Membangun Tim Inovatif Berkelanjutan
Dunia bisnis semakin dihadapkan pada tantangan yang beragam dan berubah serba cepat. Tidak bisa lagi bertahan pada satu keunggulan tanpa adanya inovasi-inovasi baru untuk beranjak pada keunggulan baru. Konsumen tidak betah bermukin pada satu titik keunggulan baru dalm konsumsi mereka. Perubahan teknologi dan sosial kemasyarakatan yang mengalir deras membuat para konsumen senantiasa menggeliat. Merubah perilaku dan selera sudah menjadi kebiasaan. Bukan hanya sekedar mencoba-coba tetapi pasar memang kian competitive.
Perubahan selera konsumen dan inovasi-inovasi tiada henti yang dilakukan para produsen dan pemasar memaksa semua orang untuk merubah diri agar tidak tergilas oleh persaingan. Bahkan sebagai produsen perubahan-perubahan tersebut harus didukung oleh sebuah tim inovasi yang solid dan terukur. Membuat sebuah tim inovasi yang sukses untuk menempatkan diri dimata konsumen (positioning) haruslah dengan memilih orang-orang yang tepat dan kapabel.
Riccardo Satori dan kawan-kawannya (2022) mengupas dalam tulisan bertajuk How Do You Manage Change in Organizations? Training, Development, Innovation, and Their Relationships, menguraikan ada enam karakteristik orang-orang yang pantas ditempatkan dalam sebuah tim yang inovatif agar kesuksesan organisasi dalam melakukan perubahan dapat memenuhi keinginan pasar yang beragam dan berubah cepat.
Pertama, memiliki pola fikir kewirausahaan. Seseorang yang akan dilibatkan dalam sebuah tim yang inovatif harus memiliki jiwa dan pola fikir kewirausahaan agar dia nantinya didalam tim bisa proaktif untuk melakukan sesuatu dan selalu bertanggungjawab terhadap yang dikerjakannya.
Kedua, memiliki keterampilan komunikasi yang solid, yang pada dasarnya berarti mampu menggabungkan keterampilan mendengarkan dan berbicara sehingga orang-orang yang terlibat dalam tim inovasi dapat berbagi dan membandingkan ide. Sangat diperlukan anggota tim yang mampu tidak saja menelorkan ide-ide yang bermutu serta memiliki keterampilan untuk mengkomunikasikan ide-ide tersebut untuk menjadi ide perubahan yang inovatif Bersama untuk kemajuan organisasi perusahaan.
Ketiga, kemampuan untuk memahami persyaratan teknis yang sifatnya tidak sederhana dan menguranginya menjadi elemen yang lebih mudah sehingga berbagai anggota yang terlibat dalam tim inovasi dapat mengelolanya dengan lebih baik. Aspek teknis dalam sebuah tim harus difahami bersama dan dapat diimplementasikan oleh semua anggota agar tidak terjadi time-lack Ketika salah satu dari anggota tim tidak ada.
Keempat, keterampilan untuk membangun dan memelihara hubungan, untuk merangsang kerja sama di antara orang-orang bahkan di hadapan karakteristik pribadi yang berbeda. Tim yang inovatif hanya mungkin ada bila anggota tim mampu bekerja saja dengan baik dalam suatu hubungan kerja yang professional tanpa terkekang oleh adanya perbedaan pribadi secara fisik dan asal-usul lainnya.
Kelima, keingintahuan, sebagai keinginan spontan untuk mempelajari hal-hal yang berbeda dan mengintegrasikannya bersama-sama untuk memenuhi atau mempertahankan target strategis inovasi. Perubahan-perubahan yang berjalan dengan cepat membutuhkan orang-orang yang cepat tanggap dan mampu mempelajari apa sesungguhnya yang terjadi dan bagaimana menanganinya sehingga ide-ide inovasi dapat dimunculkan bagi kebelangsungan organisasi perusahaan. Semua kemampuan anggota tim dapat disatukan menjadi sebuah strategi yang inovatif.
Keenam, sudut pandang holistik yang berarti kemampuan untuk menginterpretasikan budaya organisasi yang memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi fakta bahwa inovasi benar-benar bergerak maju. Pemikiran yang parsial dan sempit hannya akan membuat organisasi berjalan seperti dalam sebuah lubang yang penuh sesak. Para anggota tim harus memiliki pandangan yang luas dan lengkap sehingga ia mampu bekerja dengan wawasan yang jauh kedepan dan merangkum segala sesuatunya untuk menformulasikan ide dan kebijakan yang terpadu.
Ketika sebuah tim inovasi yang solid dan berkualitas dalam suatu organisasi atau perusahaan sudah dapat dibentuk maka proses inovasi itu sendiri dalam organsisasi akan dapat dilakukan secara sempurna. Dalam arti sempitnya, inovasi organisasi adalah proses mengubah ide atau penemuan menjadi barang atau jasa yang menghasilkan nilai dan untuk itu pelanggan akan membayar. Lebih luas lagi, inovasi organisasi berarti penerapan metode baru dan berguna dalam melakukan praktik bisnis, organisasi tempat kerja atau hubungan eksternal. Hal ini secara khusus mengingatkan pada konsep inovasi terbuka, yaitu suatu proses inovasi yang didasarkan pada kerjasama antara orang, tim, kelompok, dan organisasi.
Oleh karenanya agar berhasil dicapai, setiap jenis inovasi organisasi membutuhkan kompetensi yang tepat. Ini berarti bahwa tenaga kerja organisasi belaka, walapun sangat terampil, mungkin tidak cukup untuk proses inovasi yang benar-benar ingin mengikuti dunia yang berubah begitu cepat. Elemen lain yang harus dipertimbangkan adalah memberikan kegiatan pelatihan yang memungkinkan tenaga kerja untuk memperbarui dan memberdayakan karakteristik pribadi dan profesional mereka, sehingga pekerja, karyawan, manajer dan, secara umum, anggota organisasi menjadi lebih mampu menghasilkan dan mengembangkan ide untuk inovasinya.
(Ingin mahir mengelola bisnis dan keuangannya? Ikuti Terus Petuah Bisnis Datuak).
Tulis Komentar