Dengan Luas 342 Ribu Ha Kebun Sawit, Siak Lirik Usaha Pandai Besi
SIAK (ANEWS) - Bupati Siak Alfedri mengatakan bahwa Siak memiliki 342 hektar lahan kebun sawit dan butuh usaha pandai besi, yang menyediakan alat keperluan perkebunan sawit. Dengan melihat kebutuhan ini, Pemerintah Kabupaten Siak merencanakan tahun 2022 mendatang di Kecamatan Lubuk Dalam ada usaha pandai besi.
"Saya minta di Lubuk Dalam ini, ada usaha pandai besi. Di kabupaten ini tak ada satupun yang memiliki usaha pandai besi. Yang membuat dodos saja, selama ini kita membeli produk dari Kampar. Kita memiliki kebun sawit di Siak ini luasnya 342 ribu hektar, tentu kita perlu alat dodos, alat tonjok, egrek atau yang lain-lain,"ujar Alfedri saat hadir Rakor Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Prasejahtera, di aula kantor penghulu, Sri Gading kecamatan Lubuk Dalam, Rabu (21/4/2021).
Potensi usaha ini kata Alfredi memiliki nilai ekonomi yang cukup besar. Karena semua warga yang memiliki kebun sawit di Siak ini, mencari alat alat pertanian seperti dodos sawit. Untuk itu mohon kepada Camat untuk mendata usaha pandai besi yang sudah ada.
"Nanti kita masukan ke dalam program usaha UMKM, selain itu di sini ada usaha keripik tempe dan ubi. Jadi mohon didata semua UMKM yang sudah berjalan. Nanti kita rapatkan lagi untuk ditetapkan disatu kampung itu, produk apa yang cocok dikembangkan,"ungkapnya.
Bupati Alfedri juga menyampaikan pemanfaatan Dana Desa 60 persen, merupakan kebijakan Presiden yang di arahkan untuk peningkatan ekonomi dan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Selain pembanguan infrastruktur, ada yang lebih penting lagi yaitu pembangunan manusia. Kita bangun manusianya melalui penguatan ekonomi dan dan peningkatan SDM. Infrastruktur boleh, tapi infrastruktur yang bersentuhan langsung untuk peningkatan ekonomi dan SDM. Jadi Pak Penghulu mohon kerjasamanya. Kapan lagi kita membantu saudara kita yang kurang mampu, inilah saatnya,” ungkapnya.
Dari data yang diperoleh jumlah PKH untuk kampung Sri Gading jumlah 58 orang. Salam rapat itu terdapat beragam usulan diantaranya, tanam cabe merah, usaha keripik ubi dan keripik tempe, ternak ayam dan burung puyuh, tani Jangung dan palawija.
"Kita pegang data pra sejahtra ini 58 dulu, sehingga 2022 sudah dapat data siapa, dari kampung mana dan apa yang dibuat dari desa mana, kita sudah tahu. Tinggal bagaimana upaya melakukan pendampingan, dari pak penghulu, dari sarjana pendamping Desa, PPL dan petugas PKH dari dinas sosial,"tegasnya.(INFOTORIAL)
Tulis Komentar