Kebakaran Hutan dan Lahan

Warga Pekanbaru Sholat Idul Adha 'Berselimut' Kabut Asap

Pemotongan hewan qurban di Masjid Al- Jihad, RW 02, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Minggu (11/8/2019). (Foto: zet/anews)

PEKANBARU, ANEWS - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, hingga kini ternyata belum bisa dipadamkan. Akibatnya, ribuan umat Islam di Kota Pekanbaru dan sejumlah daerah lain di Riau terpaksa melaksanakan sholat Idul Adha dalam kondisi ''berselimut' kabut asap.

Dari pengamatan Wartawan Amanahnews.com, hari Minggu (11/8/2019), tampak umat Islam yang menyelenggarakan sholat Idul Adha di lapangan terbuka sebagian besar terpaksa menggunakan masker. 

Ini disebabkan karena udara di Kota Pekanbaru masih diselimuti kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan. Walaupun sebagian jamaah sholat Idul Adha sudah menggunakan masker, akan tetapi mereka masih mengeluhkan mata yang perih dan nafas sesak.

"Sholat Idul Adha tahun 2019 ini benar-benar termasuk ujian bagi umat Islam di Riau, karena harus diselenggarakan di tengah kabut asap yang semakin pekat. Kalau dalam beberapa hari ke depan hujan tidak juga turun dan jumlah titik api terus bertambah, sudah pasti kondisi udara Kota Pekanbaru semakin buruk karena kabut asap," kata Ali Imran, warga Kelurahan Delima yang ditemui usai sholat Idul Adha di salah satu lapangan sekolah di kawasan Jalan Wisma Guru/Jalan PGRI, Delima, Minggu pagi (11/8).

Walaupun berselimut kabut asap dan harus memakai masker, ternyata tidak menyurutkan antusias umat Islam di Kota Pekanbaru untuk melaksanakan sholat Idul Adha di lapangan terbuka. Masyarakat tampak berbondong-bondong memenuhi lapangan dan setelah sholat mereka pun tampak ikut menyaksikan pemotongan hewan qurban.

Jumlah hewan qurban yang dipotong pun tahun ini diperkirakan juga bertambah. Di Masjid Al-Jihad, Rw 02 Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru misalnya, jumlah hewan qurban tahun ini tercatat delapan ekor dimana 7 ekor sapi dan satu ekor kerbau. (zet)



Tulis Komentar