Daerah

EMP Bentu-Korinci Baru Limited Adakan Sosialisasi NAPZA bagi Pekerja

EMP Bentu-Korinci Baru Limited mengadakan sosialisasi NAPZA kepada pekerja, Jumat (12/7/2024), dengan menampilkan pembicara dari RS Awal Bros Pekanbaru. (F: Ist/ANews)

PEKANBARU (ANews) - EMP Bentu-Korinci Baru Limited mendukung pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Salah satunya mengadakan sosialisasi tentang NAPZA untuk para pekerja EMP dan sub kontraktor. Kegiatan dilaksanakan di kanto EMP Pekanbaru, Jumat, 12 Juli 2024.

Kegiatan tersebut dihadiri Area Manager EMP Bentu-Korinci Baru Limited Yoyok S Purwanto, VP SHE EMP Sutedja Edy Saputra, Advisor Human Capital Yunus Nasution, Dokter Farid Maulana, serta dihadiri juga Dr R Merlinda Veronica MKed (PD) SpPD K-PTI dari Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.

Penggunaan NAPZA atau Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) dapat mempengaruhi tubuh dan kondisi psikologis seseorang yang menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan fungsi sosial. Penyalahgunaan napza merupakan masalah pelik yang dialami oleh hampir setiap negara di dunia, termasuk negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia.

Dalam sambutannya, Yoyok mengatakan bahwa mengedarkan dan menggunakan NAPZA merupakan kategori kesalahan sangat berat dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal tersebut telah disepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) perusahaan tahun tahun 2023-2025. “Bagi pekerja yang melanggar aturan, sudah ditetapkan di di PKB agar langsung di-PHK tanpa surat peringatan,” katanya.

VP SHE EMP Sutedja Edysaputra dalam pemaparannya menjelaskan, berdasarkan surve prevalensi Penyalahgunaan Narkoba tahun 2019 yang dilakukan oleh BNN bekerja sama dengan Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), diketahui bahwa angka prevalensi di Indonesia telah mencapai 1,8% atau sekitar 3,4 juta orang penduduk Indonesia pada rentang usia 16-64 tahun. 

Tahun 2021 terjadi peningkatan menjadi 4,8 juta penduduk atau 1,95 persen. “Jumlah ini sangat mengkhawatirkan karena seperti yang sama-sama kita ketahui, penyalahgunaan narkoba itu seperti gunung es. Yang terlihat di permukaan hanya puncaknya saja, sementara di bawahnya tidak terlihat padahal bisa lebih besar jumlahnya,” kata Sutedja.

Sementara itu, dokter spesialis internist dari RS Awal Bros Pekanbaru, Dr R Merlinda Veronica MKed (PD) SpPD K-PTI menyampaikan materi tentang dampak penggunaan narkotika bagi kesehatan. 

Dikatakan, narkoba bisa meningkatkan gangguan jantung dan kesuburan, menyebabkan naiknya angka kematian, turunnya kesadaran hingga hilangnya ingatan, dehidrasi, kerusakan otak permanen serta bertambahnya tingkat kriminalitas di kelompok pemuda. (HNS/ANews)



Tulis Komentar