Daerah

Berita Menyedihkan dari Unggan: Supiak Belasan Tahun Hidupi Dua Anaknya yang Lumpuh, Huni 'Gubuk' Papan Makanpun Susah

Kondisi Ermanto, salah seorang anak Puti Rajo Wani atau Supiak keluarga miskin di Jorong Taratak Aro, Nagari Unggan, Sijunjung, Sumatera Barat, yang kini hidupnya memprihatinkan. (Ft.Ist/ANews)

UNGGAN (ANEWS) - Satu keluarga miskin di Jorong Taratak Aro Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung (Sumbar), ternyata sudah bertahun-tahun hidup nestapa

Puti Rajo Wani alias Supiak (79), janda yang ditinggal mati suaminya kini harus menghidupi Emanto (46) dan Ermiati (45), dua anaknya yang sudah bertahun-tahun lumpuh. Supiak sendiri pun tidak bisa berbuat apa2 karena selain sudah renta dan sakit-sakitan Dia juga tidak punya penghasilan.

"Satu keluarga ini memang hidupnya benar-benar menyedihkan. Ande Supiak sebagai Kepala Keluarga sudah renta tidak punya apa2, padahal dia harus menghidupi dua anaknya yang bertahun-tahun lumpuh dan juga cucunya. Sudahlah untuk makan sehari-hari susah tempat tinggal keluarga ini juga sangat parah menempati satu bangunan sempit berdinding papan dengan lantai beralas tikar plastik seadanya" kata Oktabaran, Kepala Jorong Taratak Aro, Senin (31/1/2022).

Untuk bertahan hidup, Supiak sekeluarga lebih sering pasrah. Beruntung masih ada warga yang peduli yang sering memberi bantuan baik sumbangan berupa zakat atau pun bantuan bahan makanan seperti beras dan lauk pauk.

Kondisi dua bersaudara Ermanto dan Ermiati, kata Baran, kini betul-betul menyedihkan terlihat kurus hanya kulit pembalut tulang. Keduanya juga tidak bisa apa-apa, hanya tergolek tidak berdaya karena sudah lumpuh sejak lama. 

"Jangankan untuk berobat, makan saja sudah susah. Makanya kondisi Ermanto dan Ermiati sangat kurus. Kalau ada yang membantu untuk duduk atau ke kamar mandi baru bisa, tapi kalau tidak selamanya tergolek di tempat," ujarnya.

Keterangan yang diperoleh Redaksi Amanah News di Unggan, Senin (31/1/2022), satu keluarga miskin di Nagari Unggan tersebut selama ini memang tergolong miskin. Puti Rajo Wani atau Supiak memang sudah terdata Program Keluarga Harapan (PKH) dengan menerima bantuan uang tunai hanya Rp 200 ribu perbulan ditambah bantuan sembako terutama dari warga yang berzakat atau bersedekah.

"Kami sangat berharap keluarga Puti Rajo Wani atau Supiak itu dibangunkan rumah yang layak huni. Sebab, bangunan sekarang memang kurang layak apalagi satu keluarga yang terdiri 4 orang ini hidup bertumpuk dalam satu ruangan sempit berdinding papan sirip," ungkap Baran. (ZET)



Tulis Komentar