Kecelakaan Pesawat

Dari Black Box, Dompet, KTP Hingga 139 Kantong Jenazah, Hasil Pencarian Tim SAR Sriwijaya Air

Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi puing ke KRI Tenggiri-865 saat pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). (Foto: Kompascom)

JAKARTA (ANEWS) - Tim SAR Gabungan kini terus melanjutkan pencarian Sriwijaya Air SJ 182 di lokasi jatuhnya pesawat komersial itu di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. 

Tim SAR Gabungan yang sudah lima hari kerja keras bahu membahu mencari pesawat nahas itu, terdiri dari unsur Basarnas, jajaran TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), para nelayan dan masyarakat sekitar.

Hingga hari ini Rabu (13/1/2021), proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak masih terus dilakukan secara intensif. Dilaporkan sejumlah pecahan pesawat dan bagian tubuh manusia kerap ditemukan dari hari ke hari. Selain itu, ada juga temuan kabel, pecahan ban, tumpahan minyak, dan beberapa properti atau barang bawaan penumpang. 

Seperti diberitakan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat mengalami hilang kontak pada Sabtu, (9/1/2021) pukul 14.00 WIB Dari laporan tersebut ditelusuri bahwa pesawat tersebut jatuh di perairan dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu. 

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, tim SAR gabungan telah menemumkan black box dan bagian pesawat yang berukuran lebih besar di dasar laut. Disamping itu, pihak Basarnas sampai sekarang telah menyerahkan 139 Kantong Jenazah untuk diidentifikasi Tim DVI Polri.

Selain black box, Komite Nasional Keselamatan Transportasi mengidentifikasi bagian-bagian pesawat yang sudah ditemukan.

Selain black box, KNKT juga telah mengantongi transkrip rekaman pembicaraan antara pilot Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dan petugas pengatur lalu lintas udara. 
Rekaman tersebut merupakan percakapan pilot sesaat sebelum pesawat dilaporkan hilang kontak dan jatuh. 

Karena sudah menemukan komponen pesawat, nantinya barang bukti ini digunakan untuk investigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182. Adapun komponen pesawat yang telah diterima yakni, GPS dan radio meter, alat peluncur darurat, dan bagian ekor pesawat. 

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri menemukan 12 titik kesamaan pada korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi. 

Identitas dari satu korban yang telah teridentifikasi melalui sidik jari yakni bernama Okky Bisma. Okky Bisma merupakan warga Kramatjati, Jakarta Timur. Selain itu, nama Okky Bisma juga terdaftar dalam data manifes nomor 4 penumpang Sriwijaya Air SJ 182. 

Di samping itu, menurut Kompas.com, Tim SAR penyelam profesional Brimob dan polair berhasil mendapatkan bagian tubuh korban dan barang-barang milik korban.

Barang-barang yang ditemukan termasuk uang tunai, yakni tiga lembar uang pecahan Rp 100.000 dan satu lembar uang pecahan Rp 50.000. Dir Polairud Baharkam Polri Brigjen Pol Yassin mengungkapkan bahwa pencarian saat ini masih berfokus untuk menemukan korban. 

Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan mengatakan, pihaknya telah menemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang Sriwijaya Air SJ 182. Temuan barang tersebut antara lain, KTP Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang, handphone, potongan baju dan bekas rapid test. 

Selanjutnya, ada juga barang temuan yakni dompet atas identitas ibu Yuni Dwi Saputri, serta Rahmania Ekananda. Tim SAR juga menemukan salah satu identitas yang diduga milik seorang pramugari Sriwijaya Air SJ 182. 

Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menyampaikan, pihaknya telah mengevakuasi 65 kantong jenazah. Dari penambahan angka tersebut, total kantong jenazah yang sudah dievakuasi sebanyak 139 kantong. Untuk serpihan kecil pesawat juga mengalami penambahan, yakni menjadi 26. (ZET)



Tulis Komentar