Opini

Autobiografi Perjuangan Bpk H.Radja Roesli

Oleh: Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi

Terima kasih abang Syahrul Roesli.atas kiriman sebuah buku autobiografi ayah bpk H.Radja Roesli, yg dikirimkan dari Kota Pekanbaru utk saya di Kota Bogor. Alhamdulillah sudah saya terima buku itu siang hari ini dengan selamat. Sungguh sangat berharga bagi saya buku ini utk suatu tugas proses transformasi (edukasi, proses pembelajaran yg tak kunjung henti dilakukan). Saya sejak bersekolah SMPPN No.49 Pekanbaru (1976-1980) sdh  mendengar informasi tentang sosok religius mantan Wali Kota Pekanbaru Riau diawal Orde Baru ini,  dan juga sekilas sepak terjangnya di masa mempertahankan Kemerdekaan RI di daerah Riau.  Artinya banyak orang, termasuk kita sdh mengenal ketokohan bpk H.Radja Roesli, tetapi saya hanya mendapatkannya lewat cerita "antarmulut", yang informasinya tidak seberapa banyak, sangat terbatas sekali. 
Sekarang alhamdulillah dgn diterimanya buku autobiografi bpk Radja Roesli, saya senang sekali menerimanya, sehingga rasa penasaran yg selama ini terpendam mengenai apa dan bagaimana sosok tokoh H.Radja Roesli hendaknya sirna. 
InsyaAllah saya akan baca buku tersebut hingga tuntas, sehingga saya mendapatkan pelajaran (iktibar) yg berharga dan berguna dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, karena di dalam ada kandungan sistem nilai, norma, kaidah, etika, moralitas, ideologi dan akhlaqul karimah etc), termuat dari sejumlah tulisan-2 bpk tersebut, yang juga menarasikan sebagian sejarah masa lalu yg beliau jalani dalam hidupnya. Kita sebagai.generasi penerus baru tahu persis apa-2 saja yg telah dikerjakan dan diperjuangkan, ketika membaca buku Autobiografi para tokoh.
  
Ketika tulisan ini saya buat, setelah 2-3 jam buku saya terima. Saya baru sempat membaca 5-7 artikel yg menurut saya menarik, yang berjudul spt Menjadi Wali kota Pekanbaru, Mengundurkan diri Sebagai Walikota,  nasehat Sultan Syarif Kasim, Fatwa Buya Hamka, Dimataku Istriku Yang Paling Cantik, dan termasuk Prakata Penulis bpk H.Radja Roesli. Saya bisa menebak buku ini sarat akan nilai-2 kehidupan yg sangat berguna bagi kita semua utk melestarikan ideologi yg diperjuangkannya.
Saya memang senang membaca autobiografi sejumlah tokoh, yang telah berjuang merebut, menegakkan, mengisi dan melestsrikan serts menjaga keberlanjutan bangsa dan negara kita ini, Indonesia.
Di rak-2 perpustakaan pribadi saya di rumah ada puluhan buku Autobiografi yg saya koleksi, sebut saja diantaranya pahlawan nasional Soekarno, Hatta, Agus Salim, Syahril, Hamengku Buono, Soeharto, BJ Habibie, dan banyak lagi yg lain. Sekarang perpustakaanku menambah lagi satu koleksi buku Autobiografi "Pelangi Kehidupan  H. Radja Roesli," yang ditulis ulang oleh Syahrul Roesli, putranya bpk H.Radja Roesli.

Saya sangat mengapresiasi langkah dan perbuatan abang Syahrul Roesli yg menulis ulang riwayat hidup ayahnya, pengalaman dan pemikiran2 orangtuanya yg cerdas, bekerja ikhlas dan bijaksana ini. Ini pantas kita contoh, karena begitu berkasih dan sayangnya mereka,.bang Syahrul kepada ayahnya, yang dilakukan dengan cara yg cerdas. Hal ini tidak semua orang bisa mengerjakannya "olah pikir" dalam bentuk sebuah buku setebal 231 halaman ini. Begitu pun orangtua kita bpk H.Radja Roesli tentu jika bisa menyaksikan akan sangat bangga melihat buah karya intelektual putranya, sebagai pertanda orangtua berhasil mendidik (mentransformasikan) nilai-2 kebaikan dan kebajikan yg pernah dilakukan ayahnya sebagai pejabat dan tokoh masyarakat dan bangsa kepada putra putrinya.

Menurut pendapat saya bpk H Radja Roesli telah berhasil mendirikan, menegakan.dan mengisi kemerdekaan (Prolamasi 17/8-1945) di daerah Lancang Kuning Riau, seperti yg kita dapat nikmati saat ini.
Bapak H.Radja Roesli adalah seorang pejuang yg telah banyak jasanya, terutama di meningkatkan dan menjaga marwah nagori daerah Riau.

Beliau adalah salah seorang tokoh yg lahir dan besar di lingkungan pendidikan Muhammadyah di Lubuk Jambi, yang tahun 1930an sdh ada sekolah agama yg didirikan organisasi Muhamnadyah, seperti di Cerenti di masa itu jauh sebelum kemerdekaan RI telah berdiri Sekolah Muallimin Muhammadyah Cerenti, yang telah melahirkan beberapa orang intelektual ketika itu. 
Terus terang saya sebagai  anak keturunan keluarga Muhammadyah, dimana ayah dan ibu saya juga aktivis "24 karat" jiwa kemuhammadyahannya, walaupun kelas "kampung", di Cerenti (sebelum.dan sesudah Kemerdekaan RI) saya bangga, sebagaimana yg pernah saya tulis di media sosial tempo hari. Oleh karena itu, saya sangat bangga dengan sepak terjang perjuangan sosok bpk H.Radja Roesli, kader Muhammadyah, ayahnya bang Syahrul ini. Saya bisa mengibaratkan atau menganalogikan bahwa Bpk H.Radja Roesli senapas dan seideologi dengan alm  H.Arsyad bin Kahar ayahku asal Cerenti. Simpulannya bahwa bpk H.Radja Roesli adalah salah seorang ayah ideologis saya di muka bumi ini, insyaAllah.

Kita harus berterima kasih kepada beliau sebagai pejuang nagori, sehingga, kita bisa hidup merdeka hingga saat ini, tinggal lagi kita mengisi kemerdekaan, sehingga cita-2 memperjuangkan sebuah masyarakat yang berkeadilan dan bermakmuran bersama seluruh rakyat dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bisa terwujud dalam waktu tidak terlalu lama.

Juga kita seharusnya wajib bersyukur kepada Tuhan Allah SWT bahwa kita telah dianugerahi para orangtua yg hebat dan cerdas serta berakhlaq mulia, yang kita banggakan, harum namanya seperti bpk kita H.Radja Roesli ini, tinggal kita menarik pelajaran dan mensuritauladani atas kebaikan-2 yg telah beliau kerjakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ada sejumlah watak (karakter) yang patut kita contoh (suritauladani), diantaranya adalah kecerdasannya dalan berpikir, melangkah dan menarik hikmah, pengabdiannya kepada masyarakat dan bangsa (nasionalis-religous), kesederhanaan hidupnya (hidup bersih, insyaAllah tidak korup), taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan agama (berimtaq-- DinnuiIslam) serta bpk berhasil membangun keluarga sakinah mawaddah warohmah, dengan bukti beliau telah melahirkan anak- keturunan spt bang Syahrul bin Roesli yg soleh dan cerdas ini, yg dibuktikan hadirnya autobiografi ayahnya "Pelangi Kehidupan H.Radja Roesli" 231 hal. Graha Unri Press.Cetakan pertama.Mei 2005.

Saya dan kita tentu mendoakan semoga bpk H.Radja Roesli dalam keadaan husnul khotimah, dan hidupnya diberikan keselamatan di dunia dan di akhirats..Amin-3 YRA.
Mohon maaf apabila ada khilaf dan salah dalam narasi ini. Syukron abang Syahrul Roesli atas kebaikannya. Sukses dan berbahagia sll.
Wassalam

 (Penulis adalah orang Cerenti bermukim di Ciawi Bogor; Pendiri-Dosen Universitas Djuanda Bogor, Konsultan K/L, dan.Pemerhati Sosial).
 



Tulis Komentar