Opini

Halal bi Halal di Masjid Indonesia Kurashiki, Masjid Baru di Prefecture Okayama

Masjid Indonesia Kurashiki, Masjid Baru di Prefecture Okayama. (F:ist-ANews)

Oleh : Suzanna Hadi Ma’rifat

Prefecture Okayama merupakan salah satu prefektur yang ada di Jepang. Terletak di bagian barat Pulau Honshu di wilayah Chugoku. Wilayah prefektur ini mencakup 90 pulau besar dan kecil di Laut Pedalaman Seto. Ibu kota berada di kota Okayama. Prefektur ini berbatasan dengan Prefektur Hyogo, Prefektur Tottori, Prefektur Hiroshima, dan Prefektur Kagawa (Wikipedia.org).

Prefecture Okayama juga terkenal sebagai Prefekture "Paling Aman" karena paling kecil index resiko dari bencana alam utama di Jepang, yaitu Tsunami dan Typhoon (dilindungi kepulauan dan pegunungan area Shikoku), Gempa Bumi (aman dari jalur patahan lempeng bumi) serta Radiasi Nuklir (tidak ada fasilitas Reaktor Nuklir di Prefektur Okayama).

Kurashiki merupakan salah satu kota utama selain kota Okayama yang berada di Prefecture Okayama. Menurut hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah penduduk prefektur ini lebih kurang 1.888.000 jiwa. 1300 jiwa diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
 
Seperti di prefetur lainnya di Jepang, WNI muslim di Okayama juga memiliki organisasi tempat bernaung bernama Keluarga Muslim Indonesia Okayama (LMIO). KMIO didirikan pada tanggal 29 September 2009.

Komunitas WNI lain yang berada di Okayama adalah Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Okayama dan Baraya Viking Japan (BVJ). BVJ adalah organisasi pencinta berat Persib Bandung. 
 
Salah satu proyek besar yang menjadi target KMIO untuk segera diwujudkan dalam 5 tahun terakhir  adalah memiliki sebuah “MARKAS” untuk berkumpul dan beribadah bagi semua anggotanya.

Bulan Februari dan Maret tahun 2022, dimulailah proses legalitas mendirikan Yayasan Masjid Indonesia Kurashiki (Masjid Indonesia Kurashiki Foundation/ Ippan Shadan Houjin sebagai Badan Hukum yang menaungi masjid) dan mencari properti untuk digunakan sebagai masjid. Gedung ini juga tidak hanya akan digunakan sebagai pusat syiar dakwah umat Islam di Prefektur Okayama tetapi juga sebagai Pusat Pendidikan Agama (Madrasah) serta Pusat Pelayanan dan Informasi untuk WNI di Okayama, khususnya dan Jepang pada umumnya.

Lokasi yang menjadi pilihan adalah kota Kurashiki. Alasan utama Kurashiki menjadi pilihan adalah, Pertama Okayama sebagai ibu kota telah mempunyai masjid yang belokasi di dekat Okayama University, kedua Kurashiki merupakan kota Perdagangan, ketiga Kurashiki terkenal sebagai destinasi wisata serta banyak WNI yang bermungkim dan bekerja di sana dan yang paling utama adalah agar syiar agama Islam tidak hanya terkonsentrasi di ibu kota Okayama saja.
 
Hal lain yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi masjid adalah Pertama dekat dengan stasiun kereta api dan kendaraan umum lainnya seperti bus kota, sehingga mudah dijangkau dengan berjalan kaki. Kedua mempunyai fasilitas parkir mobil yang luas dan murah. Ketiga dekat dengan area terbuka untuk publik seperti taman (kouen) agar kelak dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengadakan acara yang lebih besar dan dapat menampung jemaah lebih banyak, seperti shalat Ied. Tentu dengan izin pihak berwenang.

Berkat kerja keras seluruh pemangku kepentingan (stake holder), properti yang diinginkan diperoleh di kota Kurashiki. Sebuah gedung berlantai 3 ditambah dengan roof top dengan luas 51,42 m2
 
Lantai 1 dan 3 digunakan sebagai tempat sholat bagi laki-laki sementara perempuan sholat di lantai 2. Pelaksanaan ibadah pertama yang dilakukan di Masjid Indonesia Kurashiki adalah sholat Idulfitri 1443 hijriyah.

Bapak-bapak jemaah MIK dan tamu undangan yang hadir pada acara Halal bi Halal di Masjid Indonesia Kurashiki. (F:ist-ANews)
 
Idulfitri jatuh bertepatan dengan libur nasional (Golden week) di Jepang. Sesuai dengan perkiraan, jama’ah yang datang untuk melaksanakan shalat Ied melebihi kapasitas. Oleh karena itu, shalat Ied dibagi menjadi 2 waktu dalam pelaksanaannya dengan kloter pertama sekitar 100 orang dan kloter kedua sekitar 143 orang.
 
Pelaksaan sholat Idulfitri alhamdulillah telah berjalan dengan lancar. Selanjutnya penitia menyusun rencana untuk mengadakan acara Halal bi Halal dan silaturrahim WNI. Tujuan utama dilaksanakan Halal bi Halal dan silaturrahim adalah mengajak jemaah untuk melihat dan bersama-sama memakmurkan Masjid Indonesia Kurashiki serta merekatkan tali persaudaraan sesama WNI di Okayama dan sekitarnya.

Ibu-ibu jemaah Masjid Indonesia Kurashiki yang hadir pada acara Halal bi Halal di Masjid Indonesia Kurashiki. (F:ist-Anews)
 
Halal bi Halal dilaksanakan pada hari Ahad, tanggal 15 Mei dan telah berjalan dengan lancar dengan mengundang berbagai pihak antara lain pihak KBRI, dihadiri secara virtual oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Yusli Wardiatno, penduduk Warga Negara Jepang yang berada di sekitar masjid, masyarakat muslim Indonesia di Okayama dan lain-lain.
 
Halal bi Halal di buka tepat pukul 10.00 JST (Japan Standard Time) oleh Abdul Basith Fithroni, Mahasiswa Ph.D di Okayama University, sebagai pembawa acara.
 
Acara diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an di bawakan oleh Fikri Fadhlillah seorang Mahasiswa pada Kibi University, Takahashi shi, Okayama, dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Koordinator Panitia Pelaksana yaitu Muhammad Syamsuri, Wakil Ketua KMI Okayama. 

Berikutnya adalah kata sambutan dari Ketua Yayasan Masjid Indonesia Kurashiki yang juga sebagai Penasehat KMIO dan Perwakilan Warga Indonesia di Okayama yaitu Muhammad Kurnianto.
 
Selanjutnya kata sambutan oleh perwakilan dari KBRI Tokyo diwakili oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Yusli Wardiatno. Melalui media zoom Prof. Yusli menyampaikan kata sambutan mewakili Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Micronesia, Ir. H. Heri Akhmadi.
 
Acara di lanjutkan dengan Tausiah Halal bi Halal yang dibawakan oleh Ustaz H. Tarmizi Muhammad Umar, direktur Masjid Mihara Japan (MMJ). Ustaz Tarmizi mengutip Surat Ali Imran ayat 200 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. 

Ustaz Tarmizi menjelaskan bahwa kita harus menjaga kesabaran dalam ketaatan kepada Allah karena hidup di Jepang bisa membuat kita terlena dengan kesibukan sehingga lupa untuk datang ke masjid dan lupa untuk bersilaturrahim dengan tetangga.
 
Keberadaan Masjid Indonesia Kurashiki (MIK)  di tengah-tengah masyarakat Jepang yang non muslim menjadi tantangan tersendiri. Semoga kedepannya MIK semakin makmur dan berdaya guna bagi kita semua. Insyaallah MIK akan terus berkesinambungan hingga bumi tidak berputar lagi dan menjadi amal jariah bagi kita semua.

Selesai memberi tausiah, Ustaz Tarmizi memberikan souvenir berupa beberapa buah pulpen yang ber tulis kan Mihara Mousqe Japan sebagai bentuk dukungan terhadap keberadaan Masjid Indonesia Kurashiki sekaligus memperat ukhuwah di antara kedua pengurus dan jemaah masjid.
 
Hirmas Fuady Putra, Wakil Ketua PPI Okayama, dosen Institute Pertanian Bogor (IPB) yang sedang mengambil program S3 di Okayama University dalam kesempatan Halal bi Halal ini memaparkan rencana event Hybrid Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Expo yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus mendatang di Okayama.
 
Expo akan dilaksanakan dalam upaya mengakomodir permintaan pelaku UMKM di Indonesia, dimana mereka memerlukan media untuk mempromosikan produk-produk yang dihasilkan di pasar global, salah satunya Jepang. Rencana Expo mendapat dukungan positif dari Atase Perdagangan KBRI. Diharapkan Duta Besar Republik Indonesia, Ir. H. Heri Akhmadi akan membuka secara resmi Expo tersebut pada waktunya.
 
Perwakilan Okayama Islamic Center (OIC), brother Jamal dalam sambutannya menyatakan bahwa setiap anak Adam yang telah wafat hanya akan meninggalkan 3 pahala yang tidak terputus, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
 
Sebelum melaksanakan shalat zhuhur berjemaah, dilakukan foto bersama. Shalat zhuhur diimami oleh Brother Jamal, perwakilan komite Okayama Islamic Center.
 
Acara ditutup dengan ramah tamah sambil makan siang bersama. Hidangan aneka macam makanan dan minuman khas Indonesia disediakan oleh Ibu-Ibu jemaah Masjid Indonesia Kurashiki.  
 
 
Divisi Kominfo Mihara Mosque Japan (Masjid Mihara Japan – MMJ) Alamat : Kode pos 729-2251, Hiroshima Ken, Mihara Shi, Saizaki Kumaki 13-24, Japan. Nomor tilp.: +8190-8600-9308; email: masjidmihara@ gmail.com; FB: Mihara Masjid; Rekening: Japan Post Bank: Mihara Mosque Kyokai No. 15140-51154331 (JPY); BNI No. (009) 9055-66218 (IDR) an: Tarmizi Muhammad Umar
 



Tulis Komentar