Advertorial

Kuansing Menuju Tatap Muka Penuh

Plat.Kadispora Kuansing, Masrul Hakim.(Foto.ist/ANews)

TELUKKUANTAN (ANews) - Pemerintah Kabupaten Kuansing melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuansing bersiap menuju pembelajaran tatap muka penuh.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Disdikpora Kabupaten Kuansing, Masrul Hakim MPd I kepada wartawan Kamis (11/11). Menurut Masrul, saat ini pembelajaran tatap muka masih dalam evaluasi.

"Kita siapkan tatap muka penuh. Karena  Kabupaten Kuansing dalam beberapa bulan belakangan sudah mulai nihil penambahan kasus Covid-19. Kita akan koordinasi dengan tim gugus tugas dalam waktu dekat," kata Masrul.

Anak sekolah di Kecamatan Hulu Kuantan berbaris saat pulang sekolah.

Menghadapi pembelajaran tatap muka penuh, pihaknya tentu akan lebih memperketat aturan Prokes di setiap sekolah.

"Kita juga akan undang Korwil dan orang tua murid untuk meminta persetujuan belajar tatap muka penuh. Kalau pembalajaran tatap muka selama ini, kita pastikan berjalan dengan lancar," kata Masrul.

Pembelajaran tatap muka penuh ini, kata Masrul, harus dikoordianasikan dengan semua pihak. Sehingga tidak ada yang disalahkan dikemudian hari.

Kantor Disdikpora Kabupaten Kuansing.(F.ist/ANews)

"Makanya harus ada persetujuan semua pihak. Nah, ini juga bisa mengacu kepada pembelajaran tatap muka yang selama ini kita jalankan. Sebab, akan dievaluasi secara berkelanjutan," beber Masrul Hakim.

Untuk diketahui, lanjut Masrul, persentase vaksinasi tenaga pendidik sudah 90 persen. Saat ini vaksinasi gencar dilakukan terhadap  anak didik yang ada di Kuansing.

Menanggapi hal itu, Plt Bupati Kuansing mendukung kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Kuansing. Sebab, jika dilihat dari kasus Covid-19 yang terjadi di Kuansing, sudah jauh berkurang.

Namun demikian, lanjut Suhardiman, dinas pendidikan harus berkoordinasi dengan gugus tugas dan pihak wali murid. Ini dilakukan berkaitan dengan kasus Covid-19 yang sedikit sensitif bagi masyarakat.

"Kita tentu tidak mau kebijakan ini menjadi polemik dikemudian hari. Makanya harus didudukan secara bersama. Menurut saya, harus ada perjanjian diatas kertas antara wali murid dengan pihak sekolah," saran Suhardiman.

Selain itu, Dinas Pendidikan harus selektif memilih sekolah mana saja yang ditetapkan sebagai sekolah yang bida dilaksanakan pembelajaran tatap muka penun.

"Makanya, kalau ada daerah yang masih diragukan karena kasus Covidnya masih ada, kita lakukan pembelajaran tatap muka dengan waktu yang singkat," kata Suhardiman Amby.

Menanggapi wacana akan diselenggarakannya tatap muka penuh terhadap anak didik di sekolah, salah seorang wali murid asal Hulu Kuantan bernama Erianto menybut baik.

Menurut Erianto, anak didik selama ini terlalu bebas karena jam belajar yang pendek. Sehingga, selain beresiko daya tangkap anak-anak berkurang, resiko lain adalah kurangnya keinginan anak untuk ke sekolah dikarenakan terlalu lama tidak belajar.

"Apalagi era digital saat ini. Anak-anak terlalu bebas main game. Ini tentu berpengaruh kepada biaya paket handphone yang digunakan. Artinya, dengan pembelajaran tatap muka penuh nanti, anak-anak tidak banyak waktu untuk bermain game," kata Erianto.

Namun demikian, lanjut Erianto, persolaan ini tentu tidak seratus persen menjadi tanggungjawab sekolah. Orang tua murid harus punya andil menjaga anaknya masing-masing.

"Kalau ada anak didik yang terpapar kasus Covid-19, kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Ini menjadi tanggung jawab bersama," kata Erianto.(adv)



Tulis Komentar