Daerah

Wacana Pembelajaran Tatap Muka Ditunda, Menunggu Persetujuan Satgas Covid-19

Wacana Pembelajaran Tatap Muka di Awal Pekan Februari ini Ditunda, Menunggu Persetujuan Satgas Covid-19. (F: Ilustrasi)

PEKANBARU (ANEWS) - Berdasarkan wacana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, pembelajaran tatap muka akan dimulai pada pekan pertama bulan Februari. Namun hingga hari ini (1/22021) belum ada tanda-tanda wacana tersebut direalisasikan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menjawab hal ini mengatakan, bahwa untuk memulai pembelajaran tatap muka masih menunggu persetujuan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.

"Belum hari ini, kita belum tahu hari apa. Tapi kita usahakan minggu pertama Februari ini sudah mulai. Kita tunggu izin dari tim gugus dulu," kata Ismardi, Senin (1/2/2021).

Dikatakan, Disdik telah mengusulkan sejumlah SMP Negeri yang dinyatakan siap melaksanakan sekolah tatap muka. Menurutnya, ada beberapa SMP Negeri yang belum dapat memulai sekolah tatap muka.

Sekolah itu berada di kecamatan yang berada pada zona orange. Ada tiga kecamatan yang belum dapat melakukan sekolah tatap muka, menurut pemetaan akhir.

"Kecamatan Marpoyan Damai, Bukit Raya, dan Rumbai. Dari hasil pemetaan sebaran Covid-19, tiga kecamatan ini zona orange belum bisa sekolah untuk buka di tiga kecamatan ini," jelasnya.

Pelajaran tatap muka hanya di kecamatan yang berada pada zona hijau dan kuning. Artinya, dari 15 kecamatan di Pekanbaru, 12 Kecamatan diantaranya bakal melakukan sekolah tatap muka.

Ismardi mengungkapkan, dari hasil survey ke SMP Negeri yang bakal melaksanakan pembelajaran tatap muka, secara keseluruhan dinyatakan sudah siap mengikuti proses sekolah tatap muka ini. Pihak sekolah telah melengkapi dan menyiapkan fasilitas protokol kesehatan.

"Seperti alat pencuci tangan, dan membuatnya jarak pada bangku sekolah," jelasnya.

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran tatap muka, peserta didik dan guru bakal dilakukan pemeriksaan kesehatan. Belajar tatap muka ini hanya berlangsung 1-2 jam dalam satu kali pertemuan.

Kemudian diprioritaskan bagi peserta didik kelas IX SMP Negeri. Namun, tahap awal ini hanya diprioritaskan bagi SMP Negeri di kawasan pinggiran.

"Sekolah tatap muka ini hanya penguatan pembelajaran daring. Pertemuan itu untuk menyerahkan, dan memberikan tugas. Kalau ada materi yang sulit dimengerti, dalam pertemuan itu dibahas," jelasnya.(*)



Tulis Komentar