Daerah

Gelar Webinar Nasional, PHR-STP Riau Gali Potensi dan Strategi Pariwisata Riau

Kampung Patin Desa Koto Masjid di Kampar merupakan salah satu desa wisata yang turut dibina PHR bersama STP Riau. (F:ist-Anews)

PEKANBARU (ANews) – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama mitranya, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau menggelar webinar nasional tentang Penguatan Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Pentahelix, Kamis (19/1/2023). 

Kegiatan ini sebagai langkah untuk menggali potensi dan strategi dalam memajukan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata Riau.

Acara tersebut diikuti oleh Asdep Pengembangan SDA dan Kelembagaan Kemenparekraf, Rinto Taufik Simbolon, Kadis Pariwisata Riau Roni Rakhmat, Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagut Yanin Kholison dan para stakeholder lainnya. 

Roni Rakhmat menyampaikan, bahwa membangkitkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Riau perlu adanya keselarasan misi dan kerjasama yang baik sehingga menghasilkan tujuan maksimal. Selama ini, pola tersebut telah berjalan dengan baik di Riau. 

"Dengan kerjasama dan kekompakan ini, baik dari Pemerintah, Akademisi, PHR dan masyarakat itu sendiri harapannya tetap berjalan baik dan tepat sasaran demi kemajuan ekonomi kreatif serta pariwisata Riau," ungkapnya. 

Menurutnya, pembinaan yang selama ini berjalan sudah berhasil memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Roni pun memberikan tips kepada para peserta webinar agar memperhatikan berbagai aspek untuk keberlangsungan ke depannya. 

Di antaranya, memperhatikan kebutuhan pasar, melihat potensi lokal yang tidak melulu terhadap kuliner, memetakan selera konsumen hingga promosi dan pemasaran yang mesti tepat. Ia meyakini, jika aspek tersebut bisa diperhatikan, maka sektor ekonomi kreatif dan pariwisata Riau tersebut dapat berkembang dengan maksimal. 

"Ekonomi kreatif dan pariwisata ini dapat menjadi penopang hidup, seperti kata Pak Sandiaga Uno bahwa ekraf dan pariwisata itu adalah bisnis kebahagiaan. Harapan kami dengan pola Pentahelix ini dapat berkualitas hasilnya, terima kasih atas kerjasama yang baik antara pemerintah, akademisi, PHR dan masyarakat," tuturnya. 

Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto menyampaikan, bahwa pengembangan ekonomi kreatif berupa UMKM dan dukungan desa wisata di Riau yang menjadi tempat PHR tumbuh serta berkembang tentu menjadi fokus utama, dan program tersebut diselaraskan dengan target Pemerintah baik di tingkat provinsi maupun nasional untuk mencapai tujuan yang berkelanjutan. 

"Maka pentingnya pola kerjasama dari berbagai unsur untuk mewujudkan inovasi tersebut, kegiatan ini sejalan dengan kolaborasi multipihak untuk memaksimalkan keberlangsungan dan dampak berganda pada masyarakat di locus kegiatan. Pola pentahelix mampu mendorong keberhasilan yang dicapai, terutama dalam membangkitkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata Riau tersebut," kata Rudi. 

Dijelaskannya, pemberdayaan yang keberlanjutan merupakan upaya PHR untuk tumbuh bersama masyarakat seiring majunya sektor penting tersebut. "Program TJSL Pertamina Hulu Rokan sesuai dengan amanah pemerintah, kita menitikberatkan pada pilar pemberdayaan ekonomi, lingkungan, pendidikan dan kesehatan," ujarnya. 

Adapun desa wisata yang turut dibina PHR bersama STP Riau saat ini telah maju dan berkembang, misalnya Kampung Patin Desa Koto Masjid di Kampar. PHR melakukan berbagai intervensi dalam program pemberdayaan ini, kesuksesan itu direplikasi dengan pengembangan di desa lain di Riau, yaitu di Desa Tanjung Punak Rupat, Desa Wisata Pulau Belimbing Kampar, Desa Kampung Bandar. Serta di sisi lain, PHR dan STP Riau juga mengembangkan program proklim dan bank sampah di Kampung Patin. 

Adapun para peserta webinar nasional tersebut merupakan pelaku usaha wisata dari masyarakat, pengelola destinasi wisata, organisasi bidang pariwisata serta masyarakat umum. Dengan narasumber berkompeten yang terdiri dari, Husen Hutagalung Dosen STP Trisakti, Tatak Sariawan Ketua Pengelola Desa Wisata Candirejo, Ketur Swabawa Ketua Umum DPP AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia) dan Eni Sumiarsih Ketua STP Riau.

Tentang PHR WK Rokan
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.

Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.(*/rls)



Tulis Komentar