Daerah

Banyak Jalan Rusak di Inhu, Waka DPRD: Perusahaan Mesti Buat Jalan Alternatif

Kondisi jalan rusak mengakibatkan aktifitas pengguna jalan terganggu. (F: ant-ANEWS)

INDRAGIRI HULU (ANEWS) - Begitu banyaknya ditemui jalan di Indragiri Hulu (Inhu) yang rusak. Akibatnya sering timbul kemacetan bahkan kecelakaan lalu lintas yang selama ini kerap terjadi. 

Menanggapi hal ini Wakil Ketua DPRD Indragiri Hulu Suwardi Ritonga mengatakan kondisi tersebut diakibatkan dari banyaknya kendaraan yang melebihi tonase jalan. Terutama kendaraan operasional perusahaan. 

"Untuk itu saya minta perusahaan untuk mengambil solusi mempersiapkan jalan operasional sendiri. Perusahaan diharapkan dapat menjaga lingkungan. Dengan memiliki jalan operasional sendiri sebagai jalan alternatif sehingga tidak merusak badan jalan kabupaten maupun nasional," ucap politisi dari fraksi Gerindra ini Selasa (16/3/2021).

Dikatakan, selama ini kemacetan atau lakalantas kerap terjadi akibat rusaknya badan jalan. Banyak kendaraan operasional perusahaan dengan kelebihan muatan hingga mengakibatkan badan jalan rusak, dan mengganggu akivitas masyarakat.

"Misalnya, tabrakan, mobil terbalik dan bahkan kebisingan. Harus ada solusinya, termasuk dari perusahaan," kata Suwardi.

Tindakan yang dilakukan oleh instansi terkait, misalnya menggelar razia, membuat imbauan dan menyurati sejumlah perusahaan yang ada di sejumlah kecamatan di Indragiri Hulu.

Jika ada pihak perusahaan yang membandel maka diberikan sanksi tegas, tanpa pandang bulu. Dengan menegakkan aturan, diyakni pemilik perusahaan akan taat aturan dan berusaha membuat jalan alternatif sendiri.

Suwardi juga menyebutkan, hal itu tidak terlalu sulit untuk mengecek dan mengontrol semua kendaraan operasional perusahaan, namun perlu dilakukan secara berkelanjutan agar tidak ada ruang bagi perusahaan yang membandel.

Bahkan, jika semua perusahaan memiliki jalan sendiri, justru menguntungkan banyak pihak, baik perusahaan itu maupun daerah dan masyarakat. .

Menurutnya. Dinas Perhubungan Inhu harus bekerja maksimal, tegas dan menggelar razia. Tanpa itu semua, pihak perusahaan tetap saja membandel, mesti diberikan sanksi tegas.

"Kalau perusahaan memiliki jalur tersendiri, jusrtru lebih menguntungkan," ujarnya.

Suwardi mengatakan, selama melakukan reses dan turun ke sejumlah tempat, banyak dijumpai kendaraan yang bertonase tinggi melalui jalan kabupaten. "Kritik dan aspirasi dari masyarakat selalu datang, meminta ada solusi agar tidak ada lagi kebisingan, kerusakan badan dan bahu jalan," katanya. (*)



Tulis Komentar