Daerah

Tersinggung Namanya Dicatut, Ninik Mamak Sungai Alah, Kuansing: Masyarakat dan Anak Kemenakan Jangan Gampang Dihasut dan Tetap Kompak

Diantara ninik mamak dan tokoh masyarakat Nagori Sungai Alah, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. (Ft.Ist-DokANews)

TELUK KUANTAN (ANEWS) - Ninik mamak di Nagori Sungai Alah, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, mengakui, kini benar-benar merasa terusik dan tersinggung karena ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang berpotensi memecah belah masyarakat dan anak kemenakan mereka.

Ketersinggungan para ninik mamak Sungai Alah tersebut makin memuncak lagi, karena mereka merasa namanya sengaja dicatut untuk memperkeruh dan memecah belah warga. Padahal, para ninik mamak Nagori Sungai Alah sangat yakin orang-orang tersebut punya target tertentu, punya kepentingan sendiri untuk menarik keuntungan sesaat.

"Sebagai ninik mamak yang didahulukan oleh anak kemenakan kami di Sungai Alah, kami benar-benar tersinggung karena nama kami sengaja dicatut untuk menyebarkan informasi yang belum tentu ada benarnya ke pihak luar. Sebetulnya, kami para ninik mamak ingin mengambil langkah-langkah tertentu karena ada yang mengatasnamakan kami tersebut. Namun itu urung kami lakukan demi menjaga kekompakan dan ketenangan masyarakat, apalagi situasi dan kondisi masyarakat Nagori Sungai Alah sendiri dari dulu sampai sekarang tetap tenang dan tidak ada yang terpengaruh oleh apa yang disuarakan dari luar tersebut," tegas Nasarudin Datuk Tuanso (dari Suku Caniago) dan M Nadi Datuk Sirajo (Suku Paliang) dalam keterangannya kepada Redaksi Amanah News di Sungai Alah, Sabtu (18/9/2021).

Ketika memberikan penjelasan tersebut Nasarudin Tuanso dan M Nadi Sirajo didampingi sejumlah ninik mamak yang lain, antara lain Sastion Datuk Moge Ome (ninik mamak Suku Kampai), Azwir Datuk Tanamak (Suku Melayu), tokoh masyarakat dan pemuda seperti Kamrin, Winaldi dan Rustani.

Menurut Nasarudin Tuanso, sampai saat ini tidak ada seorang pun ninik mamak di Nagori Sungai Alah yang melaporkan baik lisan maupun secara tertulis sesuatu yang disebut-sebut ada yang terjadi di Sungai Alah baik itu soal sosial kemasyarakatan, proyek-proyek desa atau yang menyangkut kegiatan pembangunan di Sungai Alah lainnya. 

"Terus terang, kami para ninik mamak Nagori Sungai Alah tidak pernah melaporkan ke pihak luar apalagi itu menyangkut pelaksanaan pembangunan dan sosial kemasyarakatan. Kalau pun ada masalah di Nagori Sungai Alah, sudah pasti kami terlebih dahulu akan membahas dan menyelesaikan secara internal di lingkungan ninik mamak karena itulah tugas kami sebagai ninik mamak. Jadi kalau ada yang mengatasnamakan ninik mamak membuat laporan ke luar, kami yakin itu pembohongan dan mencatut nama kami," ujar Nasarudin Datuk Tuanso.

Diakuinya, sebetulnya ketika informasi ada yang mengatasnamakan ninik mamak membuat laporan itu menyebar di nagori Sungai Alah, kami para ninik mamak segera melakukan pertemuan dan menyelidiki mereka yang mengaku-ngaku ninik mamak tersebut. 

"Siapa-siapa mereka itu, kami sudah tahu orangnya. Kami sudah sepakat untuk tidak mengungkapkan ke orang lain, cukuplah itu untuk kami ketahui di persukuan masing-masing. Namun demikian, kalau nanti misalnya ada yang bertanya ke kami ya akan kami jelaskan saja bahwa itu yang membuat laporan bukan ninik mamak," tegasnya. 

Pada kesempatan yang sama M Nadi Datuk Sirajo menambahkan, ninik mamak Sungai Alah sebetulnya sangat tidak senang dan merasa tersinggung benar karena ada yang mengatasnamakan ninik mamak dan tokoh masyarakat. Kalau diperturutkan emosi, rasanya mau saja kami cari dan kami datangi orang-orang yang membawa-bawa ninik mamak, tapi itu tidak kami lakukan karena hal demikian bukanlah cara-cara ninik mamak untuk menyelesaikan suatu hal yang terjadi di nagori ini.

"Kalau iya ninik mamak, cara menyelesaikan sesuatu hal itu bukan dengan mengadu atau melaporkan ke mana-mana, apalagi masalah yang terjadi di nagori atau di lingkungan anak kemenakan. Jadi itu bukan cara-cara kami para ninik mamak dalam mencari kebenaran di nagori atau desa. Intinya, kami para ninik mamak yang benar-benar ninik mamak di pesukuan akan berusaha menyelesaikan sesuatu dengan musyawarah, bukan dengan cara-cara mencatut ninik mamak atau membawa-bawa orang luar untuk memperkeruh keadaan di desa kami," kata M Nadi Datuk Sirajo menambahkan.

Baik Nasarudin Datuk Tuanso maupun M Nadi Datuk Sirajo sama-sama mengimbau masyarakat dan para kemenakan mereka di Sungai Alah untuk mewaspadai upaya memecah belah oleh pihak-pihak tertentu atau orang luar yang memiliki kepentingan pribadi atau kelompok. Sebab, selama ini sudah terlalu sering juga Sungai Alah disorot dan diinformasikan macam-macam.

"Kami imbau masyarakat jangan gampang terpancing dan dihasut. Sebab, sudah sering Sungai Alah ini jadi sasaran. Kalau bicara soal Peti atau penambangan emas nagori Sungai Alah juga sasaran kritikan. Padahal sebetulnya tidak separah yang disebarkan informasinya karena di tempat lain juga ada aktivitas yang sama yang mungkin jauh lebih parah," kata ninik mamak dan tokoh masyarakat Sungai Alah yang lain. (ZET)



Tulis Komentar