Dr.H.Zahrul Rabain SH, MH

Pentingnya Silahturahmi

Zahrul Rabain yang juga Ketua Penasehat IKHK ketika menerima kunjungan Ketua IKHK Ahmad Herry, sektetaris Jon Hendra, bendahara, Hendra Zainir serta Ketua Dewan Pembina IKHK, Arman Lingga Wisnu di kediamannya.(foto; HRZ/ANEWS)

Siapa yang tak kenal sosok Zahrul Rabain putra asli jati diri Kuantan Singingi (rang kuantan) yang lahir 24 April 1953 di desa Sungai Pinang kecamatan Hulu Kuantan yang kini menjabat sebagai Hakim Agung Republik Indonesia. 

Untuk mendapatkan jabatan sebagai Hakim Agung sekarang tidaklah didapatnya dengan mudah. Berbagai tantangan dan yang jelas semua jenjang tingkatan dari hakim dilaluinya sampai menjabat sebagai Hakim Agung.

Selain mempersiapkan diri secara maksimal mengikuti seleksi diberbagai jenjang jabatan semasa karirnya juga ditopang pendidikan yang sekarang sudah menyandang Doktor bidang Hukum. 
Sosok yang kebapakan ini yang lulusan SD Sungai Pinang tahun 1996 merupakan orang Kuansing pertama yang lolos menjadi Hakim Agung. Perjalanan karir nya dimulai dari tahun 1983 sampai sekarang lebih kurang sudah 38 tahun dalam pengabdiannya di bidang hakim.

Zahrul Rabain yang beristrikan Hj. Arminiwati asal desa Seberang Pantai Kecamatan Kuantan Mudik yang sudah dikaruniai 4 orang anak, dua putra dan dua putri ini adalah orang yang sangat supel dan sederhana dalam kesehariannya.

Akhir pekan lalu Amanahnews berkesempatan berbincang-bincang singkat dengan beliau di kediamannya di Pekanbaru. Beliau menjelaskan bahwasanya pentingnya menjaga silahturahmi dan keikhlasan baik dalam karir maupun pergaulan sehari-hari.
" Sehebat apapun kita tetaplah selalu jaga ukuwah silahturahmi. Karna dalam silaturahmi banyak manfaat nyata yang terkandung di dalamnya." sebut Zahrul.

"Terkadang banyak orang melupakan dan masa bodoh dengan makna " Silahturahmi" ini. Ada yang merasa sudah mampu dan hebat untuk suatu jabatan yang lebih tinggi tapi belum juga terpilih. Bisa jadi ini akibat kurangnya menjalain silahturahmi itu sendiri." beber sosok yang suka "Punju Asam" makanan tradisional Hulu Kuantan ini yang terbuat dari durian yang diasamkan dicampur cabe  dan ikan bilis atau ikan patin dan dimasak dengan cara diuapkan.

Selain kesibukannya yang padat sebagai Hakim Agung di Jakarta, Zahrul Rabain tak lupa disela-sela kesibukannya untuk membagi waktu bersilaturahmi bersama keluarganya yang berada di Pekanbaru.

Beliau juga mengaku bila pulang kampung selain untuk berjumpa anak dan cucu juga mengaku ingin melepaskan kesukaan masakan kampung yang Ia sukai sejak masih kecil seperti lopek karambia (lepat kelapa), sambal Punju dan Asam Semauang juga.

 “ Iyo itu makan-makanan yang lomak bonae ma (enak betul),” ujar putra dari  pasangan Rabain Datuk Tan Kayo dan ibu Jamiah yang dulunya seorang petani karet.HRZ



Tulis Komentar