatas antara MMJ dengan tetangga untuk menjaga kenyamanan tetangga dari hingar bingarnya suara jemaah MMJ.

Qadarullah, beberapa hari mendekati bulan suci,  MMJ menghadapi ujian dari Allah Subhanahu Wataala. Beberapa keluarga jemaah terpapar virus Corona. Pengurus MMJ kemudia berinisiatif untuk meminimalisir dampak dari ujian yang diberi oleh Allah Subhanahu Wataala tersebut. Pembatasan dan pengetatan protokol kesehatan kunjungan ke masjid pun diberlakukan.

Kita tidak boleh kalah atau takut atau mundur dan berhenti dari menjalankan aktifitas, terutama aktifitas dalam rangka menyambut dan menyemarakkan bulan penuh berkah ini.

Pelaksanaan shalat taraweh setiap malam tetap dilaksanakan, walaupun dengan peserta yang sangat terbatas hingga akhir Ramadhan.

Dalam penyebaran Covid kali ini, kota Mihara menyumbang orang terpapar paling banyak untuk seluruh Hiroshima Prefecture, yaitu 80 orang, 25 orang di antaranya keluarga jemaah MMJ.

Namun dalam kondisi demikian, tamu yang datang bersilaturrahim ke MMJ selalu ada, terutama anak-anak muda pemagang atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai Kenshusei. Mereka berkunjung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mereka datang dan menginap di MMJ.

Idhul Fitripun tiba. Hari Kemenangan Idhul Fitri 1 Syawal 1443 H bertepatan dengan libur panjang golden week, maka di pastikan jemaah yang akan datang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Panitia berusaha mengantisipasinya dengan sebaik mungkin. Panitia memikirkan lokasi dan konsumsi untuk jemaah yang hadir.

Konsolidasi cepat pun di lakukan antara Pengurus MMJ, ibu-ibu jemaah MMJ serta Ikatan Remaja Masjid Mihara (IRMM).

Antisipasi jumlah jemaah yang akan hadir diawali dengan mewajibkan calon jemaah untuk mengisi daftar hadir secara online dan mengirimkan kembali daftar hadir yang telah diisi kepada panitia minimal satu hari sebelum hari H. Briefing panitia tidak lupa dilakukan pada malam takbiran untuk memastikan semua rencana berjalan dengan lancar.

Saat Idhul Fitri tiba, sebanyak 210 orang yang mendaftar hadir  mereka tidak hanya datang dari berbagai kota yang ada di Prefecture Hiroshima, namun juga datang dari Prefecture lain. Seperti Okayama dan Yamaguchi.

Panitia  menyediakan 3 mini bus untuk menjemput jemaah yang datang dengan kendaraan umum di titik-titik yang telah ditentukan. 

Jemaah ada yang datang dengan kendaraan pribadi, namun ada juga yang datang dalam rombongan dengan menaiki kendaraan umum seperti kereta api. Sungguh pemandangan yang menggetarkan hati melihat foto-foto 70 orang jemaah yang memenuhi gerbong kereta. Betapa sesungguhnya kerinduan umat Islam untuk bersama-sama merayakan hari kemenangan tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi menular kepada saudara-saudara seiman yang berada di luar negeri, Jepang utamanya.

Jemaah terlihat antusias untuk ikut serta shalat Ied di MMJ. Hal ini tidak terlepas dari suasana MMJ yang sangat Indonesia. Dari bahasa yang di pergunakan, hidangan yang disediakan maupun pakaian yang di kenakan semuanya mengingatkan setiap orang akan negeri tercinta Indonesia. 

Mengingat banyaknya peserta shalat Ied yang mendaftar dan daya tampung MMJ yang terbatas,  maka pelaksanaan shalat Ied dilakukan dalam dua kelompok.

Kelompok pertama sholat Idul Fitri dilaksanakan di MMJ pada jam 7.30 pagi dengan jumlah jemaah 30 orang. Imam dan khatib Taufiq Hidayat, Kenshusei asal Jawa Barat.

Kelompok kedua melakukan shalat Ied di gedung olah raga sebuah SD pada jam 9.30. Bangunan tersebut berlokasi sekitar 500 meter dari MMJ. Kapasitas bangunan dapat menampung hingga 300. Imam sholat Ied  pada kelompok kedua adalah Muhammad Sidiq Ansori. Seorang Kenshusei asal Lampung.

Selesai shalat Ied, jamaah di arahkan menuju MMJ. Ada sesi ramah tamah yang di wujudkan dengan menikmati lontong sayur dan makanan kecil lainnya. 

Selesai sholat Ied, jemaah mengadakan acara ramah tamah di MMJ

Ibu-ibu MMJ seperti Aida Narita, Erni, Purwandari, Tuma Dewi, Juli dan yang lainnya berperan sangat aktif untuk menyiapkan konsumsi. Anggota Ikatan Remaja Masjid Mihara bertugas sebagai pelaksana di lapangan, sebagian bertugas menjemput rombangan jemaah, sebagaian lagi menghidangan segala jenis makanan untuk dinikmati bersama.

Selesai shalat zuhur, sebagian jamaah meninggalkan MMJ, sebahagian lagi bertahan di tempat melanjutkan silaturrahim dengan sesama WNI lainnya, tutur direktur MMJ mengakhiri obrolan ringan kami.

Sekilas Tentang Ahmad Siddiq Ansori, Imam dan Khatib pada Shalat Idhul Fitri 1443 H di MMJ

Pria berusia 30 tahun ini, menginjakkan kaki untuk pertama kali di Jepang pada bulan Januari tahun 2019. Saat ini Ahmad menetap di kota Akitakatashi Yoshida, Hiroshima.

Ditahun 2005 sampai 2014 Ahmad belajar di Pondok Pesantren Alfatah Temboro di Magetan, Jawa Timur. 

Di Pondok Pesantren, Ahmad mulai menghafal Al-Quran hingga menjadi penghafal 30 juz Al-Quran  dan belajar berbagai kitab, termasuk Kutubu Sittah juga belajar Daurotul Hadits.

Kutubus Sittah dalam Bahasa Indonesia berarti 'Enam Kitab', adalah sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada enam buah kitab induk Hadits dalam Islam. Keenam kitab ini merupakan kitab hadits yang disusun oleh para pengumpul hadits yang kredibel. Kitab-kitab tersebut menjadi rujukan utama oleh umat muslim dalam merujuk kepada perkataan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (Wikipedia).

Tahun 2015, Ahmad pergi ke Karachi di Pakistan untuk belajar Hadits dan mengambil beberapa sanad Hadits selama setahun.

Sanad adalah pegangan dalam teks hadis atau matan. Menurut bahasa, sanad adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan menurut istilah, sanad adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadis.

Bunga mawar harum mewangi
Menjadi penghias di hari yang fitri
Pantun ini sebagai pengganti diri
Untuk jalin tali silaturahmi

Direktur dan seluruh pengurus Masjid Mihara Jepang Mengucapkan Selamat Hari Raya Idhul Fitri, 1 Syawal 1443 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Tim Divisi Kominfo Mihara Mosque Japan (Masjid Mihara Japan – MMJ) Alamat : Kode pos 729-2251, Hiroshima Ken, Mihara Shi, Saizaki Kumaki 13-24, Japan. Nomor tilp.: +8190-8600-9408; email: [email protected]; FB: Mihara Masjid; Rekening: Japan Post Bank: Mihara Mosque Kyokai No. 15140-51154331 (JPY); BNI No. (009) 9055-66218 (IDR) an: Tarmizi Muhammad Umar


 



Tulis Komentar