Daerah

Peringatan HUT ke-65 Riau di Rapat Paripurna, 12 Tokoh Pejuang Raih Penghargaan dari Pemprov Riau

Gubri Syamsuar memberikan penghargaan kepada 12 tokoh pejuang Riau. (F:ist-ANews)

PEKANBARU (ANews) - Memperingati Hari Jadi ke 65 Provinsi Riau, DPRD Provinsi Riau menggelar rapat paripurna yang pimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Riau, Yulisman, bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Riau, Selasa (9/8/2022).

Rapat paripurna tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Forkopimda Riau, para Gubernur Riau pada masanya, serta undangan lainnya.

Mengawali rapat tersebut, Ketua DPRD Provinsi Riau, Yulisman  menyampaikan, peringatan Hari Jadi ke 65 Provinsi Riau,  telah ditetapkan hari jadi nya pada tanggal 9 Agustus 1957 berdasarkan undang-undang darurat nomor 19 tahun 1957 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat satu Sumatera Barat, Jambi dan Riau lembaran negara tahun 1957 nomor  75 sebagai undang-undang.

Ia melanjutkan, dan telah di tetapkan pula sebagai undang-undang RI nomor 19 tahun 2022 tentang Provinsi Riau. Ia mengungkapkan bahwa penetapan Riau sebagai provinsi merupakan hasil dari perjuangan dan pengorbanan, tumpahan darah dan keringat  pejuang dan tokoh-tokoh pendiri Provinsi Riau.

"Para pejuang itu dulu berumus - rumus tak kenal waktu dan masa, bahkan mengorbankan jiwa dan bahkan sanak keluarga, demi terwujudnya Provinsi Riau yang kita cintai. Sungguh besar jasa pejuang Provinsi Riau, ucapkan terima kasih yang tiada terhingga, jasa mereka jangan pernah kita lupakan," katanya.

Yulisman juga mengajak masyarakat Riau untuk senantiasa bersama serta bekerja keras, demi kemajuan Provinsi Riau. Pihaknya mendukung program serta mengawal semua proses pembangunan yang sudah terlaksana agar  hal tersebut (pembangunan) dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat.

"Mari kita  bekerjasama antara pemerintah dengan DPRD dan dukungan seluruh masyarakat supaya apa yang menjadi cita-cita masyarakat dapat terwujud," ujarnya.

12 Tokoh Pejuang Raih Penghargaan 

Pada peringatan Hari Jadi ke 65 Provinsi Riau ini, 12 tokoh pejuang Riau meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Anugerah penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar.

Ketua DPRD Riau, Yulisman mengatakan, sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang pendiri Provinsi Riau sesuai surat keputusan Gubernur Riau nomor kpts.188/VII/2022 tanggal 2 Agustus 2022  tentang penetapan tokoh dan para pejuang tokoh Provinsi Riau tahun 2022.

"Maka pada para pejuang dan tokoh pendiri Riau akan di anugerah penghargaan yang akan diterima oleh keluarga atau ahli warisnya," kata Yulisman.

Adapun tokoh pejuang Riau yang meraih penghargaan tersebut diantaranya, pertama, Herman Abdullah (1950-2022) yang pernah menjadi Walikota Pekanbaru selama dua periode. Di masa kepemimpinannya, Kota Pekanbaru berhasil meraih Adipura sebanyak 7 kali. Herman Abdulllah juga pernah diberi penghargaan Satya Lencana Pembangunan Presiden RI pada tahun 2005.

Tokoh pejuang kedua, Letjen, TNI (Purn.) H. Sharwan Hamid (1943-2021) yang berasal dari Duson Pusako, Siak dan pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri RI. Ketiga, Peltu TNI (Purn) Ali Usman(1927-1997), lahir di Bangkinang Kampar seorang prajurit yang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan senantiasa mengabdikan diri bagi negara di manapun ditempatkan.

Keempat, Roslaini Ismail Suko (1938-2021), anugerah bagi Riau dan teladan terbaik bagi perempuan Riau  berjumlah aktif wadah organisasi hingga bidang politik, sebagai anggota DPRD dan sampai akhir hayatnya membangun masyarakat berkeadaban melalui organisasi beliau berdirinya pusat data informasi perempuan Riau untuk menjulang kiprah perempuan Riau .

Kelima, Syekh Abdurrahman Ya'qub (1912-1970) ulama Riau  memiliki keluasan ilmu agama, beliau melahirkan potret pendidikan pondok pesantren yang di kemas dengan bentuk pendidikan madrasah.

Keenam, Syekh Umar (1869-1960) tokoh ulama terkenal mengembangkan ajaran Islam dan kehidupan sosial kemasyarakatan di Dumai dan sekitarnya. Ketujuh, Kyai Imam Bulqin (1881-1974), tokoh pendiri  desa Pasiran Bantan Bengkalis , dikenal ulama pejuang yang menentang kembali nya penjajahan Belanda, beliau membentuk laskar rakyat Pasiran  dan bergabung dengan TNI.

Kedelapan, Datuk Haroen Syah (1905-1981) sebagai salah seorang pendiri Lembaga Adat Melayu Riau dan beliau juga pernah menjadi juru damai kerusuhan besar antara pribumi dan etnis Tionghoa di Bagansiapiapi. Beliau juga berperan untuk pemindahan Ibukota Kabupaten Kampar dari Pekanbaru ke Bangkinang dan membuka Desa Gema di Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar.

Kesembilan, Saidina Aly (1924-1992) yang pernah menjadi wakil bupati militer di Indragiri. Kesepuluh, Syekh Mustafa Al - Khalidiyah Bin Mahrum Mohammad Baqir (1816-1886), seorang ulama besar yang mengembangkan agama Islam dan membangun kehidupan masyarakat Pelalawan yang islami dan berkeadaban.

Kesebelas, Abdul Rivaie Rachman (1934-2021) yang dijuluki Ensiklopedi Birokrasi Riau. Keduabelas, Wan Sukung Husein (1912-1993) yang menjadi tokoh kesembilan yang diberi penghargaan oleh Pemprov Riau. Ia dikenal sebagai argota Badan Penggerak Kemerdekaan di Selatpanjang, beliau ditugaskan ke Pekanbaru untuk memastikan kebenaran soal Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.

Penghargaan yang diserahkan Gubernur Riau kepada perwakilan ahli waris para pejuang tokoh Riau berupa piagam, lencana dan sagu hati. 

"Bila kita bekerja sama, maka Riau sejahtera pasti dapat kita wujudkan," lanjut Yulisman.

Pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Bidang aparatur dan pelayanan Publik Kemendagri RI, Tumpak M Simanjuntak, mengapresiasi  Pemprov Riau bersama DPRD Provinsi Riau yang memberikan penghargaan kepada 12 tokoh pejuang Riau.

"Kami mengapresiasi Pemprov Riau bersama DPRD sebagai reprensentasi masyarakat Riau yang telah juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada 12 tokoh masyarakat Riau merupakan refleksi dan respek kepada pejuang para tokoh pejuang," tuturnya.(**)



Tulis Komentar