Hujan Deras

Longsor di Malalo Sumbar, 2 Korban Tertimbun

Material 'galodo' atau longsor yang merusak sejumlah rumah warga di Malalo, Batipuah, Tanah Datar Sumbar, Minggu subuh 5 Maret 2020. (Ant/Anews)

TANAH DATAR (ANEWS) – Bencana tanah longsor melanda tepian Danau Singkarak persisnya di kawasan Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) Minggu (5/4) subuh. Akibat peristiwa 'galodo' itu - istilah lain masyarakat setempat untuk menyebut tanah longsor - dilaporkan dua orang tertimbun material longsor.
Hal ini dibenarkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Thamrin. Sementara untuk proses evakuasi dan penyelamatan para korban masih terkendala akses ke lokasi tanah longsor dan juga terkendala karena terbatasnya peralatan pendukung terutama alat berat.
“Iya dua orang tertimbun, identitas kami sudah dapatkan, nanti rincinya. Kami masih menunggu alat berat, karena lokasi alat berat cukup jauh dari lokasi longsor,” kata Thamrin sebagaimana dilansir dari langgam.id, Minggu (5/4) siang.
Thamrin mengungkapkan pihaknya masih mendata dampak longsor. Tim gabungan masih fokus melakukan pencarian terhadap dua korban yang dikabarkan tertimbun. “Nanti rinciannya, tim sedang bekerja,” singkatnya.
Sementara itu dalam proses pencarian, Kantor Pos SAR Kabupaten Limapuluh Kota ikut membantu. Setidaknya sembilan personel dikerahkan ke lokasi bencana longsor.
“Kami ikut membantu pencarian, tim sudah bergerak ke lokasi bencana. Kami kerahkan sembilan personel,” ujar Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra.
Ia mengungkapkan selain personel, beberapa alat peralatan untuk proses pencarian juga dibawa. “Mudah-mudahan korban dapat segera kami evakuasi,” tuturnya.
Hingga Minggu siang kemaren, Tim gabungan penanganan bencana longsor dan banjir bandang di Nagari Guguak Malalo, Batipuh Selatan, Tanah Datar, dilaporkan mulai membersihkan material longsor yang menutupi jalan. 
Selain adanya warga yang hilang dan kerusakan sejumlah rumah warga, bencana yang terjadi pada Minggu 5 April 2020 sekira pukul 05.20 WIB itu, juga menutup akses transportasi yang menghubungkan Solok dengan Bukittinggi atau Padang Panjang lewat Malalo. Semua kendaraan jenis apa pun dikabarkan belum bisa melewati kawasan itu.
Dalam peristiwa tersebut, selain memutus jalan provinsi itu, dua warga setempat hingga kini memang masih dalam pencarian dan empat rumah mengalami kerusakan. 
Terkait peristiwa itu, jajaran kepolisian dari Polsek Batipuah Selatan dan Polres Padang Panjang bersama BPBD Tanah Datar dan warga sedang melakukan pencarian dua warga yang hilang tersebut.
Kapolres Padang Panjang AKBP Sugeng Hariyadi didampingi Kasubbag Humas AKP Witrizawati menyampaikan dua korban yang belum ditemukan itu bernama Bainar dan Jun.
Tim kepolisian bekerjasama dengan masyarakat sedang melakukan pencarian korban yang belum ditemukan, dan bersama masyarakat melakukan upaya-upaya pertolongan terhadap para korban. ZUL/lgm



Tulis Komentar