Daerah

Gubri Intruksikan Semua RS Tambah Ruang ICU dan Isolasi

Gubernur Riau Syamsuar saat meninjau ruangan yang disiapkan untuk mengisolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.(ft hms/ANews)

Pekanbaru(ANews) - Mengisolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19, Gubernur Riau Syamsuar mengintruksikan semua rumah sakit untuk menambah kapasitas ruang ICU dan ruang isolasi.

"Dalam rapat bersama pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah, red) terkait penangangan Covid-19, tadi (kemarin, red), saya sudah perintahkan semua rumah sakit harus menambah kapasitas ruang ICU dan ruang isolasi," katanya. 

Lebih lanjut dikatakannya, selain menambah kapasitas ruangan perawatan, pihaknya juga sedang mempersiapkan obat-obatan serta alat pelindung diri (APD) yang akan digunakan para tenaga kesehatan. Sedangkan langkah yang diambil untuk pencegahan penularan Covid-19, yakni dengan memanfaatkan ruang isolasi mandiri yang disiapkan oleh pemerintah seperti hotel dan lainnya. 

"Dengan dimanfaatkannya ruangan isolasi bagi pasien yang tak bergejala tersebut, diharapkan tidak terjadi lagi transmisi lokal terutama dari keluarga. 

Karena dengan isolasi mandiri di rumah bagi pasien OTG, tidak menjamin pasien tersebut tidak akan berkontak dengan anggota keluarga yang lain," sebutnya seperti dikutip dari riaupos.co. 

Dijelaskan Gubri, saat ini tingkat penularan pasien positif Covid-19 di Riau lebih banyak didominasi oleh pasien yang tak bergejala atau OTG. Karena secara kasat mata, pasien OTG ini sulit untuk dideteksi. 

"Dengan ditempatnya OTG di ruang isolasi yang sudah disiapkan, pengawasan oleh petugas juga lebih mudah. Hal ini juga diharapkan dapat mempercepat kesembuhan pasien OTG tersebut," ujarnya. 

Bahas Persiapan Kamar Hotel untuk Isolasi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru merencanakan menggunakan hotel sebagai tempat ruang isolasi khusus bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala. Ini sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan jumlah OTG. 

"Kita rencana kan menggunakan hotel sebagai tempat isolasi, untuk mengantisipasi lonjakan pasien positif," kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (21/9/2020). 

Dia melanjutkan, pemerintah akan menyewa hotel yang dijadikan sebagai lokasi isolasi, mulai dari hotel kelas melati hingga hotel bintang tiga. Jajarannya, ujar Firdaus, sudah menginventarisir jumlah kamar yang tersedia.

Ada seribu kamar yang dipersiapkan sebagai ruang khusus isolasi pasien positif. Pihaknya juga telah melakukan pembahasan dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia). Biaya pasien yang menjalani isolasi di hotel bakal dibiayai pemerintah kota dan Pemerintah Provinsi Riau. 

"Semua biaya dari pemerintah, baik untuk penginapan, obat dan makanan pasien selama isolasi," terangnya. 

Firdaus mengungkapkan alokasi dana Covid-19 di Pemerintah Kota Pekanbaru masih tersedia. Total untuk penanganan Covid-19 disiapkan anggaran Rp115 miliar.  

"Seluruh OTG yang menjalani isolasi harus di bawah pengawasan pemerintah. Tidak dibenarkan lagi menjalani isolasi secara mandiri di rumah masing-masing," tugasnya. 

OTG  diminta melakukan isolasi di tempat yang disediakan pemerintah untuk memudahkan pengawasan agar disiplin dan tidak terjadi penularan terhadap keluarga dekat. 

"Kita sediakan rumah sehat, untuk tahap awal bisa menampung 50 pasien tanpa gejala. Kapasitasnya bisa 300 orang lebih," jelasnya. Rumah sehat yang berada di Rusunawa Rejosari, Teluk Lembu Ujung, Kecamatan Tenayan Raya saat ini sudah menampung 33 pasien positif tanpa gejala. 

Di sana diperkirakan mampu menampung hingga 360 pasien positif tanpa gejala. Pemerintah Provinsi Riau juga menyiapkan isolasi di Diklat BPSDM, Jalan Ronggowarsito.(RMH) 



Tulis Komentar