Daerah

Dinas Perikanan Kuansing Berikan Banyak Kemudahan bagi Pembudidaya Ikan, Ini Caranya

Kabid Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Kuansing Eka Satria. (F:YSP/ANEWS)

KUANTAN SINGINGI (ANEWS) - Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terus melakukan upaya peningkatan perikanan dengan melakukan budidaya perikanan. Terlebih seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pola makan yang mulai menjadikan ikan sebagai lauk untuk asupan gizi setiap hari.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kuansing Zafnil Helmi melalui Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Eka Satria Selasa (23/2/2021) menjawab AmanahNews.Com di ruang kerjanya.

Adapun upaya-upaya yang bisa dilakukan terang Kabid Eka adalah dengan memberikan sarana secara stimulant berupa benih dan pakan ikan hingga panen. 

"Upaya lain yang tak kalah penting adalah dengan mempersiapkan sumber daya pelaku usaha perikanan yang handal seperti terus dilakukan penyuluhan lapangan kepada setiap kelompok maupun pribadi yang merupakan binaan Dinas Perikanan Kabupaten Kuansing," kata Eka.

Disamping itu, Dinas Perikanan Kuansing juga menyediakan alat berat (escavator) bagi petani ikan yang ingin melakukan usaha pembuatan kolam. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, karena biaya sewa (rental) cukup terjangkau di bandingkan sewa secara pribadi. 

Eka Satria menjelaskan inilah suatu kemudahan bagi pembudidaya ikan dengan cara berkolam saat ini. "Selain bantuan sewa alat berat kita juga akan memberikan bantuan kepada kelompok, yakni berupa benih 5000 ekor setiap kelompok, kita juga menyediakan pakan hingga ikan tersebut panen," ujar Eka Satria.

Namun lanjutnya semua itu ada prosedur yang harus dilewati, seperti kelompok tentu setiap kelompok mengajukan proposal serta keanggotaan yang lengkap. misalnya untuk bantuan 2021 ini, proposal sudah diajukan setahun sebelum ini, kemudian baru kita lakukan peninjauan kepada kelompok tersebut. 

"Sama halnya dengan penyewaan eksavator tersebut, yang ingin menyewa alat tersebut juga mengajukan permohonan ke dinas, kemudian kita survey lokasi layak tidak dijadikan kolam ikan, sekaligus operator juga kita bawa, kalau layak lansung kita turunkan alat ke lokasi," tambah Eka.

Lebih lanjut ia juga menerangkan, untuk besaran angka yang harus dikeluarkan sebesar Rp.1.200.000 perhari, masalah jemput antar menggunakan mobil terado serta bahan bakar escavator ditanggung pihak penyewa.

Terakhir Eka berpesan, hendaknya kepada kelompok yang sudah berjalan, dengan modal yang sudah ada serta pelatihan yang diberikan penyuluh hendaknya terus dilaksanakan. 

"Kami berharap kedepan kelompok tetap berjalan, karena ilmu serta modal sudah kita berikan, dan budidaya ini hendaknya semakin maju dari sebelumnya," tutupnya. (YSP)



Tulis Komentar