Hadirkan Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc Dosen UNAND dan Suhu Wan Owner 106 Toko IdolMart
KUANTAN SINGINGI (ANEWS) - Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS) bekerjasama dengan Kuansing Entrepreunership Institute (KERIST) sukses menyelenggarakan Kuliah Umum Kewirausahaan Jum’at 19/11/2021 bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) UNIKS.
Kuliah Umum yang bertemakan Kewirausahaan ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc Dosen UNAND dan Suhu Wan Owner 106 Toko IdolMart.
Tampak hadir Tim KERIST Manajemen selain Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc, juga ada Suhu Wan, Arman Lingga Wisnu, SE yang juga sebagai Sekum Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru dan Dr. H. Nopriadi, SKM, M.Kes (Rektor UNIKS). Mereka semua merupakan tim penggagas atau inisiator berdirinya KERIST.
Kuliah Umum Kewirausahaan UNIKS bertema: “Cara Cepat Menjadi Pengusaha Sukses” ini diselenggarakan secara blended learning, Luring (luar jaringan) dan Daring (dalam jaringan). Tingginya antusias sekitar 400-500an orang peserta yang mengikuti, baik dari mahasiswa UNIKS juga diikuti dari kalangan umum. Sekitar 100 orang peserta luring (luar jaringan) yang hadir langsung di Gedung Serba Guna UNIKS, tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan 300an orang peserta yang joint secara Daring (dalam jaringan) mengikuti Via Zoom Meeting.
Rektor UNIKS Dr. H. Nopriadi, S.K.M., M.Kes pada Opening Spechnya menyampaikan, “Menjadi pengusaha sukses itu adalah hak kita, hak semua orang. Meskipun tidak semuanya mampu meraihnya. Kita bisa saja mengalami jatuh bangun dalam membuka usaha. Namun kita harus semangat dan tetap optimis.
Dulu ada mentor saya mengatakan, buka usaha itu jangan terlalu banyak mikir, tapi harus berani optimis dan langsung action. Kita kadang kebanyakan mikirnya dari pada action dan sering takut memulai buka usaha.
Kita harus memiliki impian untuk sukses. Dari informasi yang saya baca, bahwa 60% dari masyarakat kita tidak memiliki impian sehingga kondisi ekonominya di bawah rata-rata, ada sekitar 30% orang yang samar-samar punya impian, ekonominya rata-rata, sekitar 7% yang punya impian, hidupnya kaya, dan hanya 3% saja yang fokus pada impiannya yang divisualisasikan, kehidupannya kaya raya”.
Di negara maju, rata-rata mereka memiliki pengusaha 10% dari jumlah penduduknya.
Saya kasih tahu ya, ada 1.999 cara untuk menjadi pengusaha sukses itu: Cara 1: adalah Action, cara 2: Action, cara 3: Action dan cara 4 sampai 1.999 adalah: Action. Mulailah dari sekarang, mulai dari yang kecil, terutama para mahasiswa dan lulusan UNIKS. Kita harus rubah mindset kita dari awalnya berpikir sebagai employee (pekerja), menjadi self employee (bekerja pd usaha milik sendiri), kemudian pindah ke kuandran kanan mejadi bisnis owner (pemilik bisnis) dan menjadi investor.
Sebaik-baik bisnis adalah bisnis yang dibuka, bukan bisnis yang ditanya dan dipikir terus. Jangan hanya punya banyak ide tapi no action, akhirnya sampai tua gak punya usaha bisnis, tuturnya.
Dr. Nopriadi berpesan: lebih baik mencoba ternyata sukses, dari pada kita gagal mencoba. Sukses itu akan terasa sulit bagi mereka yang pesimis, maka optimislah. Hidup itu teramat singkat, jadi manfaatkan sebaik mungkin untuk orang yang kita cintai dan semoga kita juga bisa membantu orang lain disekitar kita, karena sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat.
Salam Sukses, karena sukses adalah hak kita, insyaaAllah” tutupnya, membakar semangat para peserta kuliah umum.
Pada kesempatannya Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc yang merupakan inisiator KERIST menjelaskan “KERIST terlahir dari rahim kepedulian dalam mewujudkan keberdayaan ekonomi masyarakat kabupaten Kuantan Singingi, juga memaparkan pentingnya peran UNIKS sebagai perguruan tinggi dalam mengembangkan entrepreneurship di daerah Kuansing khususnya, dan di Indonesia pada umumnya”.
Selanjutnya Suhu Wan, yang akrab dipanggil oleh komunitas Asosiasi Masyarakat Ritel Indonesia (AMRI) karena gemar berbagi, nama aslinya Wan Muhammad Hasyim ini, juga sebagai owner 106 toko Idolmart telah sukses menjadi konglomerat di pulau Jawa. Ia memberikan motivasi kewirausahaan kepada semua peserta yang hadir atas pengalaman dan kehidupannya sendiri, sehingga terasa nyata apa yang disampaikannnya, benar-benar terasa seperti praktik.
“Saya tamat kuliah dengan gelar SE Ak di UNRI, lantas merantau ke Jakarta, tidak ada keluarga saya yang setuju, kecuali sang ibunda. Saya memulai usaha di kios berukuran 3x6 meter, jatuh bangun bangkrut itu sudah saya alami. Saya membangun bisnit ritel dari bangkrut 36 toko menjadi bangkit 90 toko. Sekarang saya punya 106 toko, semoga target dalam tahun 2021 ini bisa memiliki 110 toko, dan pada tahun 2025 bisa bertambah menjadi 1000 toko.
Jika saya bertanya kepada keluarga, apakah mereka setuju saya merantau ke Jakarta? tentu jawabnya setuju. Sekarang saya sedang mengembangkan pola bisnis untuk berbagi, karena saya sadar semua harta ini tidak akan dibawa, itulah saya sudah lakukan dan bentuk satu toko dekat Masjid tempat tinggal saya di Bekasi, yang keuntungannya saya infakkan ke Masjid tersebut, serta saya juga hibahkan gedung Wan Coffe di Universitas Riau yang manajemennya tetap saya pegang, agar tetap produktif” beber ketua IKA UNRI ini.(**)
Tulis Komentar