Daerah

Hujan Sejak Subuh, Pekanbaru Banjir dan Anak Sungaipun Meluap

Akibat hujan lebat sejak subuh, Senin (26/4/2021) Pekanbaru dilanda banjir. Akibatnya sejumlah kendaraan mogok dan terpuruk, anak sungaipun meluap. (F:RNM)

PEKANBARU (ANEWS) - Pekanbaru banjir lagi. Sejak hujan deras mengguyur dari Subuh tadi, hingga menjelang siang ini pun Senin (26/4/2021) Kota yang dijuluki Kota Bertuah ini, malah semakin "berkuah".

Di sejumlah jalan-jalan kota Pekanbaru digenangi banjir. Baik di jalan perumahan, jalan lingkungan maupun jalan raya lintas tak luput dari pemandangan banyaknya terjadi kemacetan. Bahkan sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat mogok dan ada yang terpuruk. 

Tidak hanya di jalan dan lingkungan perumahan, area di sekitar anak sungaipun terjadi peluapan. Seperti anak sungai di jalan Paus ujung yang mendekati jalan Arifin Ahmad. Kemudian anak sungai di jalan Kereta Api ujung Tangkerang Tengah, anak sungai di perumahan Palm Regency Panam, anak sungai di perumahan Permata Sakti, Alam Surya RT 01, RT 04 RW 09 Kelurahan Air putih Kecamatan Tampan.

Fenomena banjir hari ini pun menjadi perbincangan di warganet. Bahkan sampai ada yang menyalahkan wali kota setempat akibat banjir yang kerap terjadi setelah hujan lebat atau hujan yang berdurasi lama. 

Salah seorang warga Irwan mengatakan bahwa persoalan banjir ini memang seharusnya dituntaskan oleh wali kita setempat. Seperti yang dialami di perumahannya di perumahan Permata Sakti, Alam Surya RT 01, RT 04 RW 09 Kelurahan Air putih Kecamatan Tampan. Akibat anak sungai meluap karena tidak bisa menampung air hujan dengan curah hujan yang lebih besar dan banyak, anak sungai ini meluap dan meluluhlantakkan perumahan di sekitar dan juga jembatan.

"Tanggul anak sungai longsor, tentunya rumah warga yang ada di situ akan ikut longsor. Apakah setiap hujan kami harus mengalami kejadian ini terus?," ungkapnya dengan nada kesal.

Sementara itu Reni, warga Panam mengatakan bahwa fenomena banjir di Pekanbaru ini sudah lama ia rasakan. Bahkan bergantinya wali kita dari waktu ke waktu tetap tidak merubah keadaan.

"Saya lahir di Pekanbaru dan besar juga di Pekanbaru hingga punya anakpun tetap di sini. Dari dulu nggak berubah-ubah. Walaupun wali kotanya berganti, yang namanya banjir tetap saja ada ketika musim hujan tiba," ujarnya.

Apalagi saat ini, kata Reni Pekanbaru giat melakukan pembangunan kota dengan banyaknya perumahan, sekolah, ruko, mall, hotel dan sebagainya. Namun pembangunan tersebut sering tidak mengindahkan aturan pembangunan untuk mencegah banjir. 

"Kayaknya dari dulu saya udah dengar ada Perda yang mengatur pembangunan kota. Di situ juga diatur tata kelola pembangunan dengan memakai sumur resapan. Dan sepertinya nggak banyak yang ikut aturan itu. Kadang ada pembangunan, tapi nggak ada paritnya atau parit yang sudah ada malah ditutup. Akibatnya yah, banjir. Ini kan akibat ulah manusia juga yang nggak peka terhadap lingkungan. Dampaknya yah lingkungan juga nggak peduli lagi terhadap manusia. Masing-masing harus koreksi diri dulu lah. Yah masyarakatnya, yah pejabatnya juga, tutup Reni. (RNM)

 



Tulis Komentar