PEKANBARU (ANews) -  Acara Halal bi Halal Ikatan Keluarga Hulu Kuantan (IKHK) Pekanbaru, Ahad (22/5/2022) di Wisma Jalur Jl Parit Indah, Pekanbaru, berlangsung sangat meriah. Hal ini tampak dari banyaknya anggota yang hadir, terutama dengan kehadiran Plt Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby dan para pejabat teras Kuansing serta sejumlah tokoh masyarakat Kuansing. Ini pertama kalinya helatan IKHK dihadiri komplit Bupati dan Sekda Kuansing.

Selain Plt Bupati, turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kuansing Dedi Sambudi, Ketua Umum (Ketum) Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru Taswin Yacub, Ketua III IKKS Pekanbaru Endrianto Usta, Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Olahraga Kuansing Masrul Hakim, Camat Hulu Kuantan Zamri, Penasehat IKHK Ardilis, Ketua Dewan Pembina IKHK Arman Lingga Wisnu dan beberapa kepala desa serta tokoh masyarakat dan urang sumando Hulu Kuantan. Tak ketinggalan hadir juga tokoh perempuan dan Mondek-mondek Hulu Kuantan "Bunda" Hafni Ma'rifat.   

Suasana hangat dan akrab terjalin dalam acara Halal bi Halal IKHK ini, apalagi dalam memberikan kata sambutan Suhardiman lebih banyak menggunakan bahasa kampuang dan tidak lupa melontarkan gurauan dan senda gurau dengan logat Kuansing yang khas, yang diiringi gelak tawa para undangan yang hadir. Suasanapun terasa seperti berada di kampung sendiri. 

Terlebih lagi menu masakan dan makanan khas Kuansing yang menggungah selera tersaji di hadapan para peserta halal bi halal yang sudah duduk baselo. Seperti gulai lopang, punju dirian, gulai udang gala, gulai ikan salai dan gulai ikan patin. Selain itu menu makanan kecil berupa puluik kucuang, sampiluang, pariuk boruak, sarang panyonge, konji barayak, kue talam, wajik, pinyaram dan lomang.  

Dalam sambutannya Suhardiman memuji tradisi "Makan Baselo" yang dilestarikan pada acara Halal bi Halal Ikatan Keluarga Hulu Kuantan (IKHK) Pekanbaru, Ahad (22/5/2022) di Wisma Jalur Jl Parit Indah, Pekanbaru. 

Menurutnya, tradisi ini mengingatkan kita pada tradisi makan bersama di "Rumah Godang" yang merupakan rumah adat masyarakat Kuansing. 

Suasana makan bersama IKHK Pekanbaru ala "duduk baselo" yang lebih akrab. (F:HRZ/ANews)

"Makan Baselo, mengingatkan kita pada kampung halaman, pada Rumah Godang. Di mana pada kebiasaan makan bersama dilakukan dengan duduk baselo, sehingga muncullah rasa kebersamaan di situ. Selain itu makan jadi lebih santai dan enak meskipun dengan kondisi yang sederhana,"ucap Suhardiman.

Dia juga mengingatkan para perantau asal Kuansing yang ada di Pekanbaru ini, agar lebih sering membuat acara perkumpulan. Hal ini untuk lebih mendekatkan diri antar perantau, saling berbagi informasi tentang kampung halaman dan memberikan solusi terhadap permasalahan Kuansing.

"Sering-seringlah berkumpul, seperti membuat acara seperti ini yang akan memberikan manfaat bagi kita semua, terutama untuk kemajuan Kuansing," ujarnya.

Hampir senada dengan Suhardiman Ketua Umum IKKS Pekanbaru Taswin Yacub sangat mendukung kegiatan ini. Terutama tradisi Makan Baselo yang mengingatkan kita pada tradisi makan bersama di Rumah Godang. 

"Semoga tradisi ini tetap dilestarikan karena penuh dengan keakraban dan kebersamaan Ini mengingatkan kita pada kebiasaan makan bersama di Rumah Godang," jelasnya.

Masyarakat Kuansing terang Taswin Yacub memiliki Rumah Godang di kampung. Alhamdulillah Rumah Godang ini berfungsi kembali. Bahkan pada lebaran Idul Fitri di hari ke2, seluruh masyarakat Kuansing berkumpul di rumah Godang dalam menjalin tali silahturahmi.

"Kita terus berseru dan mengajak masyarakat Kuansing turut melestarikan budaya daerah. Terutama dengan membuat kegiatan di Rumah Godang karena Rumah Godang itu adalah rumah kita bersama," imbuhnya.

Sementara itu Ketua Umum IKHK Pekanbaru Ahmad Herry mengaku senang melihat antusiasnya anggota IKHK hadir dalam acara Halal bi Halal ini. 

"Alhamdillah, acara ini berlangsung sangat meriah, banyak yang hadir meskipun ditaja secara sederhana dengan makan bersama ala duduk baselo dan membawa masakan sendiri dari rumah'' ujarnya. 

Menurut Ahmad Herry, IKHK sengaja membuat konsep makan bersama ala duduk baselo ini. Selain lebih sederhana, hemat tapi juga mengandung unsur kebersamaan yang kental. Keakraban lebih terjalin lebih kental. 

Dia mengatakan konsep makan baselo ini mengingatkan kita pada kampung halaman yang memiliki tradisi makan bersama dengan cara duduk baselo.

"Kalau sudah duduk baselo, makan jadi tambah enak, santai dan terasa kebersamaannya. Jadi seperti di rumah atau di kampung sendiri. Suasana jadi lebih cair dan akrab,''ucapnya.

Lebih lanjut Ahmad Herry menyampaikan agar tradisi seperti ini perlu dilestarikan.

"Ya, tentu tradisi seperti ini perlu dilestarikan dengan membiasakan anak-anak, cucu dan keluarga kita makan bersama duduk baselo yang saya rasa bisa lebih menjalin keakraban dalam semangat kebersamaan," tutupnya. (HRZ)

 Editor : Rini Imron