Daerah

Komisi II DPRD Kepulauan Meranti Tinjau Persiapan Pelabuhan di Satpolair, Dianggap Tak Layak untuk Penumpang

MERANTI (ANEWS) - Komisi II DPRD Kepulauan Meranti bersama instansi terkait lainnya meninjau persiapan pelabuhan Satuan Polisi Perairan (Satpolair) di Jalan Tebingtinggi, Selatpanjang, Kamis (9/9/2021) pagi.

Peninjauan langsung dilakukan Ketua Komisi II DPRD, Muzamil Baharuddin bersama anggota komisi lainnya Dedi Yuhara Lubis dan Pandumaan Siregar. 

Terlihat juga mendampingi Kepala Keselamatan Berlayar KSOP Selatpanjang, Suharto, Pelaksana Pelindo Kawasan Selatpanjang, Raja Erizal, Plt Kepala Dinas Perhubungan, Nurdin Sinjaya didampingi sekretaris, Abdul Malik dan pihak lainnya.

Ketua Komisi II DPRD, Muzamil Baharuddin dalam keterangannya mengatakan bahwa pemakaian pelabuhan Satpolair sebagai dermaga sandar dan turun naik penumpang kapal ferry dari Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang tidak memadai dan tidak layak untuk penumpang.

"Pelabuhan ini tidak memadai dan tidak mungkin digunakan untuk orang karena kondisinya lapuk, kalau tidak ada masalah ya tidak apa-apa, jika sudah ada masalah nanti susah," kata Muzamil.

"Kalau untuk barang ini bisa digunakan, kalau orang kami tak rekomendasikan.

Ini menyangkut nyawa dan keselamatan, sehingga pertanggungjawaban bisa sama-sama, sehingga jika ada korban nanti kita tidak sibuk mencari kambing hitam," ujar Muzamil lagi.

Muzamil mengatakan pihaknya merekomendasikan pemindahan pelabuhan sebagai dermaga sandar sementara untuk kapal Ferry dialihkan ke Pelabuhan Roro di Desa Insit, Kecamatan Tebingtinggi Barat.

"Kalau masih bisa diupayakan disana ya disana saja, karena pelabuhannya sangat representatif," tutur Muzamil.

Adapun pertimbangan lainnya, kata Muzamil adalah untuk menghadapi arus penumpang jelang tahun baru dan perayaan Imlek.

"Biasanya ketika tahun baru dan Imlek, arus penumpang sangat padat, nah untuk mengantisipasi hal itu perlu kita lakukan antisipasi untuk menghadapi hal itu jika kondisi sudah normal," katanya.

Muzamil mendapatkan penjelasan dari pihak Dinas Perhubungan terhadap kondisi pelabuhan Roro saat ini. Dimana jika tidak ada KMP Berembang bersandar di pelabuhan tersebut, maka tidak memungkinkan untuk kapal Ferry merapat untuk turun naik penumpang.

"Jika tidak ada kapal Roro penumpang tidak bisa turun naik ya diperbaiki lah seperti apa jalannya dan apa yang perlu ditambahkan. Kalau itu memungkinkan, nanti diajukan saja, dianggarkan dan kita keluarkan biayanya," pungkasnya.

Sebelumnya lokasi pemindahan dermaga sandar dan turun naik penumpang untuk kapal ferry dari Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang sudah ditetapkan yakni di Pelabuhan Satpolair dengan mempertimbangkan aspek keselamatan penumpang dan lainnya.

Hal itu setelah adanya rencana PT Pelindo I (Persero) Kawasan Selatpanjang untuk menutup sementara seluruh operasional Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Hal itu dikarenakan adanya beberapa kerusakan di beberapa bagian pelabuhan.

Sejumlah instansi pun sudah melakukan peninjauan dan simulasi terhadap dua pelabuhan dermaga yang menjadi opsi pemindahan aktivitas sandar dan turun naik penumpang kapal ferry, Rabu (1/9/2021) lalu.

Menggunakan MV Batam Jet mereka bertolak dari Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang menuju Pelabuhan Sat Pol Air. 

Di Pelabuhan Sat Polair Polres Kepulauan Meranti, aktivitas sandar kapal tidak menjadi masalah. Hanya saja, jarak antara pintu keluar masuk kapal ferry ke dermaga untuk aktivitas turun naik penumpang cukup jauh. Sehingga membutuhkan tambahan titian yang bisa dibongkar pasang.

Setelah melihat kondisi pelabuhan dan melakukan simulasi sandar kapal dan melihat jalur turun naik penumpang di Dermaga Sat Polair, rombongan melanjutkan meninjau Pelabuhan roll of roll on (roro) di Desa Insit, Tebingtinggi Barat.

Dari pantauan, aktivitas sandar kapal dan aktivitas turun naik penumpang bisa dilakukan jika kapal roro KM Berembang terparkir di dermaga. Jika tidak, akan sangat kesulitan. Selain itu pintu kapal roro yang kecil jalur turun naik yang tidak rata akan menjadi kendala lain.  (BOM)



Tulis Komentar