Pasca Gempa Ambon

Tim Tanggap Darurat Bencana Kemenag RI Kucurkan Rp3,1 Miliar

Kabiro Umum, Kemenag RI Syafrizal bersama Tim Tanggap Darurat Bencana ketika meninjau dampak gempa di Ambon, Jumat (4/10). Foto: ist/anews

AMBON, ANEWS - Tim Tanggap Darurat Bencana, Kementerian Agama RI, kini mengucurkan bantuan senilai Rp3,1 Miliar lebih atau tepatnya Rp3.120.000.000 untuk para korban dan penanganan pasca gempa di Ambon, Provinsi Maluku.

Kepala Biro Umum Kementerian Agama RI Syafrizal selaku Tim Tanggap Darurat Bencana, Kementerian Agama yang dihubungi Wartawan 'amanahnews.com', Jumat (4/10) mengatakan, bantuan yang dikucurkan tersebut selain berasal dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) jajaran Kemenag RI juga berasal dari Dipa Ditjen Kristen Kemenag sebesar Rp2 miliar.

Menurut Syafrizal, bantuan tanggap darurat dari Kementerian Agama serta ASN di jajaran Kemenag ini dialokasikan untuk berbagai sarana dan fasilitas lingkup Kemenag yang rusak karena gempa bumi yang melanda Kota Ambon dan sekitar pada 26 September 2019 lalu.

Disebutkan Syafrizal, semua bantuan yang disalurkan ke Ambon, diperuntukkan untuk para korban gempa yang terdata di bawah lingkup Kemenag di wilayah itu. Bantuan dialokasikan antara lain, untuk para korban yang terdampak, rumah-rumah ibadah, gedung sekolah dan pemanfaatan lainnya. 

"Khusus dana yang bersumber dari Dipa Ditjen Kristen, Kemenag, akan dialokasikan untuk rumah ibadah dan bantuan trauma healing untuk para korban gempa di Ambon," ungkap Syafrizal, Jumat.

Syafrizal mengungkapkan, sesuai data Tim Tanggap Darurat Bencana Kemenag RI, bantuan tersebut antara lain dikucurkan untuk membantu 50 orang korban yang terdampak gempa sejumlah Rp125 juta, untuk satu korban yang meninggal, tujuh masjid sebesar Rp350 juta, dua gereja, lima pondok pesantren, enam madrasah, satu musholla dan untuk IAIN Ambon yang beberapa bangunan vitalnya roboh dan rusak berat karena gempa.

"Selaku tim tanggap darurat bencana gempa di Ambon, kita sangat berharap semua bantuan dapat dimanfaatkan secara optimal pasca gempa. Terutama dalam masa tanggap darurat bencana gempa" ujar Syafrizal, yang juga putera asli Nagari Lalan, Lubuak Tarok, Sijunjung, Sumatera Barat tersebut.

Berdasarkan catatan 'amanahnews.com' pada Kamis (26/9) pukul 06.46 Wib Kota Ambon sekitarnya diguncang gempa bermagnitudo 6,8 SR. Gempa menimbulkan dampak yang sangat serius. Selain ribuan bangunan rumah-rumah penduduk dan fasilitas umum serta pemerintah hancur dan rusak berat, gempa ini juga menyebabkan puluhan orang meninggal dan ribuan orang lainnya mengungsi karena rumah mereka rubuh. (zet)



Tulis Komentar