Daerah

Kerusakan 70 Persen, Penggunaan Pesantren Al-Ihsan Tenayanraya Menunggu Instruksi dari EMP Bentu

Kondisi Pesantren Al Ihsan Boarding School (IBS) II Tenayanraya saat terjadinya semburan gas bercampur lumpur yang berlangsung selama lebih kurang 2 pekan sejak terjadinya ledakan gas 4 Februari 2021 lalu. (JAF/ANEWS)

PEKANBARU (ANEWS) - Sejak terjadinya ledakan semburan gas bekas galian sumur bor di Pesantren Al-Ihsan Boarding School (IBS) II Tenayanraya 4 Februari lalu Pekanbaru proses belajar mengajar jadi terhenti. Ke 34 orang santri yang menempati gedung itu diungsikan ke pesantren induk yang berada di daerah, Kubang Kecamatan Kampar. Pasalnya kerusakan yang terjadi akibat semburan gas yang kemudian bercampur lumpur itu sudah mencapai 70 persen.

"Ya, hingga sekarang santri masih diungsikan ke Kubang," ungkap koordinator Pesantren Al-Ihsan di Tenayanraya Muhammad Hazim jawab AmanahNews.com Ahad (21/3/2021). 

Ketika ditanya sampai kapan ke-34 santri kembali ke pondokan di Tenayanraya, Hazim mengatakan bahwa hal itu terkait dari instruksi EMP Bentu Ltd yang diberi kewenangan oleh SKK Migas untuk memantau situasi di lapangan bekas semburan gas. 

"Kita masih menunggu instruksi dari EMP Bentu dan kabarnya besok Senin (22/3/2021) mereka (EMP Bentu, red) akan menyampaikan instruksi tersebut. Jika kata mereka sudah bisa dipergunakan kembali, maka pesantren bisa langsung diperbaiki," terang Hazim seraya menyebutkan kerusakan parah tersebut lebih kepada kerusakan bangunan seperti dinding, atap, jendela dan pintu.

Mengenai perbaikan pesantren yang rusak menurut Hazim akan ditanggung oleh pesantren tersebut, namun sejauh ini Wali Kota Pekanbaru berjanji akan membantu biaya perbaikan.

"Yah, pak Wali Kota Pekanbaru, udah bersedia membantu. Tinggal dimasukkan dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) saja di APBD," jelasnya. 

Terakhir Hazim berharap bantuan tersebut segera terealisasi karena akan sangat meringankan pesantren dan gedung pesantren bisa digunakan kembali. "Semoga dalam waktu dekat pesantren sudah pulih kembali dan santri pun bisa kembali belajar di sini,"imbuhnya.

Sebagaimana diketahui ke 34 santri yang diungsikan merupakan santri Ikhwan (laki-laki) penghapal Al-Qur'an. (RNM)



Tulis Komentar