Opini

Melly Sri Wulandari Sukses Jalankan Usaha Kuliner Halal 'Masakan Mak Alli' di Jepang

Melli (jilbab pink) bersama Ibu Nuning, istri Duta Besar RI Heri Akhmadi. (F:ist-ANews)

Oleh : Suzanna Hadi Ma’rifat

Memenuhi permintaan Melly Sri Wulandari, pemilik Toko dan Masakan Mak Alli di kota Inabe, Mie Ken untuk ber hari raya di sana, kami berangkat dari Mihara hari Ahad tanggal 30 Ramadhan 1443 hijriyah sehari sebelum hari H bertepatan dengan tanggal 1 Mei 2022.

Berangkat pukul 9.30 pagi, jarak tempuh sekitar 380 km, jam 16.30  kami tiba di tujuan setelah istirahat di 3 rest area berbeda.

Ny. Melly, demikian nama panggilan ibu muda berusia 30 tahun dengan 4 orang anak ini, 2 putri dan 2 putra. Menikah dengan Dayat Prayatna 34 tahun di usia yang masih sangat muda, 19 tahun. Tahun ini usia pernikahan pasangan muda ini sudah memasuki tahun ke 12.

Pernikahan pasangan hasil perjodohan dari salah seorang teman ini hanya perlu waktu 6 bulan untuk melanjutkan hubungan mereka ke arah yang lebih serius, menikah. Pernikahan mereka dilakukan pada bulan Juli 12 tahun yang lalu di Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Seperti pasangan muda lainnya, Melly dan Dayat memulai kehidupan pernikahan mereka dari nol.

Bulan September 2017, Melly mulai membuka usaha kuliner. Dimulai dari niat hanya untuk mengisi waktu sambil mengasuh anak-anak di rumah. Melly kemudian menerima pesanan makanan siap saji dari para pekerja WNI yang tidak sempat memasak. 

Perlahan tapi pasti kuliner buatan Melly semakin dikenal seiring dengan semakin luasnya area pelanggan yang memesan makanan. Mulai dari Prefecture paling Utara Jepang, Hokaido hingga Okinawa, Prefecture paling Selatan Jepang. 

Untuk memenuhi kebutuhan bumbu dan bahan baku yang akan di masak, Melly membelinya dalam jumlah besar sebagai persiapan. Namun ternyata permintaan pelanggan tidak hanya makanan siap saji, tetapi memesan juga bumbu-bumbu dan bahan makanan yang lain, seperti daging halal, mie instan, kerupuk, bumbu masakan siap saji bahkan aneka jenis buah-buahan seperti durian, rambutan, klengkeng, mangga dan lain-lain.

Untuk memenuhi permintaan pelanggan yang semakin beragam, Melly dan Dayat memutuskan untuk menyediakan semua kebutuhan mereka yang kian hari kian meningkat seiring semakin banyaknya jumlah pelanggan yang datang dari berbagai penjuru Jepang.

Perkembangan usaha Melly yang kian pesat tidak terlepas dari dukungan penuh dari Dayat sebagai suami. Mereka berdua bahu membahu menjalankan usaha kuliner halal yang kemudian diberi nama dengan “Masakan Mak Alli”.

Nama kuliner “Masakan Mak Alli” diambil dari nama panggilan anak kedua mereka yaitu San Alli Fatih Prayatna. Dimana saat usaha kuliner dimulai Melly sedang mengandung Alli.

Saat ini Kuliner Masakan Mak Alli Cukup Populer di Seantero Jepang

Usaha kuliner awalnya  dimulai dari apartemen sewaan yang kecil dan sempit, namun seiring  dengan jumlah permintaan pelanggan akan masakan khas Indonesia buatan Melli semakin luas dengan aneka permintaan masakan yang kian beragam, baik online maupun makan di tempat,  membuat Melly dan Dayat memutuskan untuk mencari lokasi yang lebih luas. 

Toko Halal dan Restoran “Masakan Mak Alli”. (F:ist-ANews)

Setelah mencari sekian lama, tahun 2020 Melly dan Dayat membeli sebuah toko bertingkat sebagai tempat usaha. Bangunan ruko 2 tingkat dirasa sangat pas dengan kesibukan memasak dan berjualan bahan makanan baik yang siap saji maupun bahan mentah.

Lantai atas di pakai untuk tempat tinggal dan lantai bawah dipakai sebagai area toko dan tempat makan bagi yang ingin makan di tempat serta dapur untuk mengolah berbagai makanan halal khas Indonesia.

Memakan waktu satu tahun untuk merenovasi rumah toko yang mereka beli sebelum akhirnya di tahun 2021 Toko dan Masakan Mak Alli resmi menempati ruko dua tingkat.

Tidak mudah untuk dapat membuka usaha makanan siap saji di negara matahari terbit ini. Banyak persyaratan yang harus di penuhi. Seperti dapur untuk mengolah makanan yang akan di jual harus bersih dan steril. Minimal  harus memiliki 3 tempat mencuci yang terbuat dari stainless steel, baik mencuci alat-alat untuk memasak maupun tempat membersihkan bahan baku yang akan diolah.

Masuk ke dalam dapur harus dengan alas kaki yang bersih, alas kaki tidak boleh keluar dari tempat pengolahan makanan demikian juga sebaliknya alas kaki dari luar tidak boleh dibawa masuk ke dalam area memasak.

Kulkas dan freezer harus selalu steril dan di pisah penggunaannya dengan bahan makanan yang akan di konsumsi oleh keluarga. Kulkas dan freezer harus selalu dalam keadaan bersih, tidak boleh ada sedikitpun kotoran. Bahan makan yang akan diolah harus dalam kondisi segar. 

Dapur juga tidak boleh digunakan untuk memasak makanan untuk keluarga dengan kata lain, dapur pribadi harus dipisah lokasinya dengan dapur untuk masakan yang akan dijual.

Semua Persyaratan Harus Dipenuhi dan Disertifikasi oleh Tim Khusus

Satu persatu persyaratan tersebut dipenuhi oleh usaha kuliner “Masakan Mak Alli”. Terakhir Melly harus mengikuti ujian bersama dengan 150 orang pengusaha lainnya untuk memperoleh sertifikat sebagai pengusaha kuliner.

Sebagai pengusaha, Melly aktif pada organisasi Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Pengurus Perwakilan Luar Negeri Distrik (Ipemi PPLND) Tokai Kansai, Jepang.

Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia PPLN Japan (IPEMIJ) adalah merupakan asosiasi atau organisasi Pengusaha Muslimah Indonesia Perwakilan Jepang yang ditunjuk oleh IPEMI Pusat di Indonesia (Jakarta) sebagai perwakilan negara ke-11 di dunia. Kantor Pusat IPEMI sudah memiliki 600 cabang perwakilan tingkat daerah di 34 provinsi di seluruh Indonesia dan di 15 negara perwakilan di dunia, menjadikan IPEMI PPLN Japan sebagai wadah pemersatu muslimah dan pemegang tangkup ekonomi muslimah Indonesia yang memberi jalan serta peluang berkolaborasi usaha antar Jepang-Indonesia.  

Ny. Melly (berdiri paling kanan) menghadiri Halal bi Halal IPEMI PPLND Tokai Kansai dan Tokyo bersama Ibu Nuning Akhmadi (berdiri di tengah). (F:ist-ANews) 

Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) merupakan sebuah organisasi di ASIA dan mancanegara. Setelah Thailand dan Malaysia, Turki, Brunei Darussalam, Arab Saudi dan Amerika Serikat, kini IPEMI resmi hadir di negeri Matahari Terbit, Jepang.

Proses Peresmian dan  Pelantikan organisasi yang bergerak di bidang pengembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan ekonomi muslimah tersebut berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom pada Ahad tanggal  21 Juni 2020 Pelantikan kepengurusan dipimpin oleh Ketua Umum IPEMI, Ingrid Kansil S.Sos. Kantor pusat Ipemi berada di Jakarta, Indonesia.

Pada tanggal 2 Maret 2022, telah dibuka  (Pengurus Perwakilan Luar Negeri) PPLN Distrik Tokai - Kansai Jepang. Melly ditunjuk menjadi pengurus, bersama dengan ibu-ibu pengusaha lainnya melalui beberapa seleksi dan pertimbangan.

Hari Selasa tanggal 17 Mei 2022, bersama dengan Ketua dan Sekretaris dari PPLN Distrik Tokai – Kansai dan Tokyo, Melly sebagai Bendahara II Ipemi mengahadiri acara Halal bi Halal dengan ibu Nuning Akhmadi istri Duta Besar RI untuk negara Jepang merangkap Federasi Micronesia. Acara diadakan di kediaman resmi duta besar Republik Indonesia dì Tokyo.

Hari Ahad tanggal 21 Mei, Melly ikut serta membuka gerai pada bazar UMKM yang diadakan di salah satu perkampungan di Inabe shi, Mie Ken atas undangan dari ketua “Rukun Kampung” setempat dan menjadi satu-satunya perwakilan pengusaha Indonesia yang ada di prefecture Mie Ken.

Toko dan Masakan Mak Alli dapat ditemui di kota Inabe, Mie Ken. FB dan Instagram : Masakan Mak Alli.


Divisi Kominfo Mihara Mosque Japan (Masjid Mihara Japan – MMJ) Alamat : Kode pos 729-2251, Hiroshima Ken, Mihara Shi, Saizaki Kumaki 13-24, Japan. Nomor tilp.: +8190-8600-9308; email: [email protected]; FB: Mihara Masjid; Rekening: Japan Post Bank: Mihara Mosque Kyokai No. 15140-51154331 (JPY); BNI No. (009) 9055-66218 (IDR) an: Tarmizi Muhammad Umar



Tulis Komentar