Telaah Diskusi, Mak Lenggang MAKIN Malenggang
Oleh: Sahabat Jang Itam & Tim
SELAIN narasumber dalam Forum Diskusi Keluarga Kuantan Singingi (FDKKS) tadi malam yang jadi bintang adalah Mak Lenggang. Si pendatang baru dari Sibarakun yang "dipaksa" Cucu Tuk Leman tampil ikut diskusi untuk pertama kalinya di forum diskusi terhormat tersebut ternyata tampil percaya diri.
"Tuheen rasa mimpi bisa ikut zoom seperti ini. Apalagi topiknya Implikasi Pacu Jalur Terhadap Peserta Didik sesuai dengan dunia yang puluhan tahun digelutinya" ujarnya tersenyum ramah.
Sebagai pendatang baru, Mak Lenggang berhasil memberikan nuansa baru dalam diskusi yang dipandu Tuk Yahya alias Karni Ilyas dari Kuansing tersebut. Rasa humor Mak Lenggang yang tinggi, pengetahuannya yang luas mengingatkan orang akan sosok almarhum Ridwan Saidi-budayawan Betawi dalam acara Indonesia Lawyer Club yang pernah tampil di Tv One tempo hari.
Untuk dunia pendidikan, Mak Lenggang tidak akan pernah kehabisan bahan. Ibarat motto PT Semen Padang, dia sudah berbuat ketika orang lain masih berpikir.
"Malam tadi Mak Lenggang MAKIN melenggang. Dia menjadi bintang walau Karni Ilyas Kuansing memberikan kesempatan kepadanya untuk bicara sedikit," ujar cucu Tuk Leman tersenyum.
Sejak pulang dari rumah Datuk Bisai, pikiran Mak Lenggang makin terbuka. Selama ini dia merasa berjuang sendirian, sekarang dia punya kawan yang seide dan seperjuangan.
Selain Tuk Bisai dari Telukkuantan ada Tuk Panyol, Cucu Tuk Leman Bomber dari Sibarakun, Mamak Upiak dan sopir pribadinya dari LA. Termasuk tokoh-tokoh lainnya dari Yayasan Kepedulian Kampung Sejahtera (YKKS) IKKS Pekanbaru.
Dalam diskusi tadi malam Mak Lenggang tampil tanpa beban. Bicaranya lancar tanpa tendeng alang aling dan basa basi.
"Kaji ulang pacu jalur itu. Saya bukan tak setuju dengan kegiatan itu. Bagus...tapi kalau tiap bulan dilaksanakan, dampaknya terhadap anak didik perlu dikaji," saran Mak Lenggang.
Ternyata ide Mak Lenggang direspon positif oleh cucu Tuk Yahya dan lainnya. "Sedang tiap hari masuk, la model iko pendidikan kito, apolai diganggu pulo dengan acara pacu jalur tiap bulan. Makin terpuruklah pendidikan di kampung kito iko," ujar cucu Tuk Leman.
Kata Tuk Panyol apa yang disampaikan Mak Lenggang kaji nan sobonar kaji. Mak Lenggang betul-betul malenggang. Pemikirannya tak dibatasi oleh ruang dan waktu: cerdas, bijak, dan bermakna. "Iko ciek untuk Mak Lenggang," kata Tuk Panyol.
Yang namanya diskusi seperti itulah Tuk Panyol. Yang beleknya tersinggung pastilah menyelamatkan diri. Yang tak punya beban dan kepentingan apa-apa pasti gasss pooll.
---------
TUK Panyol menangkap kesan diskusi tadi malam seperti bacokak muluik bontuak cino karam. (maaf talampau kasar, Tuk). Masing-masing menyelamatkan diri dengan argumentasinya.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kuantan Singingi, Azhar terkesan tidak terima jika rapat dan padatnya jadwal pacu jalur dituduh sebagai perusak dan menjadi faktor menurunnya mutu pendidikan di Kuantan Singingi. Padahal Kepsek PINTAR dari SMA PINTAR, Dr. Familus, M.Pd punya bukti dan membantah argumen itu. Begitu juga peserta lain dari di kalangan pendidik.
Argumentasi Azhar sah-sah saja. Namun pacu jalur juga melibatkan anak sekolah jadi anak pacu yang tak bisa diganti. Guru-guru juga sering dilibatkan jadi panitia inti. Hal ini pastilah menganggu kegiatan belajar mengajar di dunia pendidikan.
Ya Tuheen.....
Tuheeen.....
Pelaksanaan kegiatan tanpa kajian mendalam menurut Tuk Panyol seperti itulah. Dan, itulah yang perlu dikaji oleh pemangku jabatan bukan membantahnya. Kendati masukan itu pahit anggap saja obat.
Kata Tuk Panyol banyak juga yang tak nyambung dan terkesan emosional sehingga yang disampaikan hanya asal jadi saja.
"Sarupo baliang-baliang di ateh bukik," ujar Tuk Panyol.
Tul Panyol tak usah risau, nanti akan ada Perbub anak sakolah dan guru tak dibenarkan ikut pacu dan jadi panitia pacu jalur biar proses belajar mengajar tidak terganggu.
" Aman kan Tuk...."
"Terserahlah....kita ini di luar sistem tak boleh menganggu sistem," ujar Tuk Panyol
hahaha....
Bantailah tuk...elok dek awak, olun tontu katuju dek urang.
Tak kenal maka tak sayang
Tak tau makanya tak kenal
Tak peduli makanya tak bijak
Tak mengerti tapi tak bertanya
Sesat di ujung tak mau balik ke pangkal
Dek sompik mako tak lapang
Dak paham maka tak menyanggam
Tak tinggi maka mendangkal
Tak dalam maka beriak
Tak arif maka tak bijak
Kearifan yang ada dibiarkan
Sesuatu yang arif ditinggalkan
Keputusan yang arif terkorbankan
Akhirnya pendidikan dan kebudayaan juga kurang tersentuh soal pengembangan pemanfaatan dan pemajuannya.
Ka ladang batanam padi
Padi di tanam dimakan cigak
Ikolah dilema Kuantan Singingi
Kalau tak bijak bisa basalemak peak
Pak Ahmad ke rumah Pak Somad
Mamboli keladi dengan ubi jalar
Semangat buliah semangat
Tapi jangan sampai sambial balari mangonakan salowar. ***
Publikasi: Forum IKKSIWAKUSI INDONESIA
Tulis Komentar